SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI RADIO PELANGI NUSANTARA DAN DENGARKAN RADIO STREAMING - RADIO PELANGI NUSANTARA DOWNLOAD DI APLIKASI PLAYSTORE ANDROID ANDA ANTARA LAIN NOBEX RADIO,ERDIOO DAN TUNEIN RADIO INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI CONTACT PERSON ADMIN 0818221064 ".

Kamis, 07 Juli 2016

Anjungan Sumatera Barat

















Dalam memperkenalkan wajah “Ranah Minang”, propinsi Sumatera Barat membangun anjungan di TMII dengan model rumah Gadang dan sebuah balairung sebagai bangunan induknya. Rumah ini aslinya dihuni oleh sebuah keluarga besar yang dikepalai oleh seorang Ninik Mamak yang bergelah Datuk, sedangkan balairung aslinya merupakan tempat bermusyawarah para Ninik Mamak. Namun di anjungan ini, kedua bangunan tersebut digunakan memamerkan aspek budaya dan aktifitas kesenian sesuai dengan fungsinya sebagai Show Window daerah Sumatera Barat.


Rumah Gadang yang terdapat di anjungan ini adalah model rumah Gadang Sembilan Ruang Empat Deret. Bangunan itu aslinya berdiri diatas tiang, namun di TMII kolong bawahnya telah dirubah menjadi ruang perkantoran, tempat aktifitas pengelolaan anjungan ini berlangsung, sejak pukul 08.00 wib s/d 18.00 wib setiap hari. Ruang atas bangunan dipakai untuk memperkenalkan berbagai aspek tradisional, antara lain: busana adat, pelaminan pengantin Padang Pariaman, kain Songket Silungkang, dan seperangkat musik Talempong. Digambarkan pula struktur pemerintahan Kerajaan Pagaruyung di masa lalu yang dikenal dengan sebutan Rajo Tigo Selo, Basa Ampek Balai.Rajo Tigo Selo menjelaskan tiga fungsi raja, yaitu sebagai raja alam, raja adat, dan raja ibadat.Sedang Basa Ampek Balai adalah para pembantu raja yang terdiri dari Tuan Kadi (menteri Agama), Andomo (menteri keuangan), Mangkudum (menteri dalam negeri), dan Jabatan Tuan Gadang (menteri pertahanan) yang masing-masing telah ditentukan dari daerah mana mereka harus berasal.Sedang cerminan demokrasi terlihat dari adanya jabatan wakil rakyat, yang disebut Datuah Bandaro Kuniang yang bertempat di Limo Kaum.Di ruangan ini para “pejabat” tampil dalam bentuk boneka-boneka berpakaian tradisional, dengan warna dominan hitam, merah, kuning, dan putih.


Balairung anjungan Sumatera Barat difungsikan sebagai tempat aktifitas kesenian dan balai pertemuan.Balai ini memang tidak pernah sepi dari aktifitas kesenian, karena berbagai kesenian Sumatera barat kini bnerkembang pesat dan makin disukai baik dari warga Sumbar maupun dari luar daerah.Pada hari Minggu dan libur, anjungan ini kerap mengadakan acara-acara seperti Lomba lagu Minag, parade tari Minang, manghoyak Tabuik dan peragaan berbagai upacara adat.Bangunan lainnya adalah surau, yang difungsikan sebagaimana mestinya, serta sebuah kafetaria sederhana, tempat orang dapat berkenalan dengan berbagai macam masakan padang.


Ranah Minang adalah gambaran sebuah “nagari”, dimana alam dan budayanya bercorak amat khas. Konon, sistem kekerabatan matriarkat yang dianut merupakan satu-satunya yang ada di dunia pada saat ini.Dalam sistem ini, figure ibu sangat dihormati dan peranannya sangat besar dalam sebuah keluarga.Semua harta warisan seluruhnya adalah milik ibu (wanita).Oleh karena itu, kamu lelaki harus bersikap mandiri. Sikap demikian ditumbuhkan sejak masa kanak-kanak, dengan cara melatih hidup terpisah dari orang tua. Pemuda Minang sejak kecil telah terbiasa hidup di Surau, tempat “perantauannya” yang pertama sebelum mereka melangkah ke tempat yang lebih jauh.Namun dimanapun mereka berada mereka senantiasa rindu kampuang.Itulah sebabnya anjungan Sumatera Barat tak pernah sepi dari kunjungan dan partisipasi masyarakat Minang. Mungkin sekedar ingin melepas rasa rindu kampuang itu, sebelum sempat menjenguk ibu pertiwinya, Ranah Minang.
www.tamanmini.com

Mobil Keliling























mobil keliling adalah sarana transportasi yang disediakan pengelola khususnya bagi pengunjung yang tidak membawa kendaraan sendiri . Berkeliling dengan menggunakan mobil wisata merupakan salah satu alternatif untuk menikmati pesona taman mini . Dengan mobil keliling perjalanan pengunjung akan terasa lebih mudah dan nyaman untuk mengagumi satu persatu bangunan rumah-rumah adat yang memikat .

Taman Kaktus
























Taman kaktus adalah taman yang dilengkapi bangunan rumah kaca berbentuk dan beratap bulat menyerupai kaktus. Taman ini menyajikan berbagai jenis kaktus dan sukulen dari dalam dan luar negeri. Jenis kaktus dan sukulen yang berasal dari luar negeri, terutama didatangkan dari Belgia dan Jepang, sedangkan kaktus dari dalam negeri kebanyakan dari Bandung. Beberapa koleksi antara lain : Cleistocactus stausil setinggi 10 m, Agave Parasana dan Gimnogayumus Hibotan dari Belgia, Opuntia Microdasys dari Meksiko, Notocactus Leninghausil, euphorbia Cristata, Echimocactus Grusonii dan Melocactus dari Jepang, dan masih banyak lagi.


Taman kaktus mulai dibangun pada 21 Februari 1997, kemudian tahun 1979 atas prakarsa Ibu Tien Soeharto dibangun rumah kaktus untuk pembudidayaan kaktus dan dibuka dengan resmi oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1980. Terdapat sekitar 32 jenis kaktus yang ditanam sesuai dengan tatanan habitat aslinya yang menggambarkan keanekaragaman flora Indonesia.


Di Taman Mini “Indonesia Indah”, kaktus mendapat tempat khusus, sering banyak kalangan menyukai tanaman ini sebagai penghias.

www.tamanmini.com

Sasono Utomo



Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
Pendopo Agung Sasono Utomo adalah bangunan utama bercorak Joglo, arsitektur tradisional jawa, berfungsi sebagai tempat menerima tamu-tamu terhormat seperti kepala Negara, kepala pemerintahan maupun tamu undangan penting lainnya pada acara-acara resmi.Oleh karenanya, sasono utomo ini seringkali disebut rumah Joglo.


Pendopo ini memiliki teras upacara yang letaknya lebih tinggi dari plaza, seluruh ornament pada gedung ini berpola tradisional dan naturalistic. Di bagian dalamnya terdapat 4 (tiang) utama terbuat dari ukiran Jepara dari kayu jati pilihan, disebut soko guru, memiliki makna simbolik dan memberikan kesan agung. Kisah yang terdapat dalam keempat soko guru ini diambil dari legenda Ramayana. Ke empat soko guru ini mengandung falsafah seputar kehidupan manusia, yakni kesetiaan seorang anak kepada orang tua, kerukunan antar saudara, kerukunan antar saudara, dan rasa setia saudara muda kepada saudara tua (dharma satryatama pahlawan) untuk melenyapkan keresahan dunia demi keadilan dan kebenaran, serta setia bakti kesucian nseorang wanita kepada suami, serta tanggung jawab dan rasa saying seorang pria kepada istrinya sebagai pancaran cinta kasih.


Soko guru pertama memuat cerita pertemuan prabu Dasarata dengan putra-putranya untuk membahas rencana pengunduran dirinya dan penobatan Raden Ramawijaya sebagai Raja baru. Namun permaisuri muda, Dewi Kekayi memohon agar putra kandungnya (Raden Barata) dinobatkan sebagai raja, sementara Raden Ramawijaya diminta untuk meninggalkan kerajaan selama 14 tahun. Prabu Dasarata mengabulkan permohonan tersebut, sedang Raden Ramawijaya menerima dengan lapang dada.


Soko guru kedua memuat tentang kisah kesetiaan Barata terhadap Ramawijaya.Barata menyusul Raden Ramawijaya ke hutan Dhandaka dan membujuk Ramawijaya untuk kembali ke kerajaan untuk menjalankan pemerintahan.Ramawijaya menolak karena alasan menjalani tugas yang diterima dari ayahnya.Akhirnya, atas kesepakatan berdua, Ramawijaya menjadi raja, sedangkan Barata menjadi wakil sekaligus menjalankan roda pemerintahan.


Soko guru ketiga menggambarkan sikap kepahlawanan yang ditujukan oleh para resi dan brahmana di hutan dhandaka ketika mendapat gangguan dari raksasa Alengkadiraja.Para brahmana ini mendatangi tempat tinggal Ramawijaya untuk meminta bantuan, berkat kesaktian Ramawijaya dan Laksmana, para raksasa pengganggu dapat dimusnahkan.


Soko guru ke empat mengisahkan kesetiaan dan cinta kasih antara Rama dan Sinta.Sinta menolah berbagai upaya Rahwana untuk mendapatkannya.Sementara itu, Rama berupaya membebaskan Sinta betapapun sulitnya.


Sasono Utomo didirikan pada tahun 1975 dengan luas ruangan setelah direnovasi tahun 2006 menjadi 3.000 m2 dan berdaya tampung ± 1.500 tempat duduk atau 2.500 orang berdiri. Selain digunakan untuk menerima tamu-tamu VIP (Very Important Persons), aula besar ini juga dapat disewa oleh masyarakat umum untuk keperluan upacara adat perkawinan, resepsim seminar atau pameran berskala nasional dan internasional.
www.tamanmini.com


Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ

Taman Burung


















Taman Burung terletak di bagian belakang atau timur dari kawasan TMII, berdekatan dengan PP IPTEK dan Museum Migas “Graha Widya Patra”, menempati lahan seluas 6 hektar termasuk fasilitas umum berupa tempat parker yang cukup luas dan rindang. Awalnya, taman burung hanya satu kubah yang dibangun tahun 1975 dan diresmikan tanggal 19 Agustus 1976, namun kemudian pada tahun 1986 dikembangkan menajdi Sembilan kubah dan diresmikan pada tanggal 27 April 1986 oleh Presiden Soeharto.


Penataan koleksi berdasar zoogeografi atau pola persebaran binatang. Oleh karena itu koleksi taman burung dibagi menjadi dua belahan : kubah barat dan kubah timur, sesuai dengan Garis Wallace. Lingkungan vegetasinya pun mengikuti pola ini, di samping pemikiran pilihan jenis-jenis yang berguna dalam menghasilkan buah-buahan, biji dan pucuk yang menjadi pakan burung. Di kubah barat kita dapat menikmati kicauan burung-burung asal Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali antara lain : burung Merak, Beo, Putih, Enggang, Elang, dan Jalak Bali. Sedang di kubah timur kita dapat merasakan surge burung asal Sulawesi, Maliku dan Papua, seperti burung Cendrawasih, Kasuari, Dara Mahkota, Nuri dan Maleo. Taman Burung berfungsi juga sebagai loka-bina masyarakat perburungan, sehingga taman ini sering dijadikan ajang lomba burung, lomba bagi anak-anak dan siswa untuk mengenal lebih mengenai binatang bururng, serta tempat penelitian bagi para mahasiswa. Dari segi penangkaran dan pelestarian, Taman Burung telah berhasil mengembangbiakan lebih dari 100 jenis, diantaranya sekitar 30 jenis yang dilindungi dan langka.


Koleksi burung yang ada di Taman Burung merupakan yang terlengkap di Indonesia, terdiri atas 175 jenis dengan jumlah mencapai ribuan ekor, baik yang berasal dari Indonesia bagian Barat maupun Indonesia bagian timur. Taman Burung dilengkapi sarana karantina sebagai tempat memisahkan burung-burung yang sakit untuk mendapatkan perawatan.


Bai keluarga yang membawa anak-anak dapat beristirahat sebentar di kolam ikan sebelum menlanjutkan penjelajahan semua kubah. Di samping itu, kafetaria menjual makanan dan minuman ringan , termasuk untuk ikan-ikan di kolam, bagi anak-anak dapt memberi makanikan sepuasnya sampbil melihat Angsa berenang.
www.tamanmini.com

Istana Anak Anak Indonesia


















Istana anak-anak Indonesia (IAAI) Adalah bangunan berbentuk istana mirip dalam sebuah dongeng Cinderella.Istana ini dapat menjadi tempat belajar dan bermain bagi anak-anak.Bangunan utama istana dinamai Graha Widya Tama, terdiri atas empat lantai dengan ruang terbuka di lantai dua.Bangunan ini memiliki dua sayap dan menara menjulang tinggi ke angkasa, lambing kebersamaan anak laki-laki dan anak perempuan dalam menggapai prestasi setinggi langit. Prasasti peresmian gedung ini di tanda tangani oleh Presiden Soeharto tanggal 20 April 1986. Di dalam ruang ini disajikan pameran wayang dan peragaan aneka permainan tradisional anak.
www.tamanmini.com

KLENTENG KONG MIAO


















Kelenteng Kong Miao adalah rumah ibadah umat agaman khonghucu. Kelenteng terletak berdampingan dengan deretan rumah ibadah lainnya yang sudah ada di TMII, yakni: Masjid Pangeran Diponogoro, Gereja Katholik Santa Chatarina, Gereja Kristen Protestan Haleluya, Pura Hindu Darma,Wihara Arya Dwipa Arama, dan Sasana Adirasa mencerminkan keragaman dan kerukunan umat beragama di Indonesia.


Pembangunan Kelenteng Kong Miao diawali dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama RI, Dr. Maftuh Basyuni pada 2 februari 2009, dan diresmikan oleh Ketua Yayasan Harapan Kita, Hj.Siti Hardiyanti Rukmana pada 23 Desember 2010. Saat peresmian kelenteng ini dikunjungi oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono usai membuka musyawarah nasional Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) ke XXI menyempatkan menanam pohon cemara di halaman klenteng.


Kompleks kelenteng kong miao terdiri tiga bangunan inti, yakni Tian Tan (Altar Suci), Da Cheng Dian (Kelenteng Nabi Agung) dan Qi Fu Dian (Kelenteng keberkahan). Bangunan pertama adalan Tian Tan berbentuk bundar melambang kesempurnaan (TUhan) dan beratap tiga susun melambangkan Tian (Tuhan), atap paling atas;Ren (Manusia), atap tengah; dan Di (bumi atau alam semesta), atap paling bawah. di atas atap terdapat guci tempat meletakkan dupa (hiolo) berfungsi untuk bersembahyang kepada Tuhan.


Bangunan kedua, Dan Cheng Dian atau Kelenteng Nabi berbentuk bangunan empat persegi panjang bercirikan arsitektur khas tiongkok memiliki dua lantai. Lantai bawah digunakan untuk kantor dan perpustakaan, sedangkan lantai atas berisi altar Tuhan, altar Nabi dan tempat untuk kebaktian.bangunan ketiga, Qi Fu Dian adalah kelenteng keberkahan, dimana di dalamnya terdapat altar untuk menghormati Para Suci (Spirit, Malaikat,Leluhur). Bangunan ini berbentuk bujung sangkar dengan luas 81 m2 ditopang delapan tiang.Pada atap bangunan terdapat simbol sepasang naga dan lambing agama konghucu.Di dalam kelenteng ini terdapat lilin-lilin yang berjajar serta buah –buah diletakkan dalam piring-piring yang berjajar serta altar untuk bersembahyang.


Kelenteng Kong Miao dilengkapi ornamen pendukung antara lain: Xiang Lu (Hio Lo) atau tempat pembakaran hio, Pintu Gerbang sepasang Singa, Naga, Kilin, Patung 12 Shio, dan Kura-kura Kepala Naga terdapat di halaman.
www.tamanmini.com

MUSEUM INDONESIA

Museum indonesia
























Gagasan awal berdirinya museum Indonesia berasal dari Ibu Tien Soeharto, lalu dituangkan dalam bentuk bangunan bergaya Bali yang terdiri dari 3 lantai. Melalui Filosofi Tri Hita Kirana¸seorang Arsitek bernama Ida Bagus Tugur mengembangan museum tersebut. Filosofi tersebut menjelaskan adanya tiga sumber kebahagiaan manusia, yakni hubungan sesame manusia, hubungan manusia dengan lingkungannya serta manusia dengan Tuhan. Museum ini dibangun tahun 1976 dan diresmikan pada 1980 yang bertepatan dengan peringatan HUT ke-5 Taman Mini “Indonesia Indah” oleh Presiden Soeharto. Museum ini berfungsi sebagai tempat pameran tetap dengan pemaparan benda koleksinya yang terbagi kedalam 3 tema. Lantai 1 bertemakan Bhinneka Tunggal Ika yang menampilkan keanekaragaman pakaian adat dan pakaian pengantin. Lantai 2 bertemakan manusia dan lingkungan, sedangkan lantai 3 bertemakan seni dan kriya yang menampilkan hasil seni garapan dan seni ciptaan baru.


Lantai I Bhinneka Tunggal Ika menampilkan pakaian adat dan pakaian pengantin secara lengkap yang terdiri dari 33 provinsi. Koleksi pakaian pengantin dan pakaian adat yang dimiliki museum ini merupakan koleksi terlengkap yang dimiliki oleh sebuah museum di Indonesia bahkan di dunia. Pameran keanekaragaman pakaian adat dan pakaian pengantin merupakan cermin kemajemukan budaya masyarakat Indonesia, baik dari sisi Agama, Pakaian, Kesenian, maupun Adat-istiadatnya. Pada bagian lain, lantai ini juga memaparkan berbagai jenis wayang dalam sebuah diorama serta alat musik tradisional.


Lantai II bertemakan manusia dan lingkungan, menampilkan benda-benda budaya di lingkungan sekitar yang diwujudkan dalam bentuk rumah tradisional berupa rumah tinggal, rumah ibadah, dan lumbung padi. Bangunan-bangun tersebut menyesuaikan dengan keadaaan lingkungan, termasuk bentang darat, misalnyarumah di dataran rendah, di atas pohon, ataupun di atas sungai. Selain itu juga, ditampilkan ruangan bangunan rumah, antara lain kamar pengantin Palembang, ruang dalam Jawa Tengah, dan ruang dapur batak. Benda budaya dan peralatan mata pencaharian yang dipamerkan meliputi alat perikanan, alat berburu dan meramu, alat pertanian serta upacara daur hidup (Life cycle rites) ditampilkan dalam bentuk diorama, meliputi ucapara tujuh bulan (mitoni), upacara turun tanah, upacara khitanan, upacara potong gigi (mapedes), upacara penobatan Datuk, dan pelaminan Sumatera barat yang mewakili upacara pernikahan.


Lantai III merupakan tempat pameran dengan tema Seni dan Kriya menampilkan hasil seni garapan dan ciptaan baru, seperti aneka kain yang meliputi songket, tenun, batik. Selain itu juga terdapat berbagai benda kerajinan dari bahan logam seperti perak, kuningan dan tembaga. Seni ukir juga terdapat disana, antara lain adalah hasil seni ukir dari Bali, Toraja dan Asmat. Pohon hayat yang diilhami gunungan dalam pergelaran wayang sebagai pembuka, pergantian dan penutup suatu adegan dalam pergelaratn wayang berdiri megah setinggi 8 meter dengan lebar 4 meter, lambing alam semesta yang mengandung unsur udara, air, api dan tanah. Penempatan pohon Hayat di lantai III sekaligus menutup rangkain cerita atas seluruh tema pameran secara keseluruhan.


Selain pameran tetap, setidaknya setiap setahun satu kali Museum Indonesia menyelenggarakan pameran dengan tema khusus, antara lain pameran topeng, kain, senjata dan lukisan. Acara ini dilakukan baik di dalam maupun di luar lingkungan yang kadang didukung dengan peragaan terkait dengan tema, misalnya peragan membatik dan menatah wayang.


Pengunjung yang datang tidak hanya berasal dari Nusantara saja, melainkan juga wisatawan Mancanegara. Para pelajar dan mahasiswa yang diberi tugas terkait dengan mata pelajaran atau mata kuliah juga kerap mendatangi tempat ini. Museum ini bahkan secara khusus dijadikan tujuan kunjungan tamu Negara. Museum yang dilengkapi dengan bale panjang, bale bundar, dan bangunan soko tujuh ini dapat disewa oleh masyarakat umum untuk berbagai keperluan seperti pernikahan, seminar, pameran atupun pertemuan.
www.tamanmini.com

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More