tag:blogger.com,1999:blog-91300439038505324152024-03-04T21:02:48.109-08:00Radio Pelangi NusantaraSwara Budaya Dan Wisata
www.ranginusantara.blogspot.comRadio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.comBlogger49125tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-44914871003382693882016-08-07T21:27:00.000-07:002018-10-09T00:52:52.235-07:00HALAL BIHALAL 7 AGUSTUS 2016 CREW & FANS <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMRf-AiBGjfyCIniSh1OGb7pqdmnmDbhVPEeGQ9W2gD3kNdXb8h_ylmOxFWxEJX77h-D-r47V-KtAqyvit2YfyQ3D0Jrek_118eqLbmBkosR4C8Jt3MQj88cDPbiqpO0Oxx4RQ7W7Rr2LE/s1600/IMG-20160811-WA0009.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMRf-AiBGjfyCIniSh1OGb7pqdmnmDbhVPEeGQ9W2gD3kNdXb8h_ylmOxFWxEJX77h-D-r47V-KtAqyvit2YfyQ3D0Jrek_118eqLbmBkosR4C8Jt3MQj88cDPbiqpO0Oxx4RQ7W7Rr2LE/s640/IMG-20160811-WA0009.jpg" width="640" /></a></div>
<br />Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-58656569367238520982016-07-07T08:35:00.002-07:002016-07-07T08:35:39.215-07:00Anjungan Sumatera Barat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLU3z5sCP6TUZoCwkuuoYveAD2kq-JnTB15XkYH3q4jX2psDa8EtsgwNuD_E0sNqC-0s0K1x8km-OYr7_nnIN7TU_PM1Xrbk9vX3ltyMqLmsaJ7punCMrQLH-jGTRyAKq8bzz39h0RnenL/s1600/sumbaR0.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLU3z5sCP6TUZoCwkuuoYveAD2kq-JnTB15XkYH3q4jX2psDa8EtsgwNuD_E0sNqC-0s0K1x8km-OYr7_nnIN7TU_PM1Xrbk9vX3ltyMqLmsaJ7punCMrQLH-jGTRyAKq8bzz39h0RnenL/s1600/sumbaR0.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Dalam memperkenalkan wajah “Ranah Minangâ€, propinsi Sumatera
Barat membangun anjungan di TMII dengan model rumah Gadang dan sebuah
balairung sebagai bangunan induknya. Rumah ini aslinya dihuni oleh
sebuah keluarga besar yang dikepalai oleh seorang <i>Ninik Mamak</i> yang bergelah <i>Datuk</i>, sedangkan balairung aslinya merupakan tempat bermusyawarah para <i>Ninik Mamak</i>.
Namun di anjungan ini, kedua bangunan tersebut digunakan memamerkan
aspek budaya dan aktifitas kesenian sesuai dengan fungsinya sebagai <i>Show Window</i> daerah Sumatera Barat.<br />
<br />
<br />
Rumah Gadang yang terdapat di anjungan ini adalah model rumah Gadang
Sembilan Ruang Empat Deret. Bangunan itu aslinya berdiri diatas tiang,
namun di TMII kolong bawahnya telah dirubah menjadi ruang perkantoran,
tempat aktifitas pengelolaan anjungan ini berlangsung, sejak pukul 08.00
wib s/d 18.00 wib setiap hari. Ruang atas bangunan dipakai untuk
memperkenalkan berbagai aspek tradisional, antara lain: busana adat,
pelaminan pengantin Padang Pariaman, kain Songket Silungkang, dan
seperangkat musik Talempong. Digambarkan pula struktur pemerintahan
Kerajaan Pagaruyung di masa lalu yang dikenal dengan sebutan <i>Rajo Tigo Selo</i>, <i>Basa Ampek Balai.Rajo Tigo Selo </i>menjelaskan tiga fungsi raja, yaitu sebagai raja alam, raja adat, dan raja ibadat.Sedang <i>Basa Ampek Balai</i> adalah para pembantu raja yang terdiri dari <i>Tuan Kadi</i> (menteri Agama), <i>Andomo</i> (menteri keuangan), <i>Mangkudum</i> (menteri dalam negeri), dan <i>Jabatan Tuan Gadang</i>
(menteri pertahanan) yang masing-masing telah ditentukan dari daerah
mana mereka harus berasal.Sedang cerminan demokrasi terlihat dari adanya
jabatan wakil rakyat, yang disebut <i>Datuah Bandaro Kuniang</i> yang bertempat di <i>Limo Kaum</i>.Di
ruangan ini para “pejabat†tampil dalam bentuk boneka-boneka
berpakaian tradisional, dengan warna dominan hitam, merah, kuning, dan
putih.<br />
<br />
<br />
Balairung anjungan Sumatera Barat difungsikan sebagai tempat
aktifitas kesenian dan balai pertemuan.Balai ini memang tidak pernah
sepi dari aktifitas kesenian, karena berbagai kesenian Sumatera barat
kini bnerkembang pesat dan makin disukai baik dari warga Sumbar maupun
dari luar daerah.Pada hari Minggu dan libur, anjungan ini kerap
mengadakan acara-acara seperti Lomba lagu Minag, parade tari Minang, <i>manghoyak Tabuik</i>
dan peragaan berbagai upacara adat.Bangunan lainnya adalah surau, yang
difungsikan sebagaimana mestinya, serta sebuah kafetaria sederhana,
tempat orang dapat berkenalan dengan berbagai macam masakan padang.<br />
<br />
<br />
Ranah Minang adalah gambaran sebuah “nagariâ€, dimana alam dan
budayanya bercorak amat khas. Konon, sistem kekerabatan matriarkat yang
dianut merupakan satu-satunya yang ada di dunia pada saat ini.Dalam
sistem ini, figure ibu sangat dihormati dan peranannya sangat besar
dalam sebuah keluarga.Semua harta warisan seluruhnya adalah milik ibu
(wanita).Oleh karena itu, kamu lelaki harus bersikap mandiri. Sikap
demikian ditumbuhkan sejak masa kanak-kanak, dengan cara melatih hidup
terpisah dari orang tua. Pemuda Minang sejak kecil telah terbiasa hidup
di Surau, tempat “perantauannya†yang pertama sebelum mereka
melangkah ke tempat yang lebih jauh.Namun dimanapun mereka berada mereka
senantiasa rindu <i>kampuang</i>.Itulah sebabnya anjungan Sumatera
Barat tak pernah sepi dari kunjungan dan partisipasi masyarakat Minang.
Mungkin sekedar ingin melepas rasa rindu <i>kampuang </i>itu, sebelum sempat menjenguk ibu pertiwinya, Ranah Minang.<br />
<a href="http://www.tamanmini.com/anjungan/anjungan-sumatera-barat" target="_blank">www.tamanmini.com</a>Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-13052732370908552942016-07-07T08:26:00.004-07:002016-07-07T08:26:47.562-07:00Mobil Keliling<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7r-MeHFxkny906BHsBxHs_OQsiRZ8xYwFy1oFZSYC_VNcpHJUmYxfERhd3RyayiCI6Wvazd6m9mZxh1K7RVh1pBCEImYQ0XtyUnnWRJpb3hevWxwzKWQ9lGJKHrFBwP_gehrKf-XJ6Th1/s1600/konten_2_7.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7r-MeHFxkny906BHsBxHs_OQsiRZ8xYwFy1oFZSYC_VNcpHJUmYxfERhd3RyayiCI6Wvazd6m9mZxh1K7RVh1pBCEImYQ0XtyUnnWRJpb3hevWxwzKWQ9lGJKHrFBwP_gehrKf-XJ6Th1/s400/konten_2_7.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
mobil keliling adalah sarana transportasi yang disediakan pengelola
khususnya bagi pengunjung yang tidak membawa kendaraan sendiri .
Berkeliling dengan menggunakan mobil wisata merupakan salah satu
alternatif untuk menikmati pesona taman mini . Dengan mobil keliling
perjalanan pengunjung akan terasa lebih mudah dan nyaman untuk mengagumi
satu persatu bangunan rumah-rumah adat yang memikat .<br />
<br />Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-8100997317513002772016-07-07T08:23:00.005-07:002016-07-07T08:23:54.476-07:00Taman Kaktus<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwlHtCA27UjXoIQhjFhvzWRt5IFa66jU_jmZzspbfMRoSx7V3MDOuF326JnELodge0uuKo78xqgQn5sDv9KciamgzOW3larxYJ606kO4xIDuwasDgUnpL0gK0enE4eDC_BgAbgXGdpp_qI/s1600/kktus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwlHtCA27UjXoIQhjFhvzWRt5IFa66jU_jmZzspbfMRoSx7V3MDOuF326JnELodge0uuKo78xqgQn5sDv9KciamgzOW3larxYJ606kO4xIDuwasDgUnpL0gK0enE4eDC_BgAbgXGdpp_qI/s640/kktus.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Taman kaktus adalah taman yang dilengkapi bangunan rumah kaca
berbentuk dan beratap bulat menyerupai kaktus. Taman ini menyajikan
berbagai jenis kaktus dan sukulen dari dalam dan luar negeri. Jenis
kaktus dan sukulen yang berasal dari luar negeri, terutama didatangkan
dari Belgia dan Jepang, sedangkan kaktus dari dalam negeri kebanyakan
dari Bandung. Beberapa koleksi antara lain : Cleistocactus stausil
setinggi 10 m, Agave Parasana dan Gimnogayumus Hibotan dari Belgia,
Opuntia Microdasys dari Meksiko, Notocactus Leninghausil, euphorbia
Cristata, Echimocactus Grusonii dan Melocactus dari Jepang, dan masih
banyak lagi.<br />
<br />
<br />
Taman kaktus mulai dibangun pada 21 Februari 1997, kemudian tahun
1979 atas prakarsa Ibu Tien Soeharto dibangun rumah kaktus untuk
pembudidayaan kaktus dan dibuka dengan resmi oleh Presiden Soeharto pada
20 April 1980. Terdapat sekitar 32 jenis kaktus yang ditanam sesuai
dengan tatanan habitat aslinya yang menggambarkan keanekaragaman flora
Indonesia. <br />
<br />
<br />
Di Taman Mini “Indonesia Indahâ€, kaktus mendapat tempat khusus,
sering banyak kalangan menyukai tanaman ini sebagai penghias.<br />
<br />
<a href="http://www.tamanmini.com/taman/taman-kaktus" target="_blank">www.tamanmini.com</a>Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-23991806818091142562016-07-07T08:18:00.001-07:002016-07-07T08:18:10.024-07:00Sasono Utomo<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLg_5CQq7OWLBsERlJRjKI63I9s3cAQCh02sERvLfHcvWkA4VomEH_a7quHOdnJAPERfwKzloDBI_pDxW1z3DfDvWeJFq-8hcTUw8fbMND-I59kMa0ZASc2Wy3pVpAaFV5p4r4oUwhzK1j/s1600/konten_2_8.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLg_5CQq7OWLBsERlJRjKI63I9s3cAQCh02sERvLfHcvWkA4VomEH_a7quHOdnJAPERfwKzloDBI_pDxW1z3DfDvWeJFq-8hcTUw8fbMND-I59kMa0ZASc2Wy3pVpAaFV5p4r4oUwhzK1j/s400/konten_2_8.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="left: -99999px; position: absolute;">
<br /><br />Make Money Online : <a href="http://ow.ly/KNICZ">http://ow.ly/KNICZ</a></div>
Pendopo Agung Sasono Utomo adalah bangunan utama bercorak Joglo,
arsitektur tradisional jawa, berfungsi sebagai tempat menerima tamu-tamu
terhormat seperti kepala Negara, kepala pemerintahan maupun tamu
undangan penting lainnya pada acara-acara resmi.Oleh karenanya, sasono
utomo ini seringkali disebut rumah Joglo.<br />
<br />
<br />
Pendopo ini memiliki teras upacara yang letaknya lebih tinggi dari
plaza, seluruh ornament pada gedung ini berpola tradisional dan
naturalistic. Di bagian dalamnya terdapat 4 (tiang) utama terbuat dari
ukiran Jepara dari kayu jati pilihan, disebut soko guru, memiliki makna
simbolik dan memberikan kesan agung. Kisah yang terdapat dalam keempat
soko guru ini diambil dari legenda Ramayana. Ke empat soko guru ini
mengandung falsafah seputar kehidupan manusia, yakni kesetiaan seorang
anak kepada orang tua, kerukunan antar saudara, kerukunan antar saudara,
dan rasa setia saudara muda kepada saudara tua (dharma satryatama
pahlawan) untuk melenyapkan keresahan dunia demi keadilan dan kebenaran,
serta setia bakti kesucian nseorang wanita kepada suami, serta tanggung
jawab dan rasa saying seorang pria kepada istrinya sebagai pancaran
cinta kasih.<br />
<br />
<br />
Soko guru pertama memuat cerita pertemuan prabu Dasarata dengan
putra-putranya untuk membahas rencana pengunduran dirinya dan penobatan
Raden Ramawijaya sebagai Raja baru. Namun permaisuri muda, Dewi Kekayi
memohon agar putra kandungnya (Raden Barata) dinobatkan sebagai raja,
sementara Raden Ramawijaya diminta untuk meninggalkan kerajaan selama 14
tahun. Prabu Dasarata mengabulkan permohonan tersebut, sedang Raden
Ramawijaya menerima dengan lapang dada.<br />
<br />
<br />
Soko guru kedua memuat tentang kisah kesetiaan Barata terhadap
Ramawijaya.Barata menyusul Raden Ramawijaya ke hutan Dhandaka dan
membujuk Ramawijaya untuk kembali ke kerajaan untuk menjalankan
pemerintahan.Ramawijaya menolak karena alasan menjalani tugas yang
diterima dari ayahnya.Akhirnya, atas kesepakatan berdua, Ramawijaya
menjadi raja, sedangkan Barata menjadi wakil sekaligus menjalankan roda
pemerintahan.<br />
<br />
<br />
Soko guru ketiga menggambarkan sikap kepahlawanan yang ditujukan oleh
para resi dan brahmana di hutan dhandaka ketika mendapat gangguan dari
raksasa Alengkadiraja.Para brahmana ini mendatangi tempat tinggal
Ramawijaya untuk meminta bantuan, berkat kesaktian Ramawijaya dan
Laksmana, para raksasa pengganggu dapat dimusnahkan.<br />
<br />
<br />
Soko guru ke empat mengisahkan kesetiaan dan cinta kasih antara Rama
dan Sinta.Sinta menolah berbagai upaya Rahwana untuk
mendapatkannya.Sementara itu, Rama berupaya membebaskan Sinta betapapun
sulitnya.<br />
<br />
<br />
Sasono Utomo didirikan pada tahun 1975 dengan luas ruangan setelah direnovasi tahun 2006 menjadi 3.000 m<sup>2</sup>
dan berdaya tampung ± 1.500 tempat duduk atau 2.500 orang berdiri.
Selain digunakan untuk menerima tamu-tamu VIP (Very Important Persons),
aula besar ini juga dapat disewa oleh masyarakat umum untuk keperluan
upacara adat perkawinan, resepsim seminar atau pameran berskala nasional
dan internasional.<br />
<a href="http://www.tamanmini.com/wahana-rekreasi/sasono-utomo" target="_blank">www.tamanmini.com</a><br />
<div style="left: -99999px; position: absolute;">
<br /><br />Make Money Online : <a href="http://ow.ly/KNICZ">http://ow.ly/KNICZ</a></div>
Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-50940395614944799672016-07-07T08:09:00.002-07:002016-07-07T08:09:22.911-07:00Taman Burung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7UeJuIysLgFG9cAEmTFlVQE3jTWfS4vpVIuYfOMOd7TsakP_HeFw-qe8A_4SI_ixosLJ_1ldLAvCEYBG5Rh6d-iBPUj46ye4c5RkH3Ip6O6_bsjmLpGNdpvIuQOiv6mZJLKjtch6kHYkC/s1600/BURUNG.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7UeJuIysLgFG9cAEmTFlVQE3jTWfS4vpVIuYfOMOd7TsakP_HeFw-qe8A_4SI_ixosLJ_1ldLAvCEYBG5Rh6d-iBPUj46ye4c5RkH3Ip6O6_bsjmLpGNdpvIuQOiv6mZJLKjtch6kHYkC/s1600/BURUNG.JPG" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Taman Burung terletak di bagian belakang atau timur dari kawasan
TMII, berdekatan dengan PP IPTEK dan Museum Migas “Graha Widya
Patraâ€, menempati lahan seluas 6 hektar termasuk fasilitas umum berupa
tempat parker yang cukup luas dan rindang. Awalnya, taman burung hanya
satu kubah yang dibangun tahun 1975 dan diresmikan tanggal 19 Agustus
1976, namun kemudian pada tahun 1986 dikembangkan menajdi Sembilan kubah
dan diresmikan pada tanggal 27 April 1986 oleh Presiden Soeharto.<br />
<br />
<br />
Penataan koleksi berdasar zoogeografi atau pola persebaran binatang.
Oleh karena itu koleksi taman burung dibagi menjadi dua belahan : kubah
barat dan kubah timur, sesuai dengan Garis Wallace. Lingkungan
vegetasinya pun mengikuti pola ini, di samping pemikiran pilihan
jenis-jenis yang berguna dalam menghasilkan buah-buahan, biji dan pucuk
yang menjadi pakan burung. Di kubah barat kita dapat menikmati kicauan
burung-burung asal Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali antara lain :
burung Merak, Beo, Putih, Enggang, Elang, dan Jalak Bali. Sedang di
kubah timur kita dapat merasakan surge burung asal Sulawesi, Maliku dan
Papua, seperti burung Cendrawasih, Kasuari, Dara Mahkota, Nuri dan
Maleo. Taman Burung berfungsi juga sebagai loka-bina masyarakat
perburungan, sehingga taman ini sering dijadikan ajang lomba burung,
lomba bagi anak-anak dan siswa untuk mengenal lebih mengenai binatang
bururng, serta tempat penelitian bagi para mahasiswa. Dari segi
penangkaran dan pelestarian, Taman Burung telah berhasil
mengembangbiakan lebih dari 100 jenis, diantaranya sekitar 30 jenis yang
dilindungi dan langka.<br />
<br />
<br />
Koleksi burung yang ada di Taman Burung merupakan yang terlengkap di
Indonesia, terdiri atas 175 jenis dengan jumlah mencapai ribuan ekor,
baik yang berasal dari Indonesia bagian Barat maupun Indonesia bagian
timur. Taman Burung dilengkapi sarana karantina sebagai tempat
memisahkan burung-burung yang sakit untuk mendapatkan perawatan.<br />
<br />
<br />
Bai keluarga yang membawa anak-anak dapat beristirahat sebentar di
kolam ikan sebelum menlanjutkan penjelajahan semua kubah. Di samping
itu, kafetaria menjual makanan dan minuman ringan , termasuk untuk
ikan-ikan di kolam, bagi anak-anak dapt memberi makanikan sepuasnya
sampbil melihat Angsa berenang.<br />
<a href="http://www.tamanmini.com/taman/taman-burung" target="_blank">www.tamanmini.com</a>Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-2358284833033462132016-07-07T08:06:00.003-07:002016-07-07T08:06:31.159-07:00Istana Anak Anak Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitKUYHKZATrk5e9jUw0IltekzHIseC1PddEy7T0fIvkIQZ8bOZWQFTngb_b0C0xWYMnS7R2aJtLQLngmsyQBjhg_65N1OQiSsWML_Fph0CGfkobt2tYmYghHzCedGzzVmL0FQ0FUdOpeHe/s1600/ANAK0.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitKUYHKZATrk5e9jUw0IltekzHIseC1PddEy7T0fIvkIQZ8bOZWQFTngb_b0C0xWYMnS7R2aJtLQLngmsyQBjhg_65N1OQiSsWML_Fph0CGfkobt2tYmYghHzCedGzzVmL0FQ0FUdOpeHe/s1600/ANAK0.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Istana anak-anak Indonesia (IAAI) Adalah bangunan berbentuk istana mirip
dalam sebuah dongeng Cinderella.Istana ini dapat menjadi tempat belajar
dan bermain bagi anak-anak.Bangunan utama istana dinamai Graha Widya
Tama, terdiri atas empat lantai dengan ruang terbuka di lantai
dua.Bangunan ini memiliki dua sayap dan menara menjulang tinggi ke
angkasa, lambing kebersamaan anak laki-laki dan anak perempuan dalam
menggapai prestasi setinggi langit. Prasasti peresmian gedung ini di
tanda tangani oleh Presiden Soeharto tanggal 20 April 1986. Di dalam
ruang ini disajikan pameran wayang dan peragaan aneka permainan
tradisional anak.<br />
<a href="http://www.tamanmini.com/wahana-rekreasi/istana-anak-anak-indonesia" target="_blank">www.tamanmini.com</a><br />
Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-61109198134008769222016-07-07T08:02:00.001-07:002016-07-07T08:02:39.849-07:00KLENTENG KONG MIAO<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJBAKzblgOvg8Y2kWoF1AZLHbjsQBT009R3CVSayLjQtGSzkwKAvEplekIumluIpwqms5zXsodYjcXf_vDhdLJKivOYl-ssr1-9-uX-cNQKjDmo-_uJWSF5aIoMtnUgZ3OFqFXp8k7HCqj/s1600/KONG.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJBAKzblgOvg8Y2kWoF1AZLHbjsQBT009R3CVSayLjQtGSzkwKAvEplekIumluIpwqms5zXsodYjcXf_vDhdLJKivOYl-ssr1-9-uX-cNQKjDmo-_uJWSF5aIoMtnUgZ3OFqFXp8k7HCqj/s1600/KONG.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Kelenteng Kong Miao adalah rumah ibadah umat agaman khonghucu.
Kelenteng terletak berdampingan dengan deretan rumah ibadah lainnya yang
sudah ada di TMII, yakni: Masjid Pangeran Diponogoro, Gereja Katholik
Santa Chatarina, Gereja Kristen Protestan Haleluya, Pura Hindu
Darma,Wihara Arya Dwipa Arama, dan Sasana Adirasa mencerminkan keragaman
dan kerukunan umat beragama di Indonesia.<br />
<br />
<br />
Pembangunan Kelenteng Kong Miao diawali dengan peletakan batu pertama
oleh Menteri Agama RI, Dr. Maftuh Basyuni pada 2 februari 2009, dan
diresmikan oleh Ketua Yayasan Harapan Kita, Hj.Siti Hardiyanti Rukmana
pada 23 Desember 2010. Saat peresmian kelenteng ini dikunjungi oleh
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani
Yudhoyono usai membuka musyawarah nasional Majelis Tinggi Agama Konghucu
Indonesia (Matakin) ke XXI menyempatkan menanam pohon cemara di halaman
klenteng.<br />
<br />
<br />
Kompleks kelenteng kong miao terdiri tiga bangunan inti, yakni Tian
Tan (Altar Suci), Da Cheng Dian (Kelenteng Nabi Agung) dan Qi Fu Dian
(Kelenteng keberkahan). Bangunan pertama adalan Tian Tan berbentuk
bundar melambang kesempurnaan (TUhan) dan beratap tiga susun
melambangkan Tian (Tuhan), atap paling atas;Ren (Manusia), atap tengah;
dan Di (bumi atau alam semesta), atap paling bawah. di atas atap
terdapat guci tempat meletakkan dupa (hiolo) berfungsi untuk
bersembahyang kepada Tuhan.<br />
<br />
<br />
Bangunan kedua, Dan Cheng Dian atau Kelenteng Nabi berbentuk bangunan
empat persegi panjang bercirikan arsitektur khas tiongkok memiliki dua
lantai. Lantai bawah digunakan untuk kantor dan perpustakaan, sedangkan
lantai atas berisi altar Tuhan, altar Nabi dan tempat untuk
kebaktian.bangunan ketiga, Qi Fu Dian adalah kelenteng keberkahan,
dimana di dalamnya terdapat altar untuk menghormati Para Suci (Spirit,
Malaikat,Leluhur). Bangunan ini berbentuk bujung sangkar dengan luas 81
m2 ditopang delapan tiang.Pada atap bangunan terdapat simbol sepasang
naga dan lambing agama konghucu.Di dalam kelenteng ini terdapat
lilin-lilin yang berjajar serta buah –buah diletakkan dalam
piring-piring yang berjajar serta altar untuk bersembahyang.<br />
<br />
<br />
Kelenteng Kong Miao dilengkapi ornamen pendukung antara lain: Xiang
Lu (Hio Lo) atau tempat pembakaran hio, Pintu Gerbang sepasang Singa,
Naga, Kilin, Patung 12 Shio, dan Kura-kura Kepala Naga terdapat di
halaman.<br />
<a href="http://www.tamanmini.com/tempat-ibadah/klenteng-kong-miao" target="_blank">www.tamanmini.com</a>Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-62196120907274512682016-07-07T07:54:00.001-07:002016-07-07T07:56:38.188-07:00MUSEUM INDONESIA<a href="http://www.tamanmini.com/museum/museum-indonesia" target="_blank">Museum indonesia</a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibo2W4xzdCFkU-HEk5UNUPuoXAKhzIc-Nr6vKRDOcs7UbfKViDyQDtiXSwyQrlN0AZb3dA69ZdF15H8J0MHgk6hxQ9UTRiu69CbCxLGE-6k-LwtSpgZONNk6rbGt6qoXmOzRh1UgC2WgUX/s1600/indo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="442" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibo2W4xzdCFkU-HEk5UNUPuoXAKhzIc-Nr6vKRDOcs7UbfKViDyQDtiXSwyQrlN0AZb3dA69ZdF15H8J0MHgk6hxQ9UTRiu69CbCxLGE-6k-LwtSpgZONNk6rbGt6qoXmOzRh1UgC2WgUX/s640/indo.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Gagasan awal berdirinya museum Indonesia berasal dari Ibu Tien
Soeharto, lalu dituangkan dalam bentuk bangunan bergaya Bali yang
terdiri dari 3 lantai. Melalui Filosofi <i>Tri Hita Kirana¸</i>seorang
Arsitek bernama Ida Bagus Tugur mengembangan museum tersebut. Filosofi
tersebut menjelaskan adanya tiga sumber kebahagiaan manusia, yakni
hubungan sesame manusia, hubungan manusia dengan lingkungannya serta
manusia dengan Tuhan. Museum ini dibangun tahun 1976 dan diresmikan pada
1980 yang bertepatan dengan peringatan HUT ke-5 Taman Mini “Indonesia
Indah†oleh Presiden Soeharto. Museum ini berfungsi sebagai tempat
pameran tetap dengan pemaparan benda koleksinya yang terbagi kedalam 3
tema. Lantai 1 bertemakan Bhinneka Tunggal Ika yang menampilkan
keanekaragaman pakaian adat dan pakaian pengantin. Lantai 2 bertemakan
manusia dan lingkungan, sedangkan lantai 3 bertemakan seni dan kriya
yang menampilkan hasil seni garapan dan seni ciptaan baru.<br />
<br />
<br />
Lantai I Bhinneka Tunggal Ika menampilkan pakaian adat dan pakaian
pengantin secara lengkap yang terdiri dari 33 provinsi. Koleksi pakaian
pengantin dan pakaian adat yang dimiliki museum ini merupakan koleksi
terlengkap yang dimiliki oleh sebuah museum di Indonesia bahkan di
dunia. Pameran keanekaragaman pakaian adat dan pakaian pengantin
merupakan cermin kemajemukan budaya masyarakat Indonesia, baik dari sisi
Agama, Pakaian, Kesenian, maupun Adat-istiadatnya. Pada bagian lain,
lantai ini juga memaparkan berbagai jenis wayang dalam sebuah diorama
serta alat musik tradisional.<br />
<br />
<br />
Lantai II bertemakan manusia dan lingkungan, menampilkan benda-benda
budaya di lingkungan sekitar yang diwujudkan dalam bentuk rumah
tradisional berupa rumah tinggal, rumah ibadah, dan lumbung padi.
Bangunan-bangun tersebut menyesuaikan dengan keadaaan lingkungan,
termasuk bentang darat, misalnyarumah di dataran rendah, di atas pohon,
ataupun di atas sungai. Selain itu juga, ditampilkan ruangan bangunan
rumah, antara lain kamar pengantin Palembang, ruang dalam Jawa Tengah,
dan ruang dapur batak. Benda budaya dan peralatan mata pencaharian yang
dipamerkan meliputi alat perikanan, alat berburu dan meramu, alat
pertanian serta upacara daur hidup (Life cycle rites) ditampilkan dalam
bentuk diorama, meliputi ucapara tujuh bulan (mitoni), upacara turun
tanah, upacara khitanan, upacara potong gigi (mapedes), upacara
penobatan Datuk, dan pelaminan Sumatera barat yang mewakili upacara
pernikahan.<br />
<br />
<br />
Lantai III merupakan tempat pameran dengan tema Seni dan Kriya
menampilkan hasil seni garapan dan ciptaan baru, seperti aneka kain yang
meliputi songket, tenun, batik. Selain itu juga terdapat berbagai benda
kerajinan dari bahan logam seperti perak, kuningan dan tembaga. Seni
ukir juga terdapat disana, antara lain adalah hasil seni ukir dari Bali,
Toraja dan Asmat. Pohon hayat yang diilhami gunungan dalam pergelaran
wayang sebagai pembuka, pergantian dan penutup suatu adegan dalam
pergelaratn wayang berdiri megah setinggi 8 meter dengan lebar 4 meter,
lambing alam semesta yang mengandung unsur udara, air, api dan tanah.
Penempatan pohon Hayat di lantai III sekaligus menutup rangkain cerita
atas seluruh tema pameran secara keseluruhan. <br />
<br />
<br />
Selain pameran tetap, setidaknya setiap setahun satu kali Museum
Indonesia menyelenggarakan pameran dengan tema khusus, antara lain
pameran topeng, kain, senjata dan lukisan. Acara ini dilakukan baik di
dalam maupun di luar lingkungan yang kadang didukung dengan peragaan
terkait dengan tema, misalnya peragan membatik dan menatah wayang.<br />
<br />
<br />
Pengunjung yang datang tidak hanya berasal dari Nusantara saja,
melainkan juga wisatawan Mancanegara. Para pelajar dan mahasiswa yang
diberi tugas terkait dengan mata pelajaran atau mata kuliah juga kerap
mendatangi tempat ini. Museum ini bahkan secara khusus dijadikan tujuan
kunjungan tamu Negara. Museum yang dilengkapi dengan bale panjang, bale
bundar, dan bangunan soko tujuh ini dapat disewa oleh masyarakat umum
untuk berbagai keperluan seperti pernikahan, seminar, pameran atupun
pertemuan.<br />
<a href="http://www.tamanmini.com/museum/museum-indonesia" target="_blank">www.tamanmini.com</a>Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-37792449252067141482016-05-13T12:04:00.004-07:002016-08-11T21:10:44.084-07:00KPID JAWA BARAT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjybT77a_BlbcVUvcT3sT4Fhge_Vgc1wfDIhbA4g267YHkCZp9vlVvyOdMHRPb7QWTj7d6pvsisyOCdaMeSsT6xr7oWWVG_f5FiACe_Bn3vEdqnS5oKoKqIWYTOZ4ovHIBXu8hYHQX54N9P/s1600/CREW+RPN1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjybT77a_BlbcVUvcT3sT4Fhge_Vgc1wfDIhbA4g267YHkCZp9vlVvyOdMHRPb7QWTj7d6pvsisyOCdaMeSsT6xr7oWWVG_f5FiACe_Bn3vEdqnS5oKoKqIWYTOZ4ovHIBXu8hYHQX54N9P/s1600/CREW+RPN1.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhccrfzq1BpgpX1ylm21GPvAKXEd7kmCJWPwzAQPjNJtgT-gxYclrQSZDoyR7LJx6V2lzgtvIQyYx1caYkQ90V8aeCdo4DoxX_b1TSVv_td4lWu_R06UdtH37c98GcwyjMc7c8RF1YKvn-T/s1600/CREW+RPN2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhccrfzq1BpgpX1ylm21GPvAKXEd7kmCJWPwzAQPjNJtgT-gxYclrQSZDoyR7LJx6V2lzgtvIQyYx1caYkQ90V8aeCdo4DoxX_b1TSVv_td4lWu_R06UdtH37c98GcwyjMc7c8RF1YKvn-T/s1600/CREW+RPN2.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYLgiGRigsnjooDhnq6Dvq9NhjkrEWVqzIwgNZ39QyI_xf1w_lhpWqVUwVv7PkMkXOLFWHl8icP45WuQA4kArURgsZwoy1Tq4xJdHImFfa0u5DATo5bU7ZW0Cr5vJPO-rTEs5yQxkatCJ3/s1600/CREW+RPN3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYLgiGRigsnjooDhnq6Dvq9NhjkrEWVqzIwgNZ39QyI_xf1w_lhpWqVUwVv7PkMkXOLFWHl8icP45WuQA4kArURgsZwoy1Tq4xJdHImFfa0u5DATo5bU7ZW0Cr5vJPO-rTEs5yQxkatCJ3/s1600/CREW+RPN3.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWkJxsMH8HR5jWEQTwqc9hCcw6tHuSgdhmYa7SNgPCf8GbwpZdyZ_snjeDvB7yAc3nnVABFh9oLRRWREkti9PYVWv5x66jhDToJYYLnk0g0XDJ58g3iC7L1QKXLYBaz-fPKZdW8y9w0gGA/s1600/CREW+RPN4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWkJxsMH8HR5jWEQTwqc9hCcw6tHuSgdhmYa7SNgPCf8GbwpZdyZ_snjeDvB7yAc3nnVABFh9oLRRWREkti9PYVWv5x66jhDToJYYLnk0g0XDJ58g3iC7L1QKXLYBaz-fPKZdW8y9w0gGA/s1600/CREW+RPN4.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNsIoJ9BzBvNJZ5QOi6QWmccfnx1wry6Crxplu8BZgrw_pBFGcixR3c6xbTDpGGMI0yuqS5D6YTsXu7qYz1gAoHHjsnDX-eHbbnWkv_LsQJLiXcUih2_XIN973b0A7du0mRMUiLdhrmKpx/s1600/CREW+RPN.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNsIoJ9BzBvNJZ5QOi6QWmccfnx1wry6Crxplu8BZgrw_pBFGcixR3c6xbTDpGGMI0yuqS5D6YTsXu7qYz1gAoHHjsnDX-eHbbnWkv_LsQJLiXcUih2_XIN973b0A7du0mRMUiLdhrmKpx/s1600/CREW+RPN.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0VZuQQuawbuc8u6b0NMydU9fxyTgb9PO6uKzxOlRnDdPx1eN7Za6YnSkVxbT41LuuyFYqlr796sWiRsHzs4fl_8xIak4Lg7o2Eiq6fatwnPPhzVJEOoIEYYQdIpRuPMMmtcwjNo451ARL/s1600/IMG-20160811-WA0010.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="337" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0VZuQQuawbuc8u6b0NMydU9fxyTgb9PO6uKzxOlRnDdPx1eN7Za6YnSkVxbT41LuuyFYqlr796sWiRsHzs4fl_8xIak4Lg7o2Eiq6fatwnPPhzVJEOoIEYYQdIpRuPMMmtcwjNo451ARL/s640/IMG-20160811-WA0010.jpg" width="640" /></a></div>
<br />Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-3878492548303883402015-02-12T21:39:00.000-08:002016-04-19T12:05:33.985-07:00Radio Pelangi Nusantara AM 882 KHz Taman Mini Indonesia IndahSiaran Streaming Radio Pelangi Nusantara AM 882 KHz Mengudara di Jaringan Internet dengan Link Streaming www.radiopelanginusantara.com Bisa di dengarkan melalui Handphone Black berry atau android<br />
Cara nya Buat pengguna Android masuk ke play store cari "klik radio atau erdioo"<br />
dan buat pengguna Black berry masuk ke black berry world cari "erdioo"<br />
nanti kalau sudah selesai masuk ke aplikasi yang tadi.cari Radio Pelangi Nusantara.<br />
<br />Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-74948111949467540592014-12-18T19:42:00.001-08:002014-12-18T19:42:21.040-08:00Memutarkan lagu - lagu Slank - Iwan Fals - Pasband yang terkabung di Acara Musik 3 KOmunitas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxmz2l5QEX2_GIHc2dp6w6NyYAkE_egDo32KtFTmpCpR9tE0v6Pa833eYfh10XEbFg9tKlZuad0Wxij-bw14RCs_0egi0BPX8ueh7CQsQSsphqDOTBMer8eBTM3oXDlJW-25S6nBW3_Xdv/s1600/3comun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxmz2l5QEX2_GIHc2dp6w6NyYAkE_egDo32KtFTmpCpR9tE0v6Pa833eYfh10XEbFg9tKlZuad0Wxij-bw14RCs_0egi0BPX8ueh7CQsQSsphqDOTBMer8eBTM3oXDlJW-25S6nBW3_Xdv/s1600/3comun.jpg" height="305" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Radio Pelangi Nusantara Membuat Acara Luar Biasa yaitu <u>Musik 3 Komunitas</u><u> </u>di Sini Saya Sang Programer Vj Putra Akan Memutarkan lagu-lagu Slank - Iwan fals - Pas Band Dalam Satu Acara Musik 3 Komunitas.Kalian juga bisa Request - Salam2-sharing Mungkin Kalian sebagai anak2 Komunitas bisa bercerita tentang komunitasnya. maka kita ramaikan acara ini.dan acara ini mungkin hanya di Radio pelangi Nusantara Taman Mini Indonesia Indah jakarta AM 882 KHz atau Streaming kita www.radiopelanginusantara.com</div>
<br />Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-11618864540824109752014-11-26T00:22:00.002-08:002014-11-26T00:26:24.126-08:00TOUR RADIO PELANGI NUSANTARA 2014<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpRB-a79UfFYoaejcdrclAk0UeGYAqONk_Qogv_c1ELixZS1TTDcTGfOfWz7-qKBQC88GQvjXVDMcWqKQvbq_Nr46PNAv3rLwyggAup-c_OQ9FWx7HbIObdKrfadtyLX_ufGi3B7PcIE1E/s1600/banner.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpRB-a79UfFYoaejcdrclAk0UeGYAqONk_Qogv_c1ELixZS1TTDcTGfOfWz7-qKBQC88GQvjXVDMcWqKQvbq_Nr46PNAv3rLwyggAup-c_OQ9FWx7HbIObdKrfadtyLX_ufGi3B7PcIE1E/s1600/banner.jpg" height="200" width="400" /></a></div>
<br />Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-12974120287606340322014-10-07T08:37:00.004-07:002014-10-25T20:39:57.073-07:00“SAKITANYA TUH DISINI”<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV4RdqRj6Xt0AvpZTU_XbTtcyISKj2YEo074w6SGfdHKAGqxx4vm6D3eZH5s97b3F7vWWTGDUrF-d3niigO4MOXxJ3JZgZ1Hc1rNVErl7fKFmxw0gniHXTLgD2PnKZ0I5k8RZmpoz3LIrc/s1600/securedownload.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV4RdqRj6Xt0AvpZTU_XbTtcyISKj2YEo074w6SGfdHKAGqxx4vm6D3eZH5s97b3F7vWWTGDUrF-d3niigO4MOXxJ3JZgZ1Hc1rNVErl7fKFmxw0gniHXTLgD2PnKZ0I5k8RZmpoz3LIrc/s1600/securedownload.jpeg" height="200" width="200" /></a></div>
“SAKITANYA TUH DISINI” menjadi kata kata yang fenomenal di Tanah Air. Kata yang sedang popular, rupanya dimanfaatkan Tjahajadi / Ishak, pecipta Hits Maker lagu dangdut untuk dijadi sebuah lagu.<br />
<br />
Kelahiran Bandung 14 Agustus 1994, Mengawali kariernya sebagai penyanyi jazz, Cita Citata kini justru nyaman di jalur dangdut. Bergabung dengan Sani Musik di pertengahan Tahun 2014.<br />
<br />
Paras cantik, sexy dan girly menjadi konsep Cita Citata dalam mengemas profile dangdutnya, lagu “Sakitnya Tuh Disini” menjadi lagu kedua andalannya terjun ke dunia dangdut setelah merelease lagu “Kalimera Athena” cipt Doel Sumbang.<br />
<br />
Bagi Cita Citata, terjun di dunia dangdut adalah jalan garis hidup yang tak dapat ditolak. Dan tidak main - main dalam ke cintaan terhadap karirnya di music dangdutnya, kini Cita Citata sudah menyiapkan lagu – lagu untuk albumnya.<br />
<br />
Download klik<br />
<a href="http://11us.us/site_mp3z.xhtml?cmid=15712857" target="_blank">Lagu Sakitnya Tuh Di Sini - Cita Citata</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/mp3/6EfEIA0Bba/PERAWAN_ATAU_JANDA_wwwradiopel.html" target="_blank">Lagu Perawan atau janda - Cita Citata</a>Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-58110318084753732962014-10-04T11:40:00.000-07:002014-10-25T20:49:08.864-07:00LAUNCING LAGU OMG HELLO<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQsKdwduyfy1sgbTJRJ5SyS-48DyY-g9r9qWz4Paf0j3WYh5Q-MQkHIfpkIHCtNi2_0IU2Gb_Y_UFeJEYcWUiFd1fuC7o_h0A8l0uMHTQi-O4OBNaAQO2peWdjMbR0oRqfBxh94EAH_lSw/s1600/securedownload.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQsKdwduyfy1sgbTJRJ5SyS-48DyY-g9r9qWz4Paf0j3WYh5Q-MQkHIfpkIHCtNi2_0IU2Gb_Y_UFeJEYcWUiFd1fuC7o_h0A8l0uMHTQi-O4OBNaAQO2peWdjMbR0oRqfBxh94EAH_lSw/s1600/securedownload.jpeg" height="200" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="-ms-text-justify: inter-ideograph; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lagu<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>: “OMG Hello” </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="-ms-text-justify: inter-ideograph; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Artis
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>: iMeyMey</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="-ms-text-justify: inter-ideograph; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Genre
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
Dangdut</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="-ms-text-justify: inter-ideograph; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Label<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>: Jleb Musik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="-ms-text-justify: inter-ideograph; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-ms-text-justify: inter-ideograph; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">OMG Hello – </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">istilah
yang mengekspresikan emosi OMG: <i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Oh
My God</span></i>, biasanya diucapkan ketika terkejut, baik</span><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> anak – anak sampai kakek nenek tidak
malu - malu mengatakan “OMG Hello” saat dia terkejut. nampaknya memang sedang
familiar istilah “OMG Hello” diberbagai kalangan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="-ms-text-justify: inter-ideograph; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-ms-text-justify: inter-ideograph; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Lagu </span><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“OMG Hello” </span><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">bergenre
Dangdut dengan nuansa Reggae dan Disco.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dengan
Lirik yang mudah di ingat, di tambah lagi iringan music <i style="mso-bidi-font-style: normal;">easy listening</i>. Menjadikan lagu ini mudah di sukai oleh pencinta
dangdut dari khususnya kalangan Remaja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="-ms-text-justify: inter-ideograph; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-ms-text-justify: inter-ideograph; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Artis kelahiran Bandung 04 april
1992 yang sehari - hari akrab disapa iMey, menjadinya “OMG Hello” sebagai
single terbarunya setelah merelease Cabe Cabean dan Goyang Bola.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="-ms-text-justify: inter-ideograph; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-ms-text-justify: inter-ideograph; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">iMey
merasa lagu “OMG Hello” tuh “gw banget lhooo” karena iMey selalu mengucapkan
kata - kata “OMG Hello” saat terkejut</span></i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">,
ujar iMeyMey sambil tersenyum lebar </span></div>
<div class="MsoNormal" style="-ms-text-justify: inter-ideograph; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Semoga Lagu
OMG Hello ini banyak di sukai oleh pencita music Indonesia, dan menjadi karir
iMeyMey makin sukses. Terima kasih kepada semua media yang telah mendukuk musik
dangdut. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Twitter <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: @iMeyMey_ </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">OMG Hellooo</b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Cipt ; Tjahjadi /
Ishak</b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
Malam minggu</div>
<div class="MsoNoSpacing">
Elo kesepian</div>
<div class="MsoNoSpacing">
Sendirian</div>
<div class="MsoNoSpacing">
Ga punya pasangan</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
Aduh malu</div>
<div class="MsoNoSpacing">
Sama teman - teman</div>
<div class="MsoNoSpacing">
Sendirian</div>
<div class="MsoNoSpacing">
Yang lain gandengan</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
OMG Hellooo</div>
<div class="MsoNoSpacing">
Hari gini kok masih jomblo</div>
<div class="MsoNoSpacing">
OMG Hellooo</div>
<div class="MsoNoSpacing">
Ngga laku - laku deh lo</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
OMG Hellooo</div>
<div class="MsoNoSpacing">
Hari gini kok masih jomblo</div>
<div class="MsoNoSpacing">
OMG Hellooo</div>
<div class="MsoNoSpacing">
Aduh aduh kasian deh lo<br />
<br />
<br />
Lagu OMG Hello - <a href="http://www.4shared.com/mp3/3SDqotMNba/OMG_Hello_-_iMeyMey_320_Kbps.html" target="_blank">DOWNLOAD</a> </div>
Lagu Goyang Bola - <a href="http://www.4shared.com/mp3/mPcZiLzfce/Goyang_Bola__Ole_Ole_Lala__-_i.html" target="_blank">DOWNLOAD</a>Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-58318540643295542152014-09-30T09:02:00.000-07:002016-08-11T21:26:50.434-07:00ALBUM CREW DAN FANS<div class="snap_preview">
<style type="text/css">.gallery{margin:auto;}.gallery-item{float:left; width:33%;} .gallery-caption { margin-left: 0; }</style>
<br />
<div class="gallery snap_nopreview">
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://plus.google.com/photos/106904499623253765605/albums/6087554503107993825/6087554509982190306?banner=pwa&gpsrc=pwrd1&pid=6087554509982190306&oid=106904499623253765605" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq7lBNP6wFyBBZJdafsxxicL9uSCQvHvoogHx1knmJIAzGuaXJloHFTUN_nzOZHGMraKmQixBWYLjmYfYtynJWaTKXZR6lWPspeHdNyo4Lg5g6laAu0UCxwTw-wDNdxLs32548VyAOWdQZ/w711-h533-no/DSC00305.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://plus.google.com/photos/106904499623253765605/albums/6087554503107993825/6087554703133352066?banner=pwa&gpsrc=pwrd1&pid=6087554703133352066&oid=106904499623253765605" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvLh4nlQY1yp27xgrKZBCh-wlRDmQWNJCY699UYE5mIZJ0uezblB2JRTxaRQlY0QqyOE8HLYfFsaSvGdUo6wPSgKHoO0drYCby0G3ChpxeyGd-wEXUOBIGTLxN-lPYawpCZa1gtIcZqYem/w711-h533-no/DSC00313.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://plus.google.com/photos/106904499623253765605/albums/6087554503107993825/6087554792264786210?banner=pwa&gpsrc=pwrd1&pid=6087554792264786210&oid=106904499623253765605" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnR6HycFpbflUy0N99cUTdofqpodPWUDm0GkErftcENYNw4gtvwtoPskrw4WJUDXzKnHYksWvnETueUbBPQyfrAXB22dAXEdL-M7AKAwEOgAFYAeJ0RhSEdn_f-Snv_1eway7UCfZKDJtT/w711-h533-no/DSC00316.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://plus.google.com/photos/106904499623253765605/albums/6087554503107993825/6087554935832746578?banner=pwa&gpsrc=pwrd1&pid=6087554935832746578&oid=106904499623253765605" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://lh6.googleusercontent.com/-m8MFk961uJ8/VHtW9fz8mlI/AAAAAAAAAfE/GMWuWlleqd4/w711-h533-no/DSC00321.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://plus.google.com/photos/106904499623253765605/albums/6087554503107993825/6087554913223136562?banner=pwa&gpsrc=pwrd1&pid=6087554913223136562&oid=106904499623253765605" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhZYPFtX9EVMH8v1Yi37g-xKFEs4TFvv1bZoca85i9527Lwp-gS2pLXrFprkC0Z-Wyd9yfcptQZ2XjkquJZJQwjID89xASdrhxjWDmxhjTA6CDUbe6liyK0ivCy5591kBc-y-1PqO7VuD-/w711-h533-no/DSC00319.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://plus.google.com/photos/106904499623253765605/albums/6087554503107993825/6087555188548018402?banner=pwa&gpsrc=pwrd1&pid=6087555188548018402&oid=106904499623253765605" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrPBJxG4fb22aRVYL8xGQtX5Fw4v7VDv7rvajhFeoho_s4IL79GsIuegB04x5uZPOs3n2ld8zQMa-hW1CXqh6Ob8xKgRrYWDOkyMQwdj4Vpcc3i7DP799crH6-GizfFADI_dVOrQtrcZ3c/w711-h533-no/DSC00336.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://plus.google.com/photos/106904499623253765605/albums/6087554503107993825/6087555249347804898?banner=pwa&gpsrc=pwrd1&pid=6087555249347804898&oid=106904499623253765605" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxgjPilXVsRvGeH0ghEWMdifTgdYQ_p8G7DZvKXHBc0RK0UE_-LfvpB0oni5DwAYnM34XOTVE_xHr_5xLQwtF1b09NLEhpcq_664z8LtYQe_LAefkVRymihgcqq7PUQWk9Ua6gw5mBj93p/w711-h533-no/DSC00342.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087554597647463874" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://lh5.googleusercontent.com/-yk6uzdmKopA/VHtWpz-StcI/AAAAAAAAAxc/Ov2uHK_CGnA/s640/DSC00308.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087554653915744786" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNTjYzqSxLRK_XisytxGBN7Yk8XXuxz6tuxQJHbnc-5cp01cMLK6QjmMavwMp1TDJd1WLlr1xKq-mB1kRVDmO-EmmJfZUmvvywDbb4ay4M2CXYMj50mTdcY5EAzixIM-xjuPzbnqLWuSOM/s640/DSC00311.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087554707329652082" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu-NNbnm84dcZF2mgC2Oqp5_smE52nxiOZMRZyBZTPl3AzPbUno4on6Rst9fZXd-gplam2jaTnowvlS-Qd3o0_xL9oK_XWa-F0UXjAOqHWQDSP42WP5DdMPGIRnF9qvEBOUKstdYPX_6e8/s640/DSC00314.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087554894964304018" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://lh5.googleusercontent.com/-qnLTkB0KKVc/VHtW7HkJqJI/AAAAAAAAAxc/1YqZHcaC7Ek/s640/DSC00318.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087554975795305826" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://lh3.googleusercontent.com/-jknrJFc0D_A/VHtW_0rw3WI/AAAAAAAAAxc/ALzmU90crBg/s640/DSC00322.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087555085054187042" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzxdqLODf6H_Xm9qpOzFpe9defOanA3jfJv_XRBSGzIvYw6apg1MYPRcMmhDaiieO2WfmoqcLCu6jPpjelFMHwRJwDfHaz7skAk2WDyhhGsYDGcqlUCmn2roySNARmWZuP4ykIbgPi69SO/s640/DSC00330.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087555141270833474" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://lh6.googleusercontent.com/-AvmILIDExCs/VHtXJdINCUI/AAAAAAAAAxc/lnId9TZGWsM/s640/DSC00334.jpg.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087555275233680338" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://lh4.googleusercontent.com/-ON0e_B1oC3A/VHtXRQLb29I/AAAAAAAAAxc/ghXMAC__VXA/s640/DSC00345.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087555405270345170" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHExwJYybgFFX7if9Iomks9sCbAECqTdbFEWK8L-JKhMY_9tSdC4nE_6Xmy20HVP9er6J48VcWVMNLTQ6_WPTItxWIuLr-DxpVKnb3OYl9Z8P9lHBMtT1nenSmPfIERH5USLQA9R0M3p5y/s640/DSC00363.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087555477754323682" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghABUShrrRbx106ETD3npgLMynDPvGwbQc4LQP0Ei78AZlakTnqq2WwKqQGlYWBpfq-KAc3CeHOw9YejYjX8fA41cOIPMHg-WyxJ_A_wlCqbQ9JszUwJtxshseMRV-zdR3wqK6ErcOo073/s640/DSC00369.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087555514485880450" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbNRunPlQ8mv0KspSHkKrBPCwppwam4pJrFcda_IrbSQFDFf6bUTBeh75DW1EzEKVOiU3OOta3p-l3AtPgF4FJNYxUYIzMW2JKqDvu4T7PaYqZa_9W2J7kZDAoIa3zYzOeMJKadPGZjd1r/s640/DSC00373.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087555709566760386" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOWlVuPKdg922IUbV3Q8B_FkBbokFn3D5y2S1TuKi_ElqeK3Yr4lvXPS-4-F7kmLtVkQR1F4tlIzGxyHH2zeyUGOxWTsFvNoKdf0UDDJI6lzOBGwlc_dJfHuPw0QV0hLGUp5RnqZS1xdPz/s640/DSC00385.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087555754324692354" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOC30KvOqqy5aP-CyVnVM97rcimn5T-8Uknp8g_E-3xH4CWyTph7pOKpNWEowdBasNbVWgPUAlvika1jYLJspjlld8nBM2M7ICt1_9A1LVLkrOa-yqB5OoP1VBf-VtU6ibyHfFBBVLE9eo/s640/DSC00387.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087555757175611410" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzrX-uwKC4yrbaAo13hCCcM4OFcCLRdwIa53wZ0o6RSkHAktcX-1OFmcihS_KdXqwhgSF47lh52htfp6IPCZ4DyTEYE0DsHYsMtotL384_GbfxuEQz9U8qoGQnw6LYfwJmYxKT-WPG9RFG/s640/DSC00388.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon"><a href="https://picasaweb.google.com/106904499623253765605/ALBUMCREW#6087555922484269410" target="_blank">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiZH7pKgWB4vh7uEDGw-Y-r2TdIvyhmUskO1riZEpbhoXcA03LEcKeYIYANXl_rQEFSMcLDxtqCOf7Rc9z_-txB-GEYNK8Xi_KwYCjt7g8MBZgDJRcN_zloEf3_WD90jOiRog_zqG-nlam/s640/DSC00403.jpg" width="200" /></a>
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhip8AifoHi0aTWaP6sugfe3dGV39QMg6g70gnupVt1tZ1p2No9Diw0mu1P9ZrZjsjAk0taJbC2kqxC9kKG9ENPAv-MHnXLBAoL12JCsNh_jIcJYOf_IuleQxjc5K1OJrIICVQHDEN00_fE/s640/DSC00413.jpg" width="200" /></dt>
<dt class="gallery-icon"></dt>
<dt class="gallery-icon"><br /></dt>
</dl>
</div>
</div>
Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-36295501616610722112014-09-11T08:50:00.002-07:002014-09-11T10:13:45.767-07:0011 September, Hari Radio NasionalSalah satu media yang berumur cukup tua dan juga ikut berperan pada masa perjuangan Indonesia adalah radio. Radio kali pertama muncul dan digunakan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1925, saat itu radio yang kali pertama mengudara adalah Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia (Jakarta). Radio BRV inilah yang menjadi pencetus munculnya radio-radio lain di berbagai daerah.<br />
<br />
Setelah menjalani proses yang cukup panjang maka pada tahun 1945 muncullah Lembaga Penyiaran Publik, Radio Republik Indonesia. Kejelasan status Radio Republik Indonesia sebagai Lembaga Penyiaran Publik diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 dan 12 tahun 2005. Enam puluh sembilan tahun lalu, bisa jadi RRI merupakan satu-satunya stasiun radio yang bisa menjangkau hingga pelosok Indonesia dan menjadi satu-satunya sumber informasi dari Ibukota ke penjuru Indonesia. Namun Kini, RRI sudah bersaing dengan berbagai stasiun radio swasta yang juga bisa menjangkau beberapa daerah di Indonesia.<br />
<br />
<span style="color: red;">Asal usul Sejarah Radio</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD5rHOS-3uNO1upnYvV0Z1F4ZCGk-Yy0B7jqeEVX1xMw5oQz_5GdFoQTvJVDhXaXIFWsCyg8_LhC-P52ZELHEEwpeCpYxIzn5zZSd3oeOs6vQyHCLsb-DOuN2XXh_HrzO0r3NVnkOL0i3Z/s1600/SAM_0064.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD5rHOS-3uNO1upnYvV0Z1F4ZCGk-Yy0B7jqeEVX1xMw5oQz_5GdFoQTvJVDhXaXIFWsCyg8_LhC-P52ZELHEEwpeCpYxIzn5zZSd3oeOs6vQyHCLsb-DOuN2XXh_HrzO0r3NVnkOL0i3Z/s1600/SAM_0064.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).<br /> Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).<br /><br /> Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik.<br /> Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.<br /><br /> Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat.<br /> Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel.<br /> Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi.<br /><br /> Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar dan telepon genggam pada umumnya.<br /><br /> Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (dalam bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.<br /><br /> Pada 1878, David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya.<br /> Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.<br /><br /> Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.<br /><br /> Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morse antara kapal dan darat.<br /> Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima pada tahun 1901.<br /> Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.<br /><br /> Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II;<br /> Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania.<br /> Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang.<br /><br /> Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat.<br /> Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an.<br /><br /><span style="color: red;">Asal Mula Radio AM</span><br /> Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio.<br /> Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan.<br /> Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.<br /> Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit.<br /> Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat.<br /> Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio.<br /><br /> Pada tahun 1897 Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil).<br /> Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.<br /><br /> John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini.<br /> Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion).<br /> Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel.<br /> Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah.<br /> Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier.<br /> Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung.<br /> Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik.<br /> Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone.<br /> Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu.<br /> Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee deforest.<br /> Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio.<br /><br /> Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel.<br /> Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden.<br /> Ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia)<br /> Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.<br /><br /><span style="color: red;">Asal Mula Radio FM</span><br /> Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio.<br /> Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.<br /><br /> Ketika radio AM umum digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada jenis sinyal yang ditransmisikan.<br /> Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM).<br /> Modulasi ini sangat rentan akan gangguan cuaca.<br /> Pada akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio) dibuat konstan.<br /><br /> Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk.<br /> Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal.<br /><br /> Depresi ekonomi pada tahun 1930-an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan penggantian transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya.<br /> Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri.<br /> Dua tahun kemudian Federal Communication Comission (FCC) mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun Armstrong.<br /> Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang digunakan secara luas.<br /> Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh Armstrong.<br /><br /> Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri.<br /> Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-hak Armstrong atas penemuannya.<br /> Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-benar mapan.<br /> Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM menjadi penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi.<br /><br /><span style="color: red;">Penemuan Radio internet</span><br /> Penemuan internet mulai merubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional.<br /> Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet.<br /> Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio konvensional yang gelombang pendek (short wave), yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang kontinyu.<br /> Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet.<br /> Itulah sebabnya banyak kaum ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk mengobanti rasa kangen pada negara asalnya.<br /> Di Indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh stasiun radio teresterial untuk memperluas jangkauan siarannya.<br /><br /><span style="color: red;">Radio satelit</span><br /> Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital.<br /> Berbeda dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1.<br /> Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit.<br /> Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus yang bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi.<br /><br /> Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima di tempat terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit pemancar.<br /> Radio satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau gedung.<br /> Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil.<br /> Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika agar kualitas layanan prima.<br /><br /> Perangkat yang mahal (karena menggunakan satelit) membuat sistem ini komersil.<br /> Pendengar harus berlangganan untuk dapat mendengarkan siaran radio.<br /> Meskipun begitu kualitas suara yang dihasilkan sangat jernih, tidak lagi terdapat noise seperti siaran radio konvensional.<br /> Selain itu sebagian besar isi siaran juga bebas iklan dan pendengar memiliki jauh lebih banyak pilihan kanal siaran (lebih dari 120 kanal).<br /><br /> Perusahaan penyedia satelit radio dunia adalah Worldspace yang melayani siaran radio satelit di Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika.<br /> Worldspace memiliki tiga satelit yang melayani wilayah berbeda.<br /> Di Indonesia, samapai tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama dengan RRI, Radio trijaya, Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber Media sebagai pengisi konten layanan radio satelit dengan menggunakan satelit Asia Star.<br /><br /><span style="color: red;">Radio berdefinisi tinggi (HD Radio)</span><br /> Radio yang dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan digital sekaligus.<br /> Dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital dan analog berbagi frekuensi yang sama.<br /> Efisiensi ini membuat banyak konten bisa disiarkan pada posisi yang sama.<br /> Kualitas suara yang dihasilkan HD radio sama jernihnya dengan radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis.<br /> Namun untuk dapat menerima siaran radio digital pendengar harus memiliki perangkat khusus yang dapat menangkap sinyal digital.Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-20559164964174319992014-05-13T23:12:00.000-07:002014-05-13T23:12:19.527-07:00Wahana Rekreasi Taman Mini Indonesia Indah<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="color: red; font-size: large;">KERETA"AEROMOVEL"</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkp5G_FdqRr5uHEZ49sHA_W1gZDPUlrGob8BTyugchvydq6VHMxM7G20tczppfCvX5VunOeTDuBLKLBNVgATtygGKX3ioykt-XFCgqJckBjz2HcFuiSUrkM_AA9g-x9-fH-7Yb6zTBCLd6/s1600/AEROMPEL.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkp5G_FdqRr5uHEZ49sHA_W1gZDPUlrGob8BTyugchvydq6VHMxM7G20tczppfCvX5VunOeTDuBLKLBNVgATtygGKX3ioykt-XFCgqJckBjz2HcFuiSUrkM_AA9g-x9-fH-7Yb6zTBCLd6/s1600/AEROMPEL.jpg" height="155" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666;">Kereta " Aeromovel "(aeromovel indonesia) adalah kereta yang berjalan dengan tenaga angin (jawa : samirana) di atas jalan layang setinggi 6 meter dari permukaan tanah. Kereta ini disebut juga titihan samirono dan memiliki kecepatan 15-20 km/jam, meskipun sesungguhnya kendaraan ini mampu melaju dengan kecepatan 60 km/jam. kecepatan 15-20 km/jam merupakan kecepatan ideal mengingat panjang lintasan sekitar 3,2 km sekaligus memungkinkan para penumpang memiliki waktu lebih lama untuk memandang panorama taman mini lebih nyaman dan aman.</span><br />
<span style="color: #666666;">Sistem Angkutan Penumpang Cepat Massal SHS-23 Aeromovel Indonesia merupakan sistem yang dirancang berdasarkan gagasan Mr.Oscar Coester dari Brasil. Sistem ini memiliki berbagai keunggulan dibangdingkan sistem-sistem yang kini sudah digunakan atau tangah dikembangkan di berbagai negara maju.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Salah satu keunikan sistem ini adalah pemamfaatan tenaga dorong-hisapudara sebagai penggerak. Gagasan ini banyak diilhami oleh prinsip bergeraknya sebuah perahu layar di laut lepas.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Wagon Aeromovel dilengkapi dengan sebuah layar baja yang letaknya dibawah roda, dan permukaan layar tersebut menerima tenga dorong udara yang ditiupkan dari sebuah 'kipas angin' (blower). Agar tenaga udara tersebut dapat dihimpun secara maksimal maka tenaga udara tersebut disalurkan melalui saluran angin yang merupakan bagian dari struktur penyangga rel.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Untuk mendapat tenaga yang cukup sepanjang perjalanan maka beberapa 'kipas angin' diletakkan disepanjang linatasan aeromovel ini. Kelebihan sistem ini bukan hanya karena sistem penggerak yang unik ini, akan tetapi juga hadir dalam sisi pelaksanaan kontruksi dan produksi berbagai perangkatnya.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Konsep ini sangat tepat bagi Indonesia ditinjau dari kondisi nyata kemampuan rekayasa dan indsutri yang kita miliki. contoh yang nyata adalah Wagon SHS-23 Aeromovel Indonesia ini. Wagon yang dirancang tanpa dibebani mesin penggerak ini tidak lebih dari karoseri sebuah bis yang ringan. Sedangkan kontruksi penyangga rel dan terowongan angin tidak lebih dari kontruksi jembatan prategang yang diproduksi sebagai modul-modul siap pasang. Mesin kipas angin merupakan perlengkapan mekanik yang lazim digunakan diberbagai industri dan dapat dibeli dipasaran bebas. Selebihnya adalah sistem kendali dilengkapi komputer yang perangkat lunak dan kerasnya telah dirancang sendiri oleh ahli-ahli Indonesia. Selain pertimbangan-pertimbangan teknis kontruksi dan produksi yang sangat menguntungkan maka pengembangan SHS-23 Aeromovel Indonesia didorong oleh beberapa fakta yang mengungguli sistem-sistem angkutan perkotaan lainnya.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Kontruksi lintasan yang melayang diatas tanah selain mampu menghindari kemacetan lalu lintas, maka tanah yang dibutuhkan untuk pembangunannya sangat sedikit. Wagon yang tidak dilengkapi mesin penggerak dan dibangun dengan kontruksi ringan dan sederhana, selain tidak menimbulkan polusi udara dan suara mempunyai kapasitas angkut yang cukup besar. Kesederhanaan kontruksi lintasan memungkinkan pelaksanaan pembangunannya dapat dilakukan dalam waktu yang relatif sangat singkat.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Kelebihan-kelebihan diatas tentu tidak semudah dalam pelaksanaannya dilapangan. Suatu upaya pengkajian dan pengukuran yang cermat dan seksama perlu dilakukan demi memperoleh standar keamanan dan efektifitas operasional serta kenyamanan yang setinggi-tingginya. Apa yang dilakukan oleh PT.Citra Patenindo Nusa Pratama melalui SHS-23 Aeromovel Indonesia ini semata-mata tindak nyata kaum muda Indonesia yang ingin secepatnya, mengembangkan kemampuan dirinya dalam memecahkan masalah yang dihadapi bangsanya melalui langkah-langkah nyata dan terarah.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Waktu adalah kendala, andaikata tidak dilakukan hari ini maka kita akan semakin tertinggal dan semakin jauh tertinggal</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Nama Titihan Samirono diberikan oleh Bapak Soeharto Presiden Indonesia ke-2 untuk sistem SHS-23 Aermovel Indonesia yang telah dioperasikan di Taman Mini Indonesia Indah. Sistem ini meliputi lintasan melingkar sepanjang 3,2 km, yang melayang pada ketinggian </span><br />
<div>
<br />
<br />
<span style="color: red; font-size: large;">BALON RAKSASA</span><br />
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg37jeJU7qT5hyphenhyphenpeeJleiCJYQ9K2iDT_Z5aNyUNDtzoMh6bpavT2veZt6jlwFw97RKt6_vE_FxVVHK9cW9Yzcs934ZZkIMPA2iLrR6pksKO9VNCGGIOLJyDGL5AcB5zf9AovEMeCTxJywQl/s1600/BALON.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg37jeJU7qT5hyphenhyphenpeeJleiCJYQ9K2iDT_Z5aNyUNDtzoMh6bpavT2veZt6jlwFw97RKt6_vE_FxVVHK9cW9Yzcs934ZZkIMPA2iLrR6pksKO9VNCGGIOLJyDGL5AcB5zf9AovEMeCTxJywQl/s1600/BALON.jpg" height="133" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666;">Balon Udara Raksasa adalah Wahana Rekreasi baru untuk keluarga terletak di area taman bunga keong emas TMII. Balon berdiameter 69 m² ini mampu menampung 30 orang. Sehingga disebut juga balon raksasa, merupakan yang pertama, terbesar dan tertinggi di indonesia. Wahana ini diharapkan akan memberikan pengalaman seru sekaligus menarik bagi pengunjung yang naik, karena mereka akan melihat kota jakarta dari ketinggian 150 meter dengan durasi 15 menit per sesinya.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">4DIMENSI</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYsEMH7dzdKnBH5E1PKknd0AQw3RbHhkGBU3CyGtU0hyX4f2vhe44geQ3KzzwxhlxcogVzmG0DoKoYDahcTgcofzfvGBma_nRn1Fb09QvbEwEFJufLbcCiCuPVBOdRPd57sRxhnuB_N3rU/s1600/4DMNSI.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYsEMH7dzdKnBH5E1PKknd0AQw3RbHhkGBU3CyGtU0hyX4f2vhe44geQ3KzzwxhlxcogVzmG0DoKoYDahcTgcofzfvGBma_nRn1Fb09QvbEwEFJufLbcCiCuPVBOdRPd57sRxhnuB_N3rU/s1600/4DMNSI.jpg" height="133" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666;">Diresmikan pada tanggal 20 april 1986. Salah satu film yang diputar di teater 4 dimensi ini adalah Tree Robo, berdurasi 15 menit, mengisahkan penciptaan robot berenergi matahari sehingga membuat masa depan manusia menjadi lebih baik. Seiring perjalanan waktu, manusia mulai kehabisan sumber energi dan perebutan energi menyebabkan terjadinya peperangan. untuk memenangkan peperangan, manusia membutuhkan tenaga tambahan dan mereka mengubah robot energi matahari yang ada menjadi robot - robot perang. Setelah menyaksikan film yang penuh kejutan dan mendebarkan, pertualangan dapat dilanjutkan dengan kegiatan outbound wonder adventure di belakang gedung teater. wahana petualangan ini diresmikan pada tanggal 8 desember 2007, menawarkan aneka permainan alam terbuka yang edukatif, menantang, seru, menegangkan, dan mengasyikan. pengunjung diajak untuk menemukan keberanian dan mengembangkan potensi kemandirian, kepemimpinan, sportivitas, kreativitas, dan kerjasama tim.</span><br />
<br />
<span style="color: red; font-size: large;">ISTANA ANAK-ANAK</span><br />
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhorVICYYBiJ8HX1GIGoTgC-WJc9we5G_VbZ1SMVJnL2Pl5Q-dLtUIJZTheXfhIH6UAf9rfUhe8D0hvghUg_LSDt3MC0GQd1ZeIxn1MxyclqKoMWV6pXEsd7O4Krt4Hhx9Yp19_1KO73kZd/s1600/ISTANA.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhorVICYYBiJ8HX1GIGoTgC-WJc9we5G_VbZ1SMVJnL2Pl5Q-dLtUIJZTheXfhIH6UAf9rfUhe8D0hvghUg_LSDt3MC0GQd1ZeIxn1MxyclqKoMWV6pXEsd7O4Krt4Hhx9Yp19_1KO73kZd/s1600/ISTANA.jpg" height="133" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666;">Program-program yang diselenggarakan di istana anak - anak indonesia ( IAAI ) baik secara tetap maupun berkala meliputi permainan, seni, ilmu, dan kegiatan lain yang dapat memperluas wawasan anak - anak. Untuk kegiatan itu tersedia panggung kancil berbentuk bulat dilengkapi panggung terbuka yang dapat menampung 1.000 orang penonton. Di halaman depan disediakan sarana main sehat , misalnya rumah bola , telepon cerita , gua sigura - gura, kincir giring ombak, roda tamasya dan kereta api kelinci, sedang di halaman belakang terdapat air terjun buatan, kolam renang sendang sejodo, serta hutan buatan.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">KEONG MAS</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDtpNhtZD6cvobaF4umXsN9nJnsIUfOMXvtHL0w_kn-wQ5tPzEyZTAlJdvhNGbXlS2yMszrao78QN0Rpp5FqiMRUe4fZZA0yaL70mMcpbzTBa_L3XI412Bt4YniCGIjCFMOze-ONQfLyty/s1600/KEONG.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDtpNhtZD6cvobaF4umXsN9nJnsIUfOMXvtHL0w_kn-wQ5tPzEyZTAlJdvhNGbXlS2yMszrao78QN0Rpp5FqiMRUe4fZZA0yaL70mMcpbzTBa_L3XI412Bt4YniCGIjCFMOze-ONQfLyty/s1600/KEONG.jpg" height="133" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666;">Gedung teater ini didirikan atas prakarsa Ibu Tien Soeharto, dan diresmikan pada tanggal 20 april 1984. Teater Imax Keong Emas menampilkan beberapa film tersedia untuk diputar antara lain film indonesia indah I, indonesia indah II (anak - anak indonesia), Indonesia indah III (indonesia untaian manikam di khatulistiwa), dan indonesia indah IV (aku bangga menjadi anak indonesia). semuanya menunjukkan keindahan lingkungan, kekayaan alam, dan keragaman budaya indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya pemutaran film tidak hanya menampilkan film - film seri indonesia indah saja, namun juga diselingi pemutaran film - film impor yanhg bernuansa pendidikan dengan tema - tema hiburan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tema - tema lingkungan hidup. Sejak tahun 1984 teater imax keong emas telah memutar 20 judul film impor dengan masa sewa antara 1 dan 2 tahun. film - film itu antara lain To Fly, Speed Blue Planet, The Living Sea, Forces Of Nature, T - Rex, The First Emperor of China, Island Adventure, dan Mistic India. Pada tahun 2004, teater ini mampu meng - upgrade sistem dan sekaligus memutar film IMAX DMR ( Digital Re - Mastering ), yakni teknologi revolusioner yang memungkinkan transfer film laga format 35 mm ke dalam IMAX EXPERIENCE 70 mm.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">PP IPTEK</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic4w7h6YVgmjgID2LtUUcOr0QzCDN9WuJaqJgYfEwbwroxUWIKnTvBQ1KFQuymM2liTRdqQGnBTPvqTr1St-AUTazGtxWue2IlZ0nB7w7Cz9eY6vKtINUvWXtMmryfUnwUIVQiGNJyr4e7/s1600/PPIPTEK.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic4w7h6YVgmjgID2LtUUcOr0QzCDN9WuJaqJgYfEwbwroxUWIKnTvBQ1KFQuymM2liTRdqQGnBTPvqTr1St-AUTazGtxWue2IlZ0nB7w7Cz9eY6vKtINUvWXtMmryfUnwUIVQiGNJyr4e7/s1600/PPIPTEK.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666;">Diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 april 1991. Peragaan di PP IPTEK dibuat sangat menyenangkan dan menghibur. Momok mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi yang serius dan membosankan terbantahkan . Pengunjung dapat mengembangkan motivasi dalam memahami prinsip - prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mudah dan berkesan melalui 250 alat peraga yang bisa disentuh, dan dimainkan. contoh beberapa alat peraga yang menantang yang ada di PP IPTEK misalnya sepeda layang , roket air , try science , generator ven de graft, dan simulator gempa bumi kegiatan yang ditawarkan kepada pengunjung beragam dan disesuaikan dengan sasaran : untuk tingkat taman kanak - kanak, sekolah dasar ( SD ), sekolah menengah pertama ( SMP ), sekolah menengah umum ( SMU ), dan keluarga; meliputri sanggar kerja dan demo ilmu pengetahuan dan teknologi , pelatihan perancangan alat peraga, scuence fair, pelatihan proses ilmu pengetahuan alam , pelatihan peduli lingkungan hidup, science camp, peneropongan bintang , aneka lomba kreatifitas dan kuis, dan lomba perancangan alat peraga . di samping itu pengunjung bisa menyaksikan film - film ilimiah yang diputar di ruang auditorium berkapasitas tempat duduk 130 orang untuk menambah ilmu pengetahuan yang menghibur dan dapat memahami sains dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Pusat pergaan IPTEK tidak hanya menyediakan sarana untuk penduduk jakarta dan sekitarnya, melainkan juga memiliki program kegiatan outreach ke mal dan pusat keramaian, desa, sekolah, dan daerah dengan membawa peralatan peraga yang bersifat portable.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">SNOWBAY</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKpQQZQf47JYVlclrK1mPZtAR1GloTYaWIfo8xsru1NiZ5ZFOQkBglZImOEzk9v69htkObjFZj7A-1u8VT4X7Ij7BHidIaez1Jfj5F1U5v8nzdC3mKZgJJi1sGoGTIu4EBIBLaxuTF5A5n/s1600/SNOIW.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKpQQZQf47JYVlclrK1mPZtAR1GloTYaWIfo8xsru1NiZ5ZFOQkBglZImOEzk9v69htkObjFZj7A-1u8VT4X7Ij7BHidIaez1Jfj5F1U5v8nzdC3mKZgJJi1sGoGTIu4EBIBLaxuTF5A5n/s1600/SNOIW.jpg" height="105" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666;">selain fasilitas permainan yang disediakan, Snowbay Waterpark, juga mengutamakan kenyamanan pengunjungnya, dengan menyediakan fasilitas penunjang lainnya, seperti Cafe Polaris, Captain Jack Cuisine Food Court, VIP Cabana yang dilengkapi LCD TV, fasilitas WI-FI, personal butler, personal safe deposit box, gazebo, locker tempat menyimpan barang-barang bawaan. jika pengunjung tidak membawa perlengkapan, tersedia souvenir, yang menjual segala kelengkapan, seperti pakaian renang dan sejenisnya. fasilitas bermain untuk anak-anak juga disediakan kolam permainan air yang menyenangkan antara lain tots pool, play pool, dan kids pool. selain itu, masih tersedia fasilitas lain untuk menyegarkan tubuh seperti Spa dan Jacuzzi. di sini terdapat 5 tempat spa untuk membuat anda lebih rileks dari sebelumnya. berendamlah di dalam air yang hangat sambil merebahkan tubuh sebelum anda melakukan atraksi yang lebih menantang di wahana lainnya. di kolam sapa inilah tempat anda lebih santai sambil menikmati area di sekelilingnya. semuanya memberikan pengalaman yang tak terlupakan.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">KERETA GANTUNG </span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt07noGaSrZ4sgl84jLJTAQla83weYA1Tt4ZOCb7d8RdevfB3ygwaGhMnd1hzf-_t9kibD2AX0b4HB2FcHvD9bKt7xmaVGPquQL5_P4ZIc8HV2rll07HioHQito34XyR0vWiAUE5MJYTsH/s1600/KERETA+GNTUNG.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt07noGaSrZ4sgl84jLJTAQla83weYA1Tt4ZOCb7d8RdevfB3ygwaGhMnd1hzf-_t9kibD2AX0b4HB2FcHvD9bKt7xmaVGPquQL5_P4ZIc8HV2rll07HioHQito34XyR0vWiAUE5MJYTsH/s1600/KERETA+GNTUNG.jpg" height="200" width="137" /></a></div>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Kereta gantung adalah Kendaraan yang akan melihat keindahan taman mini indonesia indah dari bagian Atas.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span><span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">PEMANCINGAN TELAGA WINA</span><br />
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWVjJEzkccDqo4x_rbbNQkRNrgB_6TCueCpyY1IKS8MPMxhU9MBYaQpkvlOrZvPfJT1BMXwrnTssjb2raOkP-qwVZSL3BpbYzcbnmxH4HuWucHhNk6lzXKqtCnc0YfhkpfKSio8dKGpff7/s1600/business-ejoa4pemancingan-telaga-mina.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWVjJEzkccDqo4x_rbbNQkRNrgB_6TCueCpyY1IKS8MPMxhU9MBYaQpkvlOrZvPfJT1BMXwrnTssjb2raOkP-qwVZSL3BpbYzcbnmxH4HuWucHhNk6lzXKqtCnc0YfhkpfKSio8dKGpff7/s1600/business-ejoa4pemancingan-telaga-mina.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666;">Pemancingan Telaga Wina Adalah Kolam ikan di suguhkan untuk para penggemar mancing.</span></div>
Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-16109942986147153712014-05-13T23:10:00.000-07:002014-05-13T23:10:07.159-07:00Wahana Museum Taman Mini Indonesia Indah<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM MINYAK DAN GAS BUMI</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDHZ23DdwxmecRMQn8xdmTZ0F0vkuXcqKGktdaBTsk1thUQ7gSjvVRI1zBv3PTHJCGnAU0No37pswTqiAs6UfEdiE85I6HqVQ1Nk6D22-4PsAoBLd5S47WvMBREbcO_NxaJO0qV1vEurz-/s1600/m.minyak.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #666666;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDHZ23DdwxmecRMQn8xdmTZ0F0vkuXcqKGktdaBTsk1thUQ7gSjvVRI1zBv3PTHJCGnAU0No37pswTqiAs6UfEdiE85I6HqVQ1Nk6D22-4PsAoBLd5S47WvMBREbcO_NxaJO0qV1vEurz-/s1600/m.minyak.jpg" height="133" width="200" /></span></a></div>
<span style="color: #666666;">Museum Minyak dan Gas Bumi “Graha Widya Patra” (Gawitra) terletak di bagian timur Taman Mini Indonesia Indah berdekatan dengan Taman Burung dan Museum Listrik dan Energi Baru. Pembangunan Museum Migas menandai peringatan 100 tahun industri minyak dan gas bumi Indonesia, merupakan sumbangan masyarakat perminyakan Indonesia demi melestarikan dan mewariskan nilai-nilai juang kepada generasi penerus untuk peningkatan ilmu dan teknologi.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Gedung utama berbentuk anjungan lepas pantai dengan dua bangunan pendukung berbentuk gilig menyerupai tangki minyak, disebut Anjungan Eksplorasi dan Anjungan Pengolahan. Ruang pamer terdapat di gedung utama dan di anjungan eksplorasi. Pameran di gedung utama mengenai sejarah industri perminyakan. Di ruang ini terdapat Teater Minyak yang memutar film pendek dan multislide mengenai asal-mula serta hasil pengolahan minyak dan gas bumi di Indonesia. Selain itu terdapat ruang untuk pameran berbagai benda dan bahan mengenai minyak dan gas bumi yang ada di sekitar kita.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Anjungan eksplorasi mengetengahkan eksplorasi minyak dan gas bumi, termasuk peragaan sejarah terjadinya cekungan minyak dan gas bumi serta penerapan teknologi pada masa yang lalu, sekarang, dan yang akan datang.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Di luar gedung dipamerkan peralatan pengeboran minyak dan peragaan benda-benda eksplorasi berupa menara bor tahun 1930-an, berbagai pompa angguk, sebuah truk logging tua, pompa bensin engkol, dan sebuah kilang minyak tua.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Museum ini sangat tepat dijadikan sebagai tempat rekreasi dan menimba ilmu.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Museum Minyak dan Gas Bumi adalah museum yang dibangun untuk menandai peringatan 100 tahun industry minyak dan gas bumi Indonesia. Gagasan pendiriannya lahir ketika pembukaan upacara Konvensi Tahunan “Indonesia Petroleum Association” ke-14 pada tanggal 8 Oktober 1985. pembangunan fisiknya dilakukan pada tahun 1987. Akhirnya, berkat usaha dan sumbangan masyarakat perminyakan Indonesia demi melestarikan dan mewariskan nilai-nilai juang kepada generasi penerus untuk meningkatkan ilmu dan teknologi, museum ini resmi dibuka pada tanggal 20 April 1989 oleh Presiden Soeharto.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Gedung utama berbentuk anjungan lepas pantai yang berada di atas danau buatan seluas 11.000 m2, menjadi ciri khas pencarian minyak dan gas bumi, disebut anjungan Eksplorasi. Dua bangunan pendukung berbentuk bundar (gilig), menyerupai tangki penyimpanan minyak yang mengapit gedung utama, disebut anjungan pengolahan. Ruang pameran terdapat di gedung utama dan anjungan eksplorasi guna mengutarakan seluk-beluk mengenai minyak dan gas bumi. Pameran di gedung utama mengenai sejarah gedung perminyakan. Di dalam ruangan ini, terdapat teater minyak yang memutar film pendek dan multislide mengenai asal mula serta hasil pengolahan minyak dan gas bumi di Indonesia. Film-film yang ditayangkan memberikan gambaran yang mudah bagi pengunjung untuk memahami industry minyak dan gas bumi. Selain itu, terdapat ruang untuk pameran berbagai bendadan bahan mengenai minyak dan gas bumi yang ada di sekitar kita. Di sini, pengunjung akan diajak unutk memahami sejauh mana ketergantungan manusia terhadap minyak dan gas bumi, baik sebagai sumber energy primer spserti bahan bakar maupun produk lain. Pada bagian bawah terdapat ruang sejarah yang menampilkan sejarah perkembangan geologi bum, bagaimana perkembangan masa berates juta tahun yang lalu sampai kemungkinan dampak pemanfaatan minyak dan gas bumi. Di sudut lainnya, terdapat pohon minyak, menggambarkan berbagai produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi dalam bentuk sebatang pohon. Penempatan produk pada pohon diatur dari atas ke bawah sesuai dengan hasil- fraksi-fraksi minyak bumi yang di dapat pada proses distilasi dan prosen-proses selanjutnya.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Anjungan eksplorasi mengetengahkan eksplorasi minyak dan gas bumi, termasuk peragaan sejarah terjadinya cekungan minyak dan gas bumi. Selanjutnya, pengetahuan penerapan teknologi disajikan melalui pameran peralatan canggih yang mendukung proses pencarian dan pengolahan gas bumi.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Di luar gedung dipamerkan juga peralatan pengeboran minyak dan peragaan benda-bendaeksplorasi serupa menara bor tahun 1930-an, berbagai pompa angguk, sebuah truk logging tua, pompa bensin engkol, dan sebuah kilang minyak tua.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Museum juga adilengkapi fasilitas perpustakaan, Plaza penerima, dan ruang auditorium yang berfungsi sebagai tempat seminar lengkap dengan perangkat multi media yang dapat disewa oleh masyarakat umum untuk berbagai keperluan.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM TRANSPORTASI</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBOC6LhPtx97gLJxe72OO-2rH_dBcl1TGuH_ktlk2di2XWjUqkCc3xJAKsusbd4zDMs5MwuBILMPxfpRm8-d90XbWUX5Sr2n4zBU2-ya5YYQepQxzu3qWCTF3lhsVzXEDiGNRBV8L_sFuK/s1600/M.TRANS.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #666666;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBOC6LhPtx97gLJxe72OO-2rH_dBcl1TGuH_ktlk2di2XWjUqkCc3xJAKsusbd4zDMs5MwuBILMPxfpRm8-d90XbWUX5Sr2n4zBU2-ya5YYQepQxzu3qWCTF3lhsVzXEDiGNRBV8L_sFuK/s1600/M.TRANS.jpg" height="146" width="200" /></span></a></div>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Museum Transportasi merupakan lembaga milik Departemen Perhubungan Republik Indonesia dengan maksud mengumpulkan, memelihara, meneliti, memamerkan bukti sejarah dan perkembangan transportasi, serta peranannya. Tujuannya memberikan informasi dan tambahan pengetahuan kepada para pengunjung mengenai transportasi dan sejarah perkembangan teknologi transportasi sekaligus sebagai tempat rekreasi yang edukatif.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Pameran diselenggarakan di dalam dan di luar ruang. Pameran di dalam ruang dibagi dalam beberapa ruangan yang seolah-olah merupakan bangunan tersendiri, disebut modul; terdiri atas modul pusat, modul darat, modul laut, dan modul udara; baik dengan benda asli, tiruan, miniatur, foto, maupun diorama.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Modul pusat menggambarkan keberadaan transportasi tradisional masa lampau, mencakup transportasi darat dan laut dari berbagai daerah di Indonesia, berupa alat transportasi sederhana dengan menggunakan tenaga manusia, hewan, atau angin; antara lain cikar, andong, bendi, becak, perahu layar.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Modul darat menggambarkan keberadaan dan layanan transportasi darat, mencakup transportasi jalan raya, jalan baja, sungai, danau, dan penyeberangan, berupa alat transportasi yang sudah mulai menggunakan tenaga mesin awal sampai sekarang; antara lain cikar DAMRI yang merupakan armada pertama DAMRI dan berperan pada masa kemerdekaan (tahun 1946) sebagai alat angkut logistik militer di wilayah Surabaya dan Mojokerto.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Modul laut menggambarkan keberadaan dan layanan jasa transportasi laut yang telah menggunakan mesin, mencakup berbagai kapal penumpang, container, dok terapung, serta peralatan penunjangnya; dilengkapi paparan teknologi kelautan dengan berbagai jenis kapal laut, prasarana yang ada dewasa ini, serta peralatan penunjang lain.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Modul udara menggambarkan keberadaan dan layanan jasa transportasi udara serta perkembangannya dan teknologi peralatan transportasi udara, mencakup pesawat terbang, peralatan transportasi udara, dan peralatan bandar udara.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Pameran luar statis menampilkan berbagai jenis lokomotif generasi pertama Perusahaan Kereta Api Indonesia, termasuk rel kereta api dan terowongan, Kereta Api Luar Biasa (KLB) yang digunakan Presiden dan Wakil Presiden Rl Pertama Soekarno-Hatta pada waktu Pemerintah RI hijrah dari Jakarta ke Yogyakarta, bis yang pernah dioperasikan di Indonesia, serta pesawat udara jenis DC-9 PK-GNT milik Garuda Indonesia yang pernah melayani penerbangan ke negara-negara Asean dan Australia. Di samping itu terdapat sebuah rangkaian kereta api, terdiri atas lokomotif dan dua gerbong kayu, sebagai sarana hiburan bagi pengunjung.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Museum Trasnportasi adalah museum milik Kementrian Perhubungan yang bertujuan mengumpulkan, memelihara, meneliti, memamerkan bukti sejarah dan perkembangan transportasi, serta perannya dalam pembangunan nasional. Museum ini berdiri diatas lahan seluas 6,25 hektar. Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 14 Februari 1984, sedang pembangunannya dimulai pada tahun 1985 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Museum ini menampilkan berbagai moda transportasi yang mengandung nilai sejarah dan perannya dalam perjuangan bangsa. Keberadaan museum ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi sekaligus sebagai tempat rekreasi yang edukatif.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Pemran diselenggarakan di dalam dan di luar ruangan. Pameran di dalam ruang dibagi menjadi beberapa tempat yang seolah-olah merupakan bangunan tersendiri yang disebut dengan modul, terdiri atas modul pusat, modul darat, modul laut dan modul udara, baik dengan benda asli, tiruan, miniatur, foto, maupun diorama.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Modul pusat menggambarkan keberadaan transportasi tradisional masa lampau, mencakup trasportasi darat dan laut dari berbagai daerah di Indonesia, berupa alat trasportasi sederhana dengan menggunakan tenaga manusia, hewan atau angina; antara lain Cikar, Andong, Bendi, Becak, Perahu layar.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Modul darat menggambarkan keberadaan dan layanan transportasi darat, yang mencakup transportasi jalan raya, jalan baja, sungai, danau dan penyebrangan, berupa alat transportasi yang sudah menggunakan tenaga mesin awal sampai sekarang, antara lain Cikar DAMRI yang merupakan armada pertama DAMRI dan berperan pada masa kemerdekaan tahun 1946 sebegai alat angkut logistic militer di Surabaya dan Mojokerto. Selain bus tentunya ada gerbong kereta api beserta lokomotifnya, becak Siantar, berbagai jenis sepeda dan lain-lain.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Modul laut menggambarkan keberadaan dan layanan jasa transpotasi laut yang telah menggunakan mesin, mencakup berbagai kapal penumpang, container, dok terapung, serta peralatan penunjangnya ; dilengkapi paparan teknologi kelautan dengan berbagai jenis kapal laut, prasaranan dewasa ini, serta peralatan penunjang lainnya.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Modul udara menggambarkan keberadaan layanan dan jasa transportasi udara serta perkembangannya serta teknologi peralatan transportasi udara, yang mencakup pesawat terbang, peralatan transpotasi udara, dan peralatan Bandar udara.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Pameran luar statis menampilkan berbagai jenis lokomotif generasi pertama Perusahaan Kereta Api Indonesia, termasuk rel kereta api dan terowongan, Kereta Api Luar Biasa (KLB)yang digunakan Presiden dan Wakil Presiden pertama Soekarno-Hatta pada waktu pemerintahan RI hijrah dari Jakarta ke Yogyakarta. Selain itu juga terdapat bis yang pernah dioperasikan di Indonesia, serta pesawat udara jenis DC-9 PK-GNT milik garuda Indonesia yang pernah melayani penerbangan ke Negara Asean dan Australia. Di samping itu, terdapat mercusuar buatan tahun 1879, berbagai ragam jenis alat transportasi tradisional Indonesia seperti perahu Banjar khas pedalaman, sebuah rangkaian kereta api, yang terdiri dari lokomotif dan dua gerbong kayu, sebagai sara hiburan bagi pengunjung.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM KOMODO</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEzGpPWathwi1w0dOVqqlzgoK8tiB3lOSctEPRzeyouwIoMYIeT_DsuqFYkLElPmZBiLeQa47XiH97Ynf3OdXrZN0C68qg2f0R-zDW1q06ldVM7zLT2psFtxK1z8rhoc7uPYN_7d66KGhF/s1600/M.KOMODO.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #666666;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEzGpPWathwi1w0dOVqqlzgoK8tiB3lOSctEPRzeyouwIoMYIeT_DsuqFYkLElPmZBiLeQa47XiH97Ynf3OdXrZN0C68qg2f0R-zDW1q06ldVM7zLT2psFtxK1z8rhoc7uPYN_7d66KGhF/s1600/M.KOMODO.jpg" height="158" width="200" /></span></a></div>
<span style="color: #666666;">Museum Fauna Indonesia “Komodo” dan Taman Reptilia menampilkan pesona satwa langka dalam bentuk awetan dan reptilia hidup. Arsitektur bangunannya mengambil bentuk komodo, satwa yang hanya hidup di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, berdiri di atas lahan seluas 10.120 m² dengan luas bangunan 1.500 m².</span><br />
<span style="color: #666666;">Tema pameran adalah keanekaragaman satwa di Indonesia, dari barat sampai timur, dan dari pantai sampai pegunungan, ditata dalam dua lantai.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Koleksi lantai I berupa berjenis-jenis binatang mamalia dan reptilia lengkap dengan kondisi lingkungan alamnya. Jenis-jenis yang hampir mengalami kepunahan ditampilkan, antara lain harimau, gajah dan beruang. Di dalam vitrin-vitrin disajikan berbagai macam kupu-kupu yang terdapat di seluruh Indonesia; berjenis keong, kerang, kepiting, dan udang; serta binatang beruas, meliputi kaki seribu, laba-laba, dan kala jengking.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Koleksi lantai II berupa berjenis-jenis burung yang diopset dan ditata sesuai dengan habitatnya, meliputi yang hidup di laut, pantai, rawa, persawahan, lapangan, perkebunan, dasar rimba, hutan, dan pegunungan dengan daerah asal Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Taman Reptilia yang menghadirkan koleksi reptilia hidup dibangun di sekitar gedung museum pada tanggal 20 April 2001. Pengunjung dapat mengenali satu persatu satwa unik tersebut mulai dari komodo, biawak, kadal, ular berkaki, ular sanca, king kobra, penyu, kura-kura leher ular, kura-kura buaya, kodok, buaya, iguana dan binatang reptil lainnya. Anak-anak yang memiliki rasa keingintahuan lebih dan selalu ingin memegang dapat bebas memegang dan bercengkerama dengan ular sanca di Taman Sentuh.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Museum fauna Indonesia “Komodo” adalah museum yang bertemakan dunia satwa Indonesia dalam bentuk awetan. Bangunan museum sangat unik karena ruang pameran berbentuk Komodo, jenis reptile purba yang hidup di habitat aslinya Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Museum ini didirikan di atas lahan 10.120 m2 dengan luas bangunan 1.500 m2, dibangun mulai tanggal 1 Oktober 1975 sampai dengan 1 Juli 1976, dan diresmikan pada tanggal 20 April 1978 oleh prsiden Soeharto. Museum Komodo sangat cocok untuk pengunjung usia anak-anak dan pelajar guna melihat kekayaan fauna Indonesia yang disajikan dalam bentuk diorama yang menarik. Tak kurang dari 150 jenis binatang yang sudah diawetkan, diperagakan dalam ruang-ruang kaca di gendung berlantai dua tersebut. Pameran keanekaragaman fauna dari kepulauan Nusantara ini disajikan berdasarkan kelompok persebarannya, yakni dari daerah barat ke timur dan dari pantai ke pegunungan. Dari barat ke timur menunjukan persebaran hewan dari Sumatera sampai Papua, sedangkan dari pantai ke pegunungan menunjukan habitatanya, yakni tempat dimana satwa tersebut hidup.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Peragaan di lantai pertama, pengunjung akan diajak melihat koleksi berbagai jenis binatang mamlia, serangga dan reptilian lengkap dengan kondisi lingkungan alamnya. Binatang mammalia yang dilindungi, ditampilkan untuk mengingatkan apabila tidak dijaga dan dilestarikan akan segera punah, antara lain: harimau, gajah dan beruang. Di dalam vitrin-vitrin disajikan berbagai macam kupu-kupu yang terdapat di bagian barat sampai dengan bagian timur. Berjenis-jenis keong dan kerang, kepiting serta udang dipamerkan mewakili kekayaan fauna laut. Di sudut lain juga dipamerkan binatang beruas seperti kaki seribu, laba-laba dan kalajengking.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Museum fauna Indonesia “Komodo” adalah museum yang bertemakan dunia satwa Indonesia dalam bentuk awetan. Bangunan museum sangat unik karena ruang pameran berbentuk Komodo, jenis reptile purba yang hidup di habitat aslinya Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Museum ini didirikan di atas lahan 10.120 m2 dengan luas bangunan 1.500 m2, dibangun mulai tanggal 1 Oktober 1975 sampai dengan 1 Juli 1976, dan diresmikan pada tanggal 20 April 1978 oleh prsiden Soeharto. Museum Komodo sangat cocok untuk pengunjung usia anak-anak dan pelajar guna melihat kekayaan fauna Indonesia yang disajikan dalam bentuk diorama yang menarik. Tak kurang dari 150 jenis binatang yang sudah diawetkan, diperagakan dalam ruang-ruang kaca di gendung berlantai dua tersebut. Pameran keanekaragaman fauna dari kepulauan Nusantara ini disajikan berdasarkan kelompok persebarannya, yakni dari daerah barat ke timur dan dari pantai ke pegunungan. Dari barat ke timur menunjukan persebaran hewan dari Sumatera sampai Papua, sedangkan dari pantai ke pegunungan menunjukan habitatanya, yakni tempat dimana satwa tersebut hidup.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Peragaan di lantai pertama, pengunjung akan diajak melihat koleksi berbagai jenis binatang mamlia, serangga dan reptilian lengkap dengan kondisi lingkungan alamnya. Binatang mammalia yang dilindungi, ditampilkan untuk mengingatkan apabila tidak dijaga dan dilestarikan akan segera punah, antara lain: harimau, gajah dan beruang. Di dalam vitrin-vitrin disajikan berbagai macam kupu-kupu yang terdapat di bagian barat sampai dengan bagian timur. Berjenis-jenis keong dan kerang, kepiting serta udang dipamerkan mewakili kekayaan fauna laut. Di sudut lain juga dipamerkan binatang beruas seperti kaki seribu, laba-laba dan kalajengking.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM LISTRIK DAN ENERGI BARU</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheEbNdOx9W67AxdzPj7beWWL-4UKmhUCmPu9r8r1Kz7GTbqRL3NJzucY5jV42qVxlZRSvJh-4rhcFWap3wnissGiT6rapMseugrTaFLal7Ui3meZp5C3a9hVQhH4w5ZSxHmc9HDwifWgOD/s1600/M.LISTRIK.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #666666;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheEbNdOx9W67AxdzPj7beWWL-4UKmhUCmPu9r8r1Kz7GTbqRL3NJzucY5jV42qVxlZRSvJh-4rhcFWap3wnissGiT6rapMseugrTaFLal7Ui3meZp5C3a9hVQhH4w5ZSxHmc9HDwifWgOD/s1600/M.LISTRIK.jpg" height="135" width="200" /></span></a></div>
<span style="color: #666666;">Museum Listrik dan Energi Baru (Museum LEB) adalah salah satu museum sains yang menyajikan koleksi peragaan tentang energi dan listrik yang berada di Taman Mini Indonesia Indah. Rancang-bangunnya mengacu pada konsep arsitektur berbentuk tapak “Struktur Atom”, yaitu satu proton dikelilingi tiga elektron, diaplikasikan dalam bentuk Anjungan Listrik yang dikelilingi tiga bangunan lain, yakni Anjungan Energi Baru, Anjungan Energi Fosil, dan Anjungan Energi Konvesional.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Sebagai wahana pendidikan dan rekreasi, Museum LEB mengemban fungsi menyampaikan informasi teknologi kelistrikan dan energi, baik dari sejarah perkembangan teknologi, aplikasi energi di Indonesia dari masa ke masa, maupun semangat inovasinya kepada generasi mendatang.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Tata pamerannya memungkinkan pengunjung diajak mengenal segala aspek listrik dengan alur yang jelas dan runtut, penyajian yang interaktif karena didukung teknologi komputer (audiovisual).</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Terdapat 619 unit koleksi peraga yang dipamerkan di dalam dan di luar gedung. Pameran di dalam gedung meliputi pengenalan energi, teori, sejarah, hingga pemanfaatan listrik dan energi. Berbagai alat peragaan yang menarik dapat dicoba secara interaktif, misalnya kompor surya, sepeda, dan harpa ajaib.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Di dalam “Ruang Cerdas Energi”, pengunjung diajak berinteraksi dengan memainkan benda-benda peraga agar lebih memahami gejala yang berasal dari energi dan listrik. Pameran dan peragaan antara lain meliputi Diorama Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, Simulasi Konsumsi Listrik di Rumah Tangga (di sini pengunjung diajak membaca data berapa watt listrik yang digunakan sehari-hari), Konversi Energi Listrik Menjadi Panas (memperlihatkan bagaimana listrik dapat memanaskan air), Plasma Ball (alat yang dapat menunjukkan bahwa tubuh manusia mengandung energi listrik), Permainan Magnet, Permainan Adu Cepat, Harpa Ajaib (pengunjung dapat memainkan harpa tanpa senar karena senar dawai diganti dengan sinar infra merah), serta Komputer Interaktif Kuis dan Game tentang energi yang menguji ketangkasan dan daya ingat.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Peragaan di luar gedung meliputi Kompor Tenaga Surya Serba Guna yang digunakan untuk memasak sekaligus sebagai antene parabola yang dapat menerima ± 150 saluran televisi, Rumah Energi Baru yang mengubah energi matahari dan angin menjadi listrik, Mobil Tenaga Surya dengan menggunakan tenaga matahari.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Selain menyajikan benda-benda koleksinya, museum juga memiliki ruangan yang berfungsi sebagai tempat seminar lengkap dengan perangkat multi media dan juga menyediakan sarana penginapan.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Museum listrik dan energi baru (museum LEB) adalahsalah satu museum sanin yang menyajikan koleksi peragaan tentang energi dan listrik. Gagasan pembangunan museum LEB dicetuskan oleh menteri pertambangan dan energi, Ir. Ginanjar Kartasasmita bersamaan dengan peringatan 100 tahun keenagalisrikan di Indonesia dan diresmikan pada tanggal 20 April 1995 oleh Presiden Soeharto.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Bangunan museum LEB memiliki luas 6.500 m2, didirikan diatas 2 hektar dan dibangun dengan konsep arsitektur modern berbentuk tapak struktur atom, yakni satu proton yang dikelilingi oleh tiga electron, diaplikasikan dalam bentuk anjungan lintrik yang dikelilingi tiga bangunan lain, yaitu Anjungan Energi Baru, Anjungan Energi Fosil, dan Anjungan Energi Konvensional.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Sebagai wahana pendidikan dan rekreasi, museum LEB mengemban fungsi menyampaikan innformasi teknologi kelistrikan dan energi, baik dari sejarah perkembangan teknologi, aplikasi energi di Indonesia dari masa ke masa, meupun semangat inovasinya kepada generasi mendatang. Tata pamerannya memungkinkan pengunjung diajak mengenal segala aspek listrik dengan alur yang jelas dan runtut, penyajian yang interaktif dan edukatif karena didukung sarana audio visual yang memadai. Kesan yang timbuljika kita berkunjung ke museum ini jauh dari bayangan tempat yang menyimpan benda-benda kuno.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Pameran benda-benda koleksi berada di dalam dan di luar gedung. Pameran di dalam gedung meliputi pengenalan energi, teori, sejarah hingga pemanfaatan listrik dan energi. Berbagai permainan menarik tersedia di ruangan khusus “Ruang Cerdas Energi” dimana para pengunjung diajak berinteraksi dengan memainkan benda-benda peraga agar lebih memahami gejala yang berasal dari energi dan listrik. Pameran dan peragaan antara lain meliputi Diorama Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, Simulasi Konsumsi Listrik Rumah Tangga. Di sini pengunjung diajak membaca data berapa watt listrik yang digunakan sehari-hari. Konversi energi listrik menjadi panas, memperlihatkan bagaimana listrik dapat memanaskan air ; plasma ball, alat yang menunjukan bahwa tubuh manusia mengandung energi listrik ; permainan magnet, permainan adu cepat, harpa ajaib, dimana pengunjung dapat memainkan harpa tanpa senar, karena senar dawai diganti dengan sinar infra merah ; serta computer interaktif kuis dan game tentang energi yang menguji ketangkasan, daya ingat, dan lain-lain.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Peragaan di gedung meliputi Kompor Tenaga Surya Serba Guna yang digunakan untuk memasak sekaligus antene parabola yang dapa tmenerima kurang lebih 150 saluran televise, rumah energi baru yang mengubah energi matahari dan angina menjadi listrik, Mobil Tenaga Surya hasil inovasi mahasiswa ITS dengan menggunakan tenaga matahari.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Selain menyajikan benda-benda koleksinya, Museum LEB juga memiliki ruangan yang dapat digunakan untuk seminar lengkap dengan perangkat multi media dan jug amenyediakan sarana penginapan. Berbagai macam kegiatan pernah diselenggarakan baik di dalam maupun diluar museum LEB. Antara lain lomba kreatifitas anak tingkat TK, lomba keterampilan remaja, pergelaran seni, pameran keliling museum masuk sekolah, serta p[ameran temporer di pusat keramaian (Mall).</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM TELEKOMUNIKASI</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1LU_iZI20HSyE2IKbKJKBSjmB_QCaItU2v6zbsogX0j4vRRH2Dx3kP9mzfileEJZKJvKCvzDcT5jquaVYwt6fiCy31BwrtYXbuGpRa5EZqn8QU7l0-Jobp4Np9yucFgCE7xUiQCa3mxFf/s1600/Museum-Telekomunikasi-TMII.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #666666;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1LU_iZI20HSyE2IKbKJKBSjmB_QCaItU2v6zbsogX0j4vRRH2Dx3kP9mzfileEJZKJvKCvzDcT5jquaVYwt6fiCy31BwrtYXbuGpRa5EZqn8QU7l0-Jobp4Np9yucFgCE7xUiQCa3mxFf/s1600/Museum-Telekomunikasi-TMII.jpg" height="156" width="200" /></span></a></div>
<span style="color: #666666;">Museum Telekomunikasi berada di bagian depan kawasan Taman Mini Indonesia Indah berdampingan dengan Museum Olahraga dan Bayt al-Quran di dekat pintu utama. Ciri khas museum ini beratap kubah warna biru dengan keberadaan di depannya sebuah Monumen Sumpah Palapa Maha Patih Gajah Mada yang berdiri tegak sambil mengacungkan keris. Adegan ini mengingatkan pada satelit komunikasi pertama Indonesia yang diberi nama Palapa, sesuai jiwa Sumpah Palapa menyatukan nusantara. Gedung museum meliputi bangunan induk untuk ruang pameran dan pengelolaan serta ruang penerima tamu di bagian depan.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Museum Telekomunikasi memamerkan berbagai koleksi dan informasi mengenai perkembangan pertelekomunikasian di Indonesia pada masa sebelum-masa perang-awal kemerdekaan, Orde Baru, dan masa depan telekomunikasi dunia, termasuk alat komunikasi dari masa ke masa. Alat telekomunikasi pra elektrik antara lain meliputi alat komunikasi tiup, kentongan/gendering, bedug, gong, dan lonceng. Alat telekomunikasi masa elektrik antara lain telegraph morse, sentral telepon manual lokal baterai, dan diorama pemancar radio perjuangan YBJ-6.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Alat komunikasi sekarang dibagi menjadi analog dan digital. Alat komunikasi analog meliputi pesawat teleprinter/teleks, sentral telepon otomat analog, maket jaringan telekomunikasi nasional dan maket SKGM, serta hambur tropos. Alat komunikasi digital meliputi planet konfigurasi STKB konvensional dan STKB cellular, sampel produk PT. INTI, panel STDI-K, panel stasiun bumi kecil, peluncuran satelit, maket GSO (Geo Statistik Orbit) panel konfigurasi SKI, panel Intelsat/Inmarsat, serta Pasopati (Paduan Solusi Pelayanan Teknologi Informasi) atau ISDN (Integrated System Digital Network).</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat semakin memperpendek jarak. Kehadiran videophone dan internet mempertegas fungsi alat komunikasi yang tidak hanya terbatas sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai multimedia. Museum ini juga menampilkan diorama dan maket pemanfaatan multimedia, meliputi Solution for Enterprise Network, Elektronik Mega Mall (EMM), dan System Satelit Iridium.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Masyarakat umum dapat memanfaatkan museum ini sebagai sarana belajar dengan dilengkapi sarana teater dengan koleksi film dokumenter perkembangan teknologi telekomunikasi dan film animasi si Ponix; ruang elshop, ruang Info dan demo produk barang/jasa telekomunikasi, ruang rapat, warung telekomunikasi, dan warung internet.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Museum Telekomunikasi adalah salah satu museum sains yang dapat menjadi sumber informasi mengenai perkembangan pertelekomunikasian di Indonesia. Bangunan museum berbentuk kubah berwarna biru yang diddepannya terdapat Monumen Sumpah Palapa, Maha Patih Gajah Mada sedang berdiri tegak sambil mengacungkan sebilah keris. Adegan ini mengingatkan pada satelit komunikasi pertama Indonesia yang diberi nama Palapa, sesuai jiwa sumpah Palapa menyatukan Nusantara.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Museum ini terletak di bagian depan kawasan TMII, di sebelah selatan berdampingan dengan Museum Olah Raga, serta membelakangi Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 27 September 1989 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal 20 April 1991. Bangunan museum berada di atas lahan seluas 2,36 hektar, meliputi bangunan induk utuk ruang pengelolaan dan pameran seluas 4.872, 8 m2 dan ruang penerima tamu seluas 151 m2 di bagian depan.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Di dalam museum ini, kita dapat mengenal berbagai informasi mengenai perkembangan pertelekomunikasian di Indonesia yang diperagakan pada masa sebelum perang, awal kemerdekaan, orde baru, dan masa depan telekomunikasi dunia, termasuk alat komunikasi dari masa ke masa. Alat telekomunikasi pra-elektrik antara lain meliputi alat komunikasi tiup, kenthongan/gendering, bedug, gong dan lonceng. Alat telekomunikasi masa elektrik antara lain telegraph morse, sentral telepon manual local baterai, dan diorama pemancar radio perjuangan YBJ-6.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Alat komunikasi sekarang dibagi menjadi analog dan digital. Alat komunikasi analog meliputi pesawat teleprinter.teleks, sentral telepon otomat analog, maket jaringan telekomunikasi nasional dan maket SKGM, serta Hambur Tropos. Alat komunikasi digital meliputi planet konfigurasi, STKB konvensional dan STKB cellular, sampel produk PT INTI, panel STDI-K, panel stasiun bumi kecil, peluncuran satelit, maket geo statistic orbit (GSO), panel konfigurasi SKI, panel intelsat/Inmarsat, serta paduan solusi pelayanan teknologi informasi (Pasopati) atau integrated system digital network (ISDN)</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat ini semakin memperpendek jarak. Kehadiran videophone dan internet mempertengas fungsi alat telekomunikasi yang tidak terbatas hanya sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai alat multii media. Museum ini menampilkan diorama dan maket pemanfaatan multimedia, meliputi solution for enterprise network, elektronik mega mall (EMM), dan system satelit iridium (SSI).</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Masyarakat umum dapat memanfaatkan Museum Telekomunikasi sebagai sarana belajar dengan dilengkapi sarana teater dengan film documenter perkembangan teknologi telekomunikasi dan film animasi si Ponix, ruang elshop, ruang info dan demo produk barang/jasa telekomunikasi, ruang rapat, warung telekomunikasi, dan warung internet.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM PENERANGAN</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY-2IsttfN-zFUBY4wUF4BfwZM2-Yi375j8pW0qjrZlQWU3UZnvF-L9aQqdR7JRimIPbnfwcG_WroPsZT5IQSuhiSQhiQiHkBnMEjZORjY0MQGCkFYFLiaVclDxlZHTWVlvpUSdK-QXRLi/s1600/M.PENERANGAN.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY-2IsttfN-zFUBY4wUF4BfwZM2-Yi375j8pW0qjrZlQWU3UZnvF-L9aQqdR7JRimIPbnfwcG_WroPsZT5IQSuhiSQhiQiHkBnMEjZORjY0MQGCkFYFLiaVclDxlZHTWVlvpUSdK-QXRLi/s1600/M.PENERANGAN.jpg" height="133" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666;">Rancang-bangun Museum Penerangan berbentuk bintang bersudut lima yang melambangkan Pancasila dan lima unsur penerangan. Museum ini mengumpulkan, mempelajari, menggelar, dan merawat objek sejarah penerangan dan komunikasi sekaligus sebagai media komunikasi massa keenam setelah tatap muka, radio, TV, film, dan pers.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Di halaman depan terdapat tugu yang menyangga lambang penerangan "Api Nan Tak Kunjung Padam" dikelilingi oleh lima patung juru penerang serta air mancur, pertemuan air dari atas tugu dengan air yang memancar dari bawah, melambangkan hubungan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, dan media massa. Bangunan terdiri atas tiga lantai berbentuk silinder, mencitrakan kentongan sebagai unsur penerangan tradisional, menyangga menara antena sebagai unsur modern.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Pameran ditata di luar dan di dalam gedung, yang secara keseluruhan menggambarkan sejarah penerangan sejak pergerakan nasional hingga masa Indonesia modern. Koleksi di luar gedung antara lain empat mobil Siaran Luar TVRI (Televisi Republik Indonesia), mobil Panggung Penerangan, mobil unit Sinerama PFN (Perusahaan Film Negara), mobil siaran luar RRI (Radio Republik Indonesia), serta mobil Siaran Luar TVRI pertama untuk meliput Asian Games IV di Jakarta tahun 1962 yang mencatat sebagai awal berdirinya TVRI, dan mesin cetak tiga zaman.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Koleksi lantai satu berupa benda-benda yang mempunyai nilai sejarah informasi dan komunikasi dari film, radio, televisi, media tatap muka, termasuk wayang suluh, serta perkembangan media pers dan grafika berikut 17 patung setengah badan tokoh informasi dan komunikasi. Selain itu terdapat empat diorama kecil operasional penerangan di bidang pependes, pencerdasan kehidupan bangsa, penanggulangan bencana alam, dan kelompencapir. Koleksi lain berupa mesin ketik huruf Jawa yang digunakan sejak tahun 1917 oleh Kraton Surakarta, kamera Perekam Rapat Kabinet Rl pertama, Radio Oemoem tahun 1940, dan sebagainya. Di sini juga terdapat perpustakaan dan teater mini berdaya tampung 60 pengunjung, dilengkapi tata suara modern, dan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi secara audio visual serta pernutaran film dokumenter.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Lantai dua meliputi relief sepanjang 150 meter yang menggambarkan sejarah penerangan Indonesia selama lima periode, peran penerangan dalam membangun kesatuan dan persatuan bangsa, dan penyampaian informasi melalui media cetak dan elektronik baik tradisional maupun modern. Di sini terdapat juga tujuh diorama yang menggambarkan kegiatan penerangan dalam membangkitkan nasionalisme, menyatukan bangsa, dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan, termasuk percetakan koran Retno Dhoemilah. Di samping itu terdapat lukisan wajah Dr. Wahidin Soedirohusodo karya Sumidjo, berukuran 8 m x 7 m, yang merupakan lukisan terbesar di Indonesia dan memperoleh sertifikat MURI.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM BAYT AL-QUR'AN DAN MUSEUM ISTIQLAL</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUhMLd6XyQ8fbhOTFlgPAhzuODYN4T2zk4lQUyKr12IFZ0GUJxyaPecTAAk-hK400XIqxu_uUPpJ9KCQrpWNlzg0iTcHk82jxuQ08P685h6TywXG-9yztR2iM56fk5E3gt5do7sG-IrnKJ/s1600/M.ISTQLAL.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUhMLd6XyQ8fbhOTFlgPAhzuODYN4T2zk4lQUyKr12IFZ0GUJxyaPecTAAk-hK400XIqxu_uUPpJ9KCQrpWNlzg0iTcHk82jxuQ08P685h6TywXG-9yztR2iM56fk5E3gt5do7sG-IrnKJ/s1600/M.ISTQLAL.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666;">Karya-karya unggulan para ulama dan intelektual muslim Nusantara sejak abad ke-17 sampai abad ke-20 yang bernilai historis dapat disaksikan di sini. Warisan budaya berupa mushaf, manuskrip Al Qur’an, arsitektur, seni rupa islami yang memiliki keindahan seni juga tersimpan. Bayt al Qur’an & Museum Istiqlal, memang menghadirkan pesona untuk direnungkan.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Bayt al Qur’an & Museum Istiqlal merupakan kesatuan dari dua lembaga yang berbeda namun dalam kesatuan konsep. Bayt al Qur’an, yang berarti rumah Al Qur’an, dengan materi pokok berupa peragaan yang berkaitan dengan Al Qur’an, sedangkan Museum Istiqlal menampilkan hasil-hasil kebudayaan Islam Indonesia.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Bayt al-Qur’an & Museum Istiqlal (BQ&MI) yang menempati areal seluas 20.013 m2 dibuka untuk umum tanggal 20 April 1997 bersamaan dengan peresmian oleh Presiden Soeharto. Tujuannya untuk menampilkan Islam sebagai pemersatu bangsa dari berbagai etnik di Indonesia dengan menampilkan ajaran dan kebudayaan Islam Indonesia yang berkualitas dan kreatif dalam upaya untuk memantapkan jatidiri bangsa, menampilkan wajah Indonesia yang mempunyai penduduk muslim terbesar di dunia dalam percaturan internasional melalui kajian sejarah perkembangan ajaran Islam dan implementasinya dalam seni dan budaya, menyampaikan makna yang lebih dalam tentang ajaran Islam dan karakter kebudayaannya yang bersifat terbuka, otentik, toleran, progresif dan kosmopolitan; dan sebagai pemicu (trigger) untuk pengkajian ajaran dan kebudayaan Islam secara lebih dalam khususnya di Indonesia dan umumnya di Asia Tenggara.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Ruang pamer Bayt al-Qur’an menghadirkan beragam seni mushaf dari dalam dan luar negeri, seperti Mushaf Istiqlal yang menjadi primadona pada Festival Istiqlal II 1995, Mushaf Wonosobo, yang merupakan terbesar hasil kreasi dua orang santri Pondok Pesantren al- Asy’ariah, Wonosobo, Jawa Tengah, Mushaf Sundawi yang menampilkan iluminasi ragam hias khas Jawa Barat, dan Mushaf Malaysia yang menampilkan iluminasi ragam khas Malaysia.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Ditampilkan pula al-Qur’an standar Departemen Agama RI, al-Qur’an biasa dan al-Qur’an Braille untuk umat Islam tunanetra. Disajikan juga al-Qur’an Interaktif dalam bentuk software (perangkat lunak) computer yang dapat dioperasikan secara digital seperti program-program aplikasi komputer lainnya.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Ruang peraga Museum Istiqlal menyimpan dan memamerkan benda-benda budaya yang telah berabad lamanya, menembus peradaban suku, bahasa, daerah, dan adat istiadat di Indonesia. Kejayaan historis masa lalu dan masa kini berbaur dalam suatu peristiwa. Manuskrip al-Qur’an, benda-benda tradisi dan warisan, arsitek, seni rupa kontemporer, serta benda islami lainnya, semua tersimpan di sini, sebagai hasil implementasi dan implikasi budaya yang bersumber dari al-Qur’an.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Bangunan Bayt al-Qur’an & Museum Istiqlal berlantai 4 dengan lingkungan yang jauh dari polusi memiliki fasilitas ruangan yang lengkap seperti, serba guna (main hall), auditorium, audiovisual, ruang kelas, pameran, balkon, dan lain-lain. Semua itu dapat digunakan untuk mengadakan kegiatan seperti, seminar, pertunjukkan, pameran, perlombaan, forum ilmiah, syukuran, dan lain-lain.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Bayt Al-Qur’an dan museum Istiqlal (BQ & MI) merupakan kesatuan dari dua lembaga yang berbeda.bayt Al-Qur’an yang erarti rumah Al-Qur’an dengan materi pokok berupa peragaan yang berkaitan dengan Al-Qur’an, sedangkan Museum Istiqlal menampilkan hasil-hasil kebudayaan Islam Indonesia.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Tempat ini berada di atas sebidang tanah dengan luas 20.013 m2 yang terbuka untuk umum bersamaan dengan saat peresmian oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1997. Museum ini mempunya tujuan untuk menampilkan Islam sebagai pemersatu bangsa dari berbagai etnik di Indonesia dengan menampilkan ajaran budaya Islam Indonesia yang berkualitas dan kreatif dalam upaya untuk memantapkan jati diri bangsa, menampilkan wajah Indonesia yang mempunyai penduduk muslim terbesar di dunia dalam percaturan internasional melalui kajian sejarah perkembangan ajaran Islam dan implementasinya dalam seni dan budaya, menyampaikan makana yang lebih mendalam tentang tentang ajaran Islam dan karakter kebudayaannya yang bersifat terbuka, otentik, toleran, progresif dan cosmopolitan, dan sebagai pemicu untuk pengkajian ajaran dan kebudayaan Islam secara khususnya di Indonesia dan umumnya di Asia Tenggara.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Karya-karya unggulan para ulama dan intelektual muslim Nusantara sejak abad ke-17 sampai ke-20 yang bernilai historis dapat disaksikan disini. Warisan budaya berupa musyaf, manuskrip Al-Qur’an, arsitektur, seni rupa Islami yang memiliki keindahan seni juga tersimpan. Bayt Al-Qur’an dan museum Istiqlal, memang menghadirkan pesona untuk direnungkan.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Ruang pamer Bayt Al-Qur’an menghadirkan beragam seni mushaf dari dalam dan luar negeri, seperti mushaf istiqlal yang menjadi primadona pada festifal Istiqlal tahun 1995, Mushaf Wonosobo yang merupakan terbesar, hasil karya dua orang santri asal pondok pesantren Al-Asy’ariah, Wonosobo, Jawa Tengah, Mushaf Sundawi yang menampilkan iluminasi ragam hias khas Jawa Barat, dan mushaf Malaysia yang menampilkan ragam hias khas Malaysia.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Ditampilkan pula Al-Qur’an standar Departemen Agama RI, Al-Qur’an biasa dan braille untuk umat Islam tunanetra. Disajikan juga Al-Qur’an interaktif dalam bentuk perangkat lunak (software) computer yang dapat diopersaikan secara digital seperti program-program computer lainnya.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<span style="color: #666666;">Ruang peraga museum Istiqlal menyimpan dan menampilkan benda-benda budaya yang telah berabad-abad usianya, menembus peradaban suku, bahasa, daerah dan adat-istiadat di Indonesia. Kejayaan historis masa lalu dan masa kini berbaur dalam suatu peristiwa. Manuskrip Al-Qur’an, benda-benda tradisi dan warisan, arsitek, seni rupa kontemporer, serta benda Islmai lainnya, semua tersimpan disini, sebagai hasil implementasi dan aplikasi budaya yang bersumber dari Al-Qur’an.</span><br />
<span style="color: #666666;"><br /></span>
<br />
<span style="color: #666666;">Bangunan ini memiliki 4 lantai dengan lingkungan yang jauh dari polusi. Selain itu, tempat ini juga memiliki fasilitas ruangan yang lengkap seperti ruang serba guna (main hall), auditorium, audio visual, ruang kelas, pameran, balkon, dan lain-lain. Semua itu dapat digunakan untuk mengadakan kegiatan seperti seminar, pertunjukan, pameran, perlombaan, forum ilmiah, syukuran, dan lain-lain.</span><br />
<br />
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM KEPRAJURITAN</span><br />
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjykMm3mhmYdb0vlOmv0ND6HxRUWJ-qHg_GjaeP1qJvBmOszj_JtvvTcGm5CBS6PuqOmp3jfdtAIxsxeK6JMkV8IHuXlOc4puOk7kqBxPMfKLVnTqtu6lMsYBoDTkdex3glUOitfwJdeGTi/s1600/M.KPRAJURITAN.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjykMm3mhmYdb0vlOmv0ND6HxRUWJ-qHg_GjaeP1qJvBmOszj_JtvvTcGm5CBS6PuqOmp3jfdtAIxsxeK6JMkV8IHuXlOc4puOk7kqBxPMfKLVnTqtu6lMsYBoDTkdex3glUOitfwJdeGTi/s1600/M.KPRAJURITAN.jpg" height="133" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum Keprajuritan Indonesia berfungsi memperkenalkan tentang sejarah perjuangan bangsa indonesia, dan memamerkan sebuah benteng besar dan megah sebagai lambang betapa kokoh dan kuatnya pertahanan bangsa Indonesia serta memamerkan berbagai jenis patung para pejuang bangsa Indonesia dan juga memamerkan 2 kapal tradisional yaitu kapal banten dan kapal pinisi dari Sulawesi Selatan–bersandar di danau, melambangkan kekuatan maritim dari barat sampai ke timur. Museum Keprajuritan dibangun dengan tujuan untuk melestarikan bukti dan rekaman sejarah perjuangan bangsa pada masa-masa perjuangan sejak abad ketujuh sampai abad kesembilan belas.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum ini berbentuk benteng bersegi lima yang megah dan dikelilingi perairan. Perairan sekeliling benteng menggambarkan negara kepulauan dengan doktrin Wawasan Nusantara. Penyajian pameran dalam bentuk diorama, fragmen patung, dan relief, baik bagian luar maupun bagian dalam. Benteng kokoh merupakan gambaran keprajuritan Indonesia dalam mempertahankan segala bentuk ancaman. Museum Keprajuritan Indonesia ini memiliki panggung terbuka yang dapat digunakan untuk pentas musik atau kegiatan lain baik siang maupun malam hari.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum Keprajuritan Indonesia adalah bangunan berbentuk segi lima dikelilingi air laksana sebuah benteng pertahanan. Perairan sekeliling benteng ini menggambarkan Negara kepulauan dengan doktrin Wawasan Nusantara. Museum ini dibangun diatas lahan 4,5 ha dengan luas bangunan 7.545 m2 dan diresmikan pada tanggal 5 Juli 1987 oleh Presiden Soeharto.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Misi pembangunan museum ini adalh untuk melestarikan bukti dan rekaman sejarah perjuangan bangsa pada masa-masa perjuangan sejak abad ke-7 sampai abad ke-19. Oleh karena itu, setiap segi bangunan dan benda yang ditampilkan memiliki makna perlambang.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Gerbang utama berbentuk model bangunan abad ke-16, mencerminkan sifat keterbukaan dan keramahtamahan rakyat Indonesia. Di setiap sudut bangunan terdapat menara pengintai atau Bastion, menyiratkan kewaspadaan Nasional. Dua kapal tradisional, yaitu kapal Banten dan kapal Pinisi dari Sulawesi Selatan bersandar di danau, melambangkan kekuatan maritim dari barat sampai ke timur.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Di jalur luar bagian selatan TMII, terdapat sebuah bangunan megah berbentuk benteng bersegi lima yang dikelilingi perairan. Untuk mencapai gedung tersebut, pengunjung seolah-olah harus menggunakan perahu. Perairan sekeliling benteng menggambarkan Negara kepulauan dengan doktri Wawasan Nusantara.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Penyajian pameran dalam bentuk diorama, fragmen patung, dan relief, baik di luar maupun di dalam. Pameran bagian luar berupa paduan relief yang menyatu ke dinding gedung bagian luar, meliputi 19 adegan kisah panjang perjuangan bangsa dari abad XIII sampaiabad XIX. Ruang pamer bagian dalam menyajikan 14 diorama yang menceritakan tentang perlawanan terhadap penjajah untuk mempertahankan tanah air. Disana juga terdapat tiruan senjata, pakaian perang, panji-panji, serta boneka peraga yang mengenakan busana prajurit tradisional. Di samping itu juga dipamerkan 23 patung pahlawan dari perunggu berukuran 11/4 kali besar manusia yang ditempatkan mengelilingi panggung di dalam gedung, di antaranya Gajah Mada, Cut Nyak Dien, dan Pattimura. Museum keprajuritan Indonesia memiliki panggung terbuka yang dapat digunakan untuk pentas musik atau kegiatan lain baik siang maupun malam.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM SERANGGA </span><br />
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhskrQvf9glL-_BDTctkfite8namq14Cgqo2MewVocmMcJyY7rQzktmtsm62yDFkopEIQKqBBqlZ-HAL04ADndzcBemmsWsXn2QZjUPehDnEVFvoUvk24xHKnUPrq7nJhDg8fPcX-lM-0Dr/s1600/m.OLGA.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhskrQvf9glL-_BDTctkfite8namq14Cgqo2MewVocmMcJyY7rQzktmtsm62yDFkopEIQKqBBqlZ-HAL04ADndzcBemmsWsXn2QZjUPehDnEVFvoUvk24xHKnUPrq7nJhDg8fPcX-lM-0Dr/s1600/m.OLGA.jpg" height="133" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Pengurus Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) dan Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) dengan restu Ibu Tien Soeharto mendirikan Museum Serangga dengan tujuan mengenalkan keanekaragaman khasanah serangga serta merangsang keinginan dan kepedulian masyarakat terhadap peran dan potensinya di alam.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum ini menempati areal seluas 500 m2 mengambil bentuk tubuh belalang dan diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal 20 April 1993. Pada tahun 1998, atas bantuan Dr. Soedjarwo melalui Yayasan Sarana Wana Jaya, menambah wahana baru berupa Taman Kupu beserta kebun pakan, kandang penangkaran, dan laboratorium yang diharapkan menjadi usaha penangkaran dan pelestarian kupu-kupu yang dilindungi dan langka. Kemudian tahun 2004 bertambah lagi sarana koleksi binatangnya selain serangga.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Jenis serangga dunia diperkirakan sekitar 16% ada di Indonesia. Sebanyak 500 jenis, terdiri atas kupu-kupu (sekitar 250 jenis), kumbang (sekitar 150 jenis), dan kelompok serangga yang lain (sekitar 100 jenis) menjadi koleksi Museum Serangga dan Taman Kupu (MSTK). Diorama-diorama yang dapat dilihat meliputi pesona kumbang nusantara, peranan serangga tanah dalam ekosistem dan pelestarian ekosistem, peta serangga Indonesia, serangga-serangga perombak, peta kupu-kupu Indonesia, kupu-kupu Bantimurung, dan serangga-serangga di pekarangan, serta kotak-kotak koleksi yang menampilkan kelompok serangga lain.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Selain koleksi serangga mati, juga mempunyai koleksi serangga hidup yang dapat dilihat langsung oleh pengunjung, antara lain kumbang tanduk, kumbang air, lebah madu, belalang ranting, belalang daun, dan kumbang badak. Di dalam Taman Kupu terdapat sekitar 20 jenis tanaman berbunga yang sering dikunjungi kupu-kupu. Selain itu juga dipelihara beberapa jenis binatang, antara lain tupai Sumatera, tupai Bali, oppusum layang, kadal lidah biru, kancil, dan tarsius. Laboratorium digunakan sebagai sarana penangkaran dan terbuka bagi mahasiswa dan pelajar yang ingin belajar bagaimana mengoleksi, membuat awetan serangga, identifikasi, serta memelihara serangga hidup dan mati.</span><br />
<br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum juga menyediakan layanan untuk menambah pengetahuan mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan serangga, misalnya bimbingan umum tentang serangga dan kehidupannya, pemutaran film tentang kehidupan serangga dan penjelasan di ruang audio visual, bimbingan mengawetkan serangga, dan penangkaran serangga (kupu, belalang ranting dan belalang daun), yang dilengkapi dengan perpustakaan.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum fauna Indonesia “Komodo” adalah museum yang bertemakan dunia satwa Indonesia dalam bentuk awetan. Bangunan museum sangat unik karena ruang pameran berbentuk Komodo, jenis reptile purba yang hidup di habitat aslinya Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Museum ini didirikan di atas lahan 10.120 m2 dengan luas bangunan 1.500 m2, dibangun mulai tanggal 1 Oktober 1975 sampai dengan 1 Juli 1976, dan diresmikan pada tanggal 20 April 1978 oleh prsiden Soeharto. Museum Komodo sangat cocok untuk pengunjung usia anak-anak dan pelajar guna melihat kekayaan fauna Indonesia yang disajikan dalam bentuk diorama yang menarik. Tak kurang dari 150 jenis binatang yang sudah diawetkan, diperagakan dalam ruang-ruang kaca di gendung berlantai dua tersebut. Pameran keanekaragaman fauna dari kepulauan Nusantara ini disajikan berdasarkan kelompok persebarannya, yakni dari daerah barat ke timur dan dari pantai ke pegunungan. Dari barat ke timur menunjukan persebaran hewan dari Sumatera sampai Papua, sedangkan dari pantai ke pegunungan menunjukan habitatanya, yakni tempat dimana satwa tersebut hidup.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Peragaan di lantai pertama, pengunjung akan diajak melihat koleksi berbagai jenis binatang mamlia, serangga dan reptilian lengkap dengan kondisi lingkungan alamnya. Binatang mammalia yang dilindungi, ditampilkan untuk mengingatkan apabila tidak dijaga dan dilestarikan akan segera punah, antara lain: harimau, gajah dan beruang. Di dalam vitrin-vitrin disajikan berbagai macam kupu-kupu yang terdapat di bagian barat sampai dengan bagian timur. Berjenis-jenis keong dan kerang, kepiting serta udang dipamerkan mewakili kekayaan fauna laut. Di sudut lain juga dipamerkan binatang beruas seperti kaki seribu, laba-laba dan kalajengking.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM ASMAT</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3ftv6F8q76Vlpvu74ZgntFIr9xDsLldaGoj0K49OX1oAyCP3uk6P1MUgVibhGkl9BCcdxsK67MieaDVjXjPW-ea-POaOyXXBme8tMTjF-Xw8WGmvhUGfAosrctaERRutEzf9PohgtgmBZ/s1600/M.ASMAT.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3ftv6F8q76Vlpvu74ZgntFIr9xDsLldaGoj0K49OX1oAyCP3uk6P1MUgVibhGkl9BCcdxsK67MieaDVjXjPW-ea-POaOyXXBme8tMTjF-Xw8WGmvhUGfAosrctaERRutEzf9PohgtgmBZ/s1600/M.ASMAT.jpg" height="133" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Perhatian besar orang-orang asing terhadap kekhasan seni ukir Asmat yang mengagumkan ditanggapi Ibu Tien Soeharto dengan meprakarsai mendirikan Museum Asmat. Berada di atas lahan Taman Bunga Keong Emas dengan luas bangunan 6.500 m², museum ini dapat dicapai melalui dua pintu masuk: berjalan kaki melalui Taman Bunga Keong Emas atau melewati jembatan Taman Aquarium Air Tawar.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Gedung museum mencontoh model rumah Kariwari, yakni rumah pemujaan suku Tobati-Enggros, penduduk asli di tepi Danau Sentani, Papua, namun dikembangkan menjadi bangunan berarsitektur modern. Gedung terdiri atas tiga bangunan utama dan dua bangunan penghubung yang masing-masing berbentuk segi delapan, diberi kesan rumah panggung. Atap berbentuk kerucut tiga setinggi 25 meter berbahan GRC dan pada permukaannya diberi kesan daun rumbia. Di berbagai bagian bangunan diberi ragam hias dengan warna khas Asmat, yakni merah, putih, dan hitam.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Ketiga bangunan utama digunakan untuk ruang pameran tetap koleksi museum, sedangkan dua bangunan penghubung sebagian dimanfaatkan untuk ruang pameran tetap dan sebagian lagi untuk ruang administrasi, serta ruang pimpinan museum.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Benda-benda pameran berupa benda-benda budaya yang mengandung nilai keperkasaan dan mencerminkan pandangan hidup orang Asmat yang selalu berkait dengan nenek moyang. Ikatan batin dengan nenek moyang itu diwujudkan dalam ukiran perlambang di berbagai benda keseharian. Untuk memudahkan pengunjung memahami kehidupan suku Asmat secara keseluruhan, tata pameran disusun berdasar tema.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Tema pameran bangunan pertama berupa Manusia dan Lingkungannya, memamerkan bermacam pakaian adat dan perhiasan, diorama mata pencaharian hidup (menokok sagu), perahu arwah kendaraan roh nenek moyang (wuramon), patung nenek moyang (mbis pole), dan berbagai hiasan perlambang yang menceritakan gejala kehidupan.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Pameran pada bangunan kedua bertema Manusia dan Kebudayaannya, memamerkan peralatan untuk membuat sagu, peralatan berburu, senjata, benda budaya dan upacara, perkusi (tifa), alat musik tiup dari bambu (fu), dan kapak batu (si).</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Tema pameran pada bangunan ketiga adalah Manusia dan Hasil Kreatifitasnya, memamerkan seni kontemporer yang merupakan hasil pengembangan pola-pola rancangan seni tradisional. Benda-benda yang dipamerkan berupa hasil seni modern orang Asmat yang mengacu pada permintaan pasar tetapi masih berpijak pada pola rancangan tradisional.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Di samping pameran tetap, Museum Asmat juga menyelenggarakan kegiatan secara berkala dengan tema khusus, misalnya Gelar Lomba Kreasi Tari Gerak Asmat dan Lomba Mewarnai Gambar Ragam Hias Asmat.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Perhatian besar orang-orang asing terhadap kekhasan seni ukir Asmat mendapat tanggapan baik dari Ibu Tien Soeharto dengan membangun Museum Asmat pada tanggal 20 Februari 1986 dan diresmikan 20 April 1986. Berada di atas lahan Taman Bunga Keong Emas dengan luas bangunan 6500 km2, museum ini dapat dicapai melalui dua pintu masuk, yaitu melalui Taman Bunga Keong Emas dengan cara berjalan kaki atau melewati Jembatan Taman Aquarium Air Tawar.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Gedung museum ini memiliki bentuk yang menyerupai model rumah Kariwari, yang merupakan rumah pemujaan suku Tobati-Enggros, penduduk asli di tepi danau Sentani,Papua. Bangunan ini kemudian dikembangkan menjadi bangunan berarsitektur modern. Bangunan museum ini terdiri datas tiga bangunan utama dan dua bangunan penghubung yang masing-masing berbentuk segi delapan, dengan diberi kesan rumah panggung. Atap berbentuk kerucut tiga setinggi 25 meter berbahan GRC dan pada permukaannya diberi kesan daun rumbia. Di berbagai bagian bangunan diberi ragam hiasan khas Asmat yakni merah, putih dan hitam.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Benda-benda pameran berupa benda budaya yang mengandung nilai keperkasaan dan mencerminkan pandangan orang hidup orang Asmat yang selalu berkait dengan nenek moyang. Ikaatan batin dengan nenek moyang itu diwujudkan dalam ukiran perlambang di berbagai benda keseharian. Untuk memudahkan pengunjung memahami kehidupan suku Asmat secara keseluruhan, tata pameran disusun berdasarkan tema. </span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Tema pameran pada bangunan pertama yaitu mengenai manusia dan lingkungannya, memamerkan bermacam pakaian adat dan perhiasan, diorama mata percaharian hidup (menokok sagu), wuramon (perahu arwah, kendaraan roh nenek moyang), mbis pole (patung nenek moyang) dan berbagai hiasan perlambang yang menceritakan gejala kehidupan.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Pameran pada bangunan kedua bertema manusia dan kebudayaan, memamerkan peralatan untuk membuang sagu, peralatan berburu, senjata, benda budaya dan upacara, tifa (sejenis kendang), fu (alat musik dari bambu), dan si (kapak besi).</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Tema pameran pada bangunan ketiga adalah manusia dan hasil kreatifitasnya, memamerkan seni kontemporer yang merupakan hasil pengembangan pola-pola rancangan tradisional. Benda-benda yang dipamerkan berupa hasil seni modern orang Asmat yang mengacu pada permintaan pasar tetapi masih berpijak pada pola rancangan tradisional. </span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM OLAH RAGA</span><br />
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIdllAhNk6VjUsXVZrWd7rXgBBd1HbjU9J2iyiaAHZ_78rLZ-W6KZTl9Qd-1hAwVEPWeyhWN7rhdhLoqaPJIHUXPHdcmENJxqkuyd9jhaGl7Az0JdIwalulGGxeSvjEW7f4t8S1UjGBFrC/s1600/M.OLGAA.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIdllAhNk6VjUsXVZrWd7rXgBBd1HbjU9J2iyiaAHZ_78rLZ-W6KZTl9Qd-1hAwVEPWeyhWN7rhdhLoqaPJIHUXPHdcmENJxqkuyd9jhaGl7Az0JdIwalulGGxeSvjEW7f4t8S1UjGBFrC/s1600/M.OLGAA.jpg" height="132" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum Olahraga adalah museum yang berisi tentang segala macam olahraga yang berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Bentuk bangunan Museum Olahraga sungguh unik, yakni berbentuk bola menghadap ke arah Teater Keong Emas. Berdiri di atas tanah 1,5 hektar dengan luas bangunan 3.000 m2 , museum ini bertujuan memberikan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya olah raga bagi kesehatan badan.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Lobby lantai dasar menampilkan motto yang mencerminkan nilai hakiki olahraga, antara lain sportivitas dan perjuangan. Pameran meliputi sejarah olahraga antarbangsa, menampilkan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengikuti kegiatan olahraga di dunia internasional, seperti Olimpiade Helsinki dan Asian Games; tokoh olahraga, menampilkan para pejuang olahraga yang telah mengharumkan nama bangsa di bidang keolahragaan dan para tokoh yang berkecimpung dalam bidang olahraga; sejarah olahraga nasional, menampilkan sejarah berdirinya stadion pertama Indonesia dan pelaksanaan PON I tahun 1948 di Solo; serta keberhasilan tim Everest, menampilkan perjuangan Tim Kopassus dalam menaklukkan Gunung Himalaya dan Tim Dewaruci yang menampilkan maket kapal Dewaruci.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Lantai dua terdiri atas ruang pamer olahraga berprestasi, menampilkan pelbagai alat olahraga dan penghargaan berupa medali dan piala para atlet yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia; permainan tradisional, menampilkan sejumlah alat permainan tradisional dari berbagai provinsi; serta Pekan Olah Raga Nasional (PON), menampilkan berbagai hal mengenai PON-I sampai dengan PON-9, dan alat perwasitan.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Lantai tiga terdiri atas ruang pamer diorama yang menampilkan permainan tradisional dari berbagai provinsi dalam bentuk lukisan dan patung dengan ukuran sebenarnya, antara lain lompat batu dari Pulau Nias, pasola dari Nusa Tenggara Timur, karapan sapi dari Madura, dan dayung berdiri dari Papua.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Selain itu, museum juga memaparkan sejarah singkat olahraga nasional, antara lain anggar, atletik, bulutangkis, panahan, pencak silat, sepakbola, tenis lapangan, dan bola voli.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Fasilitas pendukung berupa auditorium, ruang serba guna, ruang fitnes, lapangan tenis, dan kantin dapat dimanfaatkan masyarakat umum. Setiap Minggu pagi pengunjung dapat mengikuti senam ‘aerobic bersama’ dalam program Minggu Ria di halaman museum.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum olah raga diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1989, bertepatan dengan HUT TMII ke-14. Bangunan museum berbentuk bola, menghadap ke arah Teater Keong Emas, berdiri di atas tanah seluas 1,5 ha dengan luas bangunan 3.000 m2.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Lobby lantai dasar menampilkan motto yang mencerminkan nilai hakiki olahraga, antara lain sportivitas dan perjuangan. Adapun pameran meliputi sejarah olahraga antar bangsa, menampilkan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengikuti kegiatan olahraga di dunia internasional, seperti Olimpiade Helsinki dan Asian Games, tokoh olahraga, menampilkan para pejuang olahraga yang telah mengharumkan nama bangsa di bidang olahraga dan para tokoh yang berkecimpung di bidang olahraga, sejarah olahraga nasional, menampilkan sejarah berdirinya stadion pertama di Indonesia dan pelaksanaan PON I tahun 1948 di Sala, serta keberhasilan tim Everest, menampilkan perjuangan Tim Kopassus dalam menaklukkan Gunung Himalaya dan tim Dewaruci yang menampilkan maket kapal Dewaruci.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Lantai dua terdiri atas ruang pamer olahraga berprestasi, menampilkan pelbagai alat olahraga dan penghargaan berupa medali dan piala para atlit yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia, permainan tradisional, menampilkan sejumlah alat permainan tradisional dari berbagai provinsi, serta PON, dari yang pertama sampai PON-9, serta alat perwasitan yang digunakan oleh Soewandito.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Lantai tiga terdiri atasruang pamer diorama yang menampilkan permainan tradisional dari berbagai provinsi dalam bentuk lukisan dan patung dengan ukuran sebenarnya, antara lain loncat batu dari Pulau Nias, Pasola dari Nusa Tenggara Timur, Karapan Sapi dari Madura, dan Duyung dari Irian Jaya. Di samping itu, museum juga memaparkan sejarah singkat olahraga tradisional, antara lain anggar, atletik, bulu tangkis, panahan, pencak silat, sepak bola, tennis lapangan dan bola voli.</span><br />
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM TIMOR-TIMUR</span><br />
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUVyjoLC9Xi7iVpi24DwxR1nQLA2G7HKmj_UrYrJwqZVx1rjE0xQi-jQTGZX4KPFbLBkN0T16dPxjSToU5WSS6mouRVua0Jsixo6DX6fXJKddjDneITulmLvdNgDmRw9ox1KjRmxPrJuQM/s1600/M.TIMTIM.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUVyjoLC9Xi7iVpi24DwxR1nQLA2G7HKmj_UrYrJwqZVx1rjE0xQi-jQTGZX4KPFbLBkN0T16dPxjSToU5WSS6mouRVua0Jsixo6DX6fXJKddjDneITulmLvdNgDmRw9ox1KjRmxPrJuQM/s1600/M.TIMTIM.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum seluas 4.988 m² menampilkan rumah penduduk Los Palos, terdiri atas sebuah bangunan utama dan beberapa bangunan pendukung. Bangunan utama disebut uma lautem atau dagada, berupa rumah panggung dengan empat tiang tiga meter di atas permukaan tanah, berbentuk segi empat dengan atap ramping menjulang. Atap berlapis ijuk, berdinding kayu, dan dilengkapi banyak jendela yang berfungsi sebagai penerangan di siang hari. Aslinya, balok utama menggunakan kayu besi, sedangkan tiang menggunakan kayu eucalyptus yang diikat dengan tali dari rotan.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Di dalam uma lautem dipamerkan barang-barang khas Timor Timur, berupa peralatan makan, busana adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, hasil kerajinan, serta perlengkapan lain seperti anyaman dari daun tal, keramik atau manatutu, kain tenun khas Timor Timur (tais), serta aneka keong dari Pulau Atauro. Juga dipajang foto-foto yang memperlihatkan keindahan alam, antara lain pantai pasir putih dan sebuah monumen berupa patung Kristus Raja dan foto-foto lain yang mengingatkan bahwa Timor Timur pernah menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Bangunan pendukung uma laku berupa bangunan panggung kembar beratap bulat dan tidak berdinding. Kedua bangunan ini mengapit bangunan induk, berfungsi sebagai balai pertemuan adat, namun di Museum Timor Timur digunakan sebagai tempat istirahat bagi pengunjung.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Bangunan pendukung lain berupa panggung yang digunakan untuk pergelaran seni yang dapat digunakan oleh umum untuk acara-acara yang memerlukan pentas dan penonton duduk di lantai dasar uma lautem.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum Timor Timur, pada saat berstatus anjungan daerah, pernah menerima kunjungan Perdana Menteri India Naelam Sanjiva Reddy dan Nyonya pada tanggal 4 Desember 1981 dan berkenan melakukan penanaman pohon beringin persahabatan.</span><br />
<br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum Timor-timur terletak di sebelah utara Istana Anak-anak Indonesia, menghadap ke selatan, ke arah Museum Perangko Indonesia serta Museum Fauna Indonesia dan Taman Reptilia Komodo. Semula museum ini merupakan sebuah anjungan yang dibangun pada tahun 1979 dan diresmikan tanggal 20 April 1980 oleh Presiden Soeharto. Setelah provinsi Timor-timur memisahkan diri dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, anjungan Timor-timur kemudian menjadi suatu monumen dan menjadi tanggung jawab TMII. Sebagai monumen, anjungan Timor-timur kemudian berstatus museum di bawah pengelolaan Manajer Istana Anak-anak Indonesia. Luas museum ini yaitu 4.988 m2, menampilkan rumah penduduk Los Palos, terdiri atas sebuah bangunan pendukung. Bangunan utama disebut uma lautem atau dagada, berupa rumah panggung dengan empat tiang tiga meter diatas permukaan tanah, berbentuk segi empat dengan atap ramping menjulang. Atas berlapis ijuk, berdinding kayu, dan dilengkapi banyak jendela yang berfungsi sebagai penerangan di siang hari. Aslinya, balok utama menggunakan kayu besi, sedangkan tiang menggunakan kayu eucalyptus yang diikat dengan tali dari rotan.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Di dalam uma latem, dipamerkan barang-barang khas Timor-timur berupa peraltan makan, busana adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, hasil kerajinan, serta perlengkapan lain seperti anyaman dari daun tal, keramik atau manatutu, kain tenun khas Timor-timur (tais), serta aneka keong dari pulau Atauro. Disana juga dipajang foto-foto yang memperlihatkan keindahan alam, antara lain pantai pasir putih dan sebuah monumen berupa patung Kristus Raja dan foto-foto lain yang mengingatkan bahwa Timor-timur pernah menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia. </span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Bangunan pendukung uma laku berupa bangunan panggung kembar beratap bulat dan tidak berdinding. Kedua bangunan ini mengapit bangunan induk, berfungsi sebagai balai pertemuan adat, namun di Museum Timor-timur digunakan sebagai tempat istirahat bagi pengunjung. </span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Bangunan pendukung lain, berupa panggung yang digunakan untuk pergelaran seni yang dapat digunakan oleh umum untuk acara-acara yang memerlukan pentas dan penonton duduk di lantai dasar uma lautem. Museum ini dahulu, pada saat masih menjadi anjungan daerah, pernah menerima kunjungan Perdana Menteri India, yang mulia Sanjiva Reddy beserta isteri pada tanggal 4 Desember 1981 dan berkenan melakukan penanaman pohon beringin persahabatan antar kedua Negara.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI</span><br />
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW6CF7DIxDxN1s3t-RVhhmKh_ylKSAVfq0O-32xwM-0rn5ukV11fHG08oL3tZ1QzNNuqevMbRCmzwmz1mhsHZ4xAC1EQNXjHgt8g_v8PMWdpYXic7aAx3jAEyj7K4pkH51i5GWRZ9aWswr/s1600/M.PURNA.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW6CF7DIxDxN1s3t-RVhhmKh_ylKSAVfq0O-32xwM-0rn5ukV11fHG08oL3tZ1QzNNuqevMbRCmzwmz1mhsHZ4xAC1EQNXjHgt8g_v8PMWdpYXic7aAx3jAEyj7K4pkH51i5GWRZ9aWswr/s1600/M.PURNA.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM PRANGKO INDONESIA</span><br />
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5j3BSU2u46_7nNVCpPcV_if1zl15tUJ6Bge6msEPWwocGFNcmBFzui1sjP-2_g5VxzVB8MUHBgERVis_-AdNk7p7wmBNl2sqCJnmg3wdUm0_JiFfMRGlulingDOS4GVir2x1zvOAzn9MW/s1600/M.PERANGKO.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5j3BSU2u46_7nNVCpPcV_if1zl15tUJ6Bge6msEPWwocGFNcmBFzui1sjP-2_g5VxzVB8MUHBgERVis_-AdNk7p7wmBNl2sqCJnmg3wdUm0_JiFfMRGlulingDOS4GVir2x1zvOAzn9MW/s1600/M.PERANGKO.jpg" height="152" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum Perangko Indonesia adalah wahana untuk menyelenggarakan pameran perangko secara tetap yang didirikan atas gagasan ibu tien soeharto. Museum Perangko dibangun dengan tujuan untuk menyelenggarakan pameran perangko secara tetap dan memperkenalkan tentang sejarah PT. Pos Indonesia (persero).</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum ini memamerkan koleksi aneka prangko asal Indonesia dan luar negeri. Pameran-pameran dibagi kedalam enam ruang penyajian. Pameran dalam ruang penyajian I menyajikan berbagai materi, misalnya foto-foto perangko pertama di dunia yang dikenal dengan sebutan Penny Black, Kantor Pos pertama di Batavia, dan lain-lain. Pameran dalam ruang penyajian II menyajikan materi berupa patung seorang perancang perangko, dan lain-lain. Pada ruang penyajian III disajikan sejumlah perangko yang terbit tahun 1864-1950 pada masa pemerintahan Belanda, Jepang, dan perang kemerdekaan. Ruang penyajian IV menyajikan perangko dan souvenir sheet 'carik kenangan' yang diterbitkan sejak tahun 1950. Ruang penyajian V menyajikan perangko bertema sosial, pariwisata, taru dan satwa, lingkungan hidup, dan kemanusiaan. Ruang penyajian VI menyajikan perangko tematik, khususnya kepramukaan dan olahraga.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum perangko adalah wahana untuk menyelenggarakan pameran perangko secara tetap yang didirikan atas gagasan Ibu Tien Soeharto. Gagasan itu dicetuskan ketika Ibu Tien mengunjungi pameran perangko yang diadakan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) pada acara Jambore Pramuka Asia Pasifik ke VI di Cibubur pada bulan Juni tahun 1981. Kemudian, dibangun museum perangko dengan bentuk bangunan bergaya Bali di atas lahan seluas 9.590 m2 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 September 1983.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Di sayap kanan dan kiri terdapat dua bangunan. Sayap kanan digunakan kantor pengelolaan dan tempat pertemua, sedangkan sayap kiri untuk kantor pos tambahan yang berfungsi memberikan layanan jasa PT Pos Indonesia (Persero). Museum ini memamerkan koleksi perangko asal Indonesia dan luar negeri. Kompleks bangunan gedung dihiasi sejumlah ukiran dan patung gaya Bali dan Jawa, dikelilingi pagar tembok dengan dua pintu gerbang yang mengambil model dasar candi Bentar, selain berfungsi sebagai pintu, pagar ini juga menjadi pemisah antara halaman luar dan halaman kompleks bangunan. Di halaman depan terdapat bola dunia dengan burung merpati membawa surat di paruhnya, lambing tugas PT Pos Indonesia (Persero) telah menjangkau seluruh dunia. Di depan pintu masuk gedung, berdiri patung Hanoman, yang dalam pewayangan dikenal sebagai Dhuta Dharma pembawa berita, misinya sama dengan PT Pos Indonesia (Persero). Di samping kiri dan kanan pintu masuk, ada dua lukisan gaya Bali karya pelukis Drs. Wayan Sutha S yang merupakan cuplikan cerita pewayangan versi Bali, menggambarkan bahwa pada masa sebelum kertas dikenal seperti sekarang, surat-menyurat menggunakan Ron ‘daun’ tal.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Pameran dalam ruang penyajian II menampilkan materi berupa patung seorang perancang perangko, sejumlah slide proses pembuatan perangko dan proses melukis hingga menjadi perangko. Silinder cetak yang digunakan untuk mencetak perangko seri lukis Raden Saleh dan penampang fiber glass mesin cetak perangko lima warna yang digunakan oleh Perum Peruri dilengkapi motor penggerak.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Pada ruang penyajian III terdapat sejumlah perangko yang terbit tahun 1864-1950 pada masa pemerintahan Belanda, Jepang, dan masa perang kemerdekaan, Slide perangko Belanda dan Jepang bertema kebudayaan dan pariwisata, slide perangko peringatan 10 tahun Kemerdekaan RI, dan foto perangko bergambar Bung Karno dan Bung Hatta sebagai latar belakang perangko perjuangan yang dicetak di luar negeri</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Ruang penyajian IV menampilkan perangko dan souvenir sheet ‘cari kenangan’ yang diterbitkan sejak tahun 1950 dengan lima masa penerbitan: 1950-1959, tahun 1959-1966, tahun 1966-1973, tahun 1973-1983 dan tahun 1983-1993.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Ruang penyajian V menampilkan perangko yang disusun berdasarkan periode dan tema tertentu. Dalam ruang ini disajikan perangko bertema social, pariwisata, taru dan satwa, lingkungan hidup dan kemanusiaan.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Ruang penyajian VI menampilkan perangko tematik, khususnya Kepramukaan dan olahraga, di dalam beberapa kotak penyajian, termasuk slide Ibu Tien Soeharto dengan seragam Pramuka ketika menandatangani Sampul Hari Pertama Perangko Internasional ke-VI di Cibubur.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM PUSAKA</span><br />
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcZG3TKVllDLGeXfM1DYCOE5oRDLfn343u1X3lIqXL3ktVzIiVI5LFiPjb_qmXiGj6xI_YoefsWRLaaYhvlWjGUaJeEwPAsdpr2x0bBRUTHU2NUOj173Zjw0YfIQYtd-I4pprYyMXnQxfU/s1600/M.PUSAKA.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcZG3TKVllDLGeXfM1DYCOE5oRDLfn343u1X3lIqXL3ktVzIiVI5LFiPjb_qmXiGj6xI_YoefsWRLaaYhvlWjGUaJeEwPAsdpr2x0bBRUTHU2NUOj173Zjw0YfIQYtd-I4pprYyMXnQxfU/s1600/M.PUSAKA.jpg" height="129" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum Pusaka berada di jalur selatan Taman Mini Indonesia Indah di antara Museum Keprajuritan Indonesia dan Museum Serangga dan Taman kupu-Kupu, berupa bangunan khas karena di atas atapnya terdapat bentuk keris yang menjulang. Museum ini bertujuan melestarikan, merawat, mengumpulkan, serta menginformasikan benda-benda budaya berupa senjata tradisional kepada generasi penerus agar merasa bangga terhadap bangsanya dan dapat dimanfaatkan bagi yang ingin melakukan studi dan penelitian mengenai senjata.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Pada awalnya koleksi museum merupakan koleksi pribadi Mas Agung, kemudian dihibahkan oleh Sri Lestari Mas Agung kepada Ibu Tien Soeharto selaku ketua Yayasan Harapan Kita. Setelah ditambah dengan pembelian, Museum Pusaka memiliki koleksi senjata tradisional paling lengkap, mewakili 26 provinsi di Indonesia.</span><br />
<br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum dengan dua lantai seluas 1.535 m² di atas lahan 3.800 m² ini memiliki beberapa ruang sebagai sarana dan pendukung, yakni ruang pameran, ruang informasi, ruang pengelola, ruang sarasehan, ruang perpustakaan, ruang konservasi dan preservasi, ruang bursa, dan ruang cenderamata.</span><br />
<br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Selain memeragakan benda-benda koleksi senjata seluruh nusantara, ruang pameran juga menginformasikan berbagai hal mengenai pusaka, misalnya rincian pusaka, ragam bentuk pusaka, zaman pembuatan pusaka, ragam hias bilah pusaka, berbagai pusaka khas daerah, pusaka dari zaman ke zaman, dan pusaka hasil temuan. Jenis-jenis kayu untuk membuat pusaka serta ruang besalen (tempat kerja empu pembuat keris) dan peralatannya melengkapi pameran.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Keris Nagasasra Sabuk Inten zaman Mataram, kujang zaman Pajajaran, keris Singa Barong tinatah mas, karih dari Sumatera, belati zaman Kerajaan Mataram, kudi zaman kerajaan Tuban, pedang zaman Hamengku Bowono IX, dan keris Naga Tapa dari Yogyakarta dipajang sebagai benda-benda pusaka unggulan karena langka dan melegenda.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Selain pameran tetap, museum juga melaksanakan pameran berkala baik di dalam maupun bekerjasama dengan pihak luar. Kegiatan lain yang ditawarkan kepada umum adalah penjamasan pusaka, konsultasi pusaka, dan bursa pusaka bagi yang berminat mengoleksi benda-benda pusaka.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: red; font-size: large;">MUSEUM INDONESIA</span><br />
<span style="color: red; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLTZqlBi-uOObgNkayEyscU9cdQrNL5S0Xl5S6DC8syZ-DnsmLvdnJoHB4_8HnjOEBSyrd2XtzZpzuYJ4u47DbnkZi2VCdxSXTKilGdqldUFuHzST99p_WovDsVigUmQpt6b74fXjsDjXt/s1600/M.INDO.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLTZqlBi-uOObgNkayEyscU9cdQrNL5S0Xl5S6DC8syZ-DnsmLvdnJoHB4_8HnjOEBSyrd2XtzZpzuYJ4u47DbnkZi2VCdxSXTKilGdqldUFuHzST99p_WovDsVigUmQpt6b74fXjsDjXt/s1600/M.INDO.jpg" height="138" width="200" /></a></div>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Dibangun tahun 1976 dan diresmikan 20 April 1980 bertepatan dengan peringatan HUT ke-5 Taman Mini “Indonesia Indah“ oleh Presiden Soeharto.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Terdapat tiga lantai di Museum Indonesia. Lantai I Bhinneka Tunggal Ika menampilkan pakaian adat dan pakaian pengantin secara lengkap sesuai dengan jumlah propinsi di Indonesia yang mencerminkan kemajemukan budaya masyarakat Indonesia dari berbagai sisi. Lantai II bertema Manusia dan lingkungan, menampilkan benda-benda budaya di lingkungan sekitar yang diwujudkan dalam bentuk rumah-rumah tradisional. Bangunan-bangunan tersebut menyesuaikan keadaan lingkungan, termasuk bentang darat. Lantai III pameran bertema Seni dan Kriya, menampilkan hasil seni garapan dan seni ciptaan baru antara lain aneka kain, berbagai benda kerajinan dari bahan logam, dan seni ukir dari bahan kayu. Selain pameran tetap, secara berkala museum ini menyelenggarakan pameran dengan tema khusus. Museum juga dilengkapi fasilitas Bale Panjang, Bale Bundar, dan Bangunan Soko Tujuh yang dapat disewa oleh masyarakat umm untuk keperluan pesta pernikahan, seminar, pameran atau pun pertemuan.</span><br />
<br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Museum Indonesia berfungsi sebagai tempat pameran tetap dengan pemaparan benda koleksinya ke dalam 3 tema : Bhinneka Tunggal Ika, manusia dan lingkungan, serta seni dan kriya. Gagasan awal berdirinya museum Indonesia berasal dari ibu Tien Soeharto lalu dituangkan dalam bentuk bangunan bergaya bali tiga lantai dikembangkan dari filosofi tri hita karana oleh seorang arsitek, Ida Bagus Tugur.</span><br />
<br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Gagasan awal berdirinya Museum Indonesia berasal dari Ibu Tien Soeharto, lalu dituangkan dalam bentuk bangunan bergaya Bali yang terdiri dari 3 lantai. Melalui Filosofi Tri Hita Kirana¸seorang Arsitek bernama Ida Bagus Tugur mengembangan museum tersebut. Filosofi tersebut menjelaskan adanya tiga sumber kebahagiaan manusia, yakni hubungan sesame manusia, hubungan manusia dengan lingkungannya serta manusia dengan Tuhan. Museum ini dibangun tahun 1976 dan diresmikan pada 20 April 1980 yang bertepatan dengan peringatan HUT ke-5 Taman Mini “Indonesia Indah” oleh Presiden Soeharto. Museum ini berfungsi sebagai tempat pameran tetap dengan pemaparan benda koleksinya yang terbagi kedalam 3 tema. Lantai 1 bertemakan Bhinneka Tunggal Ika yang menampilkan keanekaragaman pakaian adat dan pakaian pengantin. Lantai 2 bertemakan manusia dan lingkungan, sedangkan lantai 3 bertemakan seni dan kriya yang menampilkan hasil seni garapan dan seni ciptaan baru. </span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Lantai I Bhinneka Tunggal Ika menampilkan pakaian adat dan pakaian pengantin secara lengkap yang terdiri dari 33 provinsi. Koleksi pakaian pengantin dan pakaian adat yang dimiliki museum ini merupakan koleksi terlengkap yang dimiliki oleh sebuah museum di Indonesia bahkan di dunia. Pameran keanekaragaman pakaian adat dan pakaian pengantin merupakan cermin kemajemukan budaya masyarakat Indonesia, baik dari sisi Agama, Pakaian, Kesenian, maupun Adat-istiadatnya. Pada bagian lain, lantai ini juga memaparkan berbagai jenis wayang dalam sebuah diorama serta alat musik tradisional.</span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Lantai II bertemakan manusia dan lingkungan, menampilkan benda-benda budaya di lingkungan sekitar yang diwujudkan dalam bentuk rumah tradisional berupa rumah tinggal, rumah ibadah, dan lumbung padi. Bangunan-bangun tersebut menyesuaikan dengan keadaaan lingkungan, termasuk bentang darat, misalnyarumah di dataran rendah, di atas pohon, ataupun di atas sungai. Selain itu juga, ditampilkan ruangan bangunan rumah, antara lain kamar pengantin Palembang, ruang dalam Jawa Tengah, dan ruang dapur batak. Benda budaya dan peralatan mata pencaharian yang dipamerkan meliputi alat perikanan, alat berburu dan meramu, alat pertanian serta upacara daur hidup (Life cycle rites) ditampilkan dalam bentuk diorama, meliputi ucapara tujuh bulan (mitoni), upacara turun tanah, upacara khitanan, upacara potong gigi (mapedes), upacara penobatan Datuk, dan pelaminan Sumatera barat yang mewakili upacara pernikahan.</span><br />
<br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Lantai III merupakan tempat pameran dengan tema Seni dan Kriya menampilkan hasil seni garapan dan ciptaan baru, seperti aneka kain yang meliputi songket, tenun, batik. Selain itu juga terdapat berbagai benda kerajinan dari bahan logam seperti perak, kuningan dan tembaga. Seni ukir juga terdapat disana, antara lain adalah hasil seni ukir dari Bali, Toraja dan Asmat. Pohon Hayat yang diilhami gunungan dalam pergelaran wayang sebagai pembuka, pergantian dan penutup suatu adegan dalam pergelaratn wayang berdiri megah setinggi 8 meter dengan lebar 4 meter, lambing alam semesta yang mengandung unsur udara, air, api dan tanah. Penempatan pohon Hayat di lantai III sekaligus menutup rangkain cerita atas seluruh tema pameran secara keseluruhan. </span><br />
<br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Selain pameran tetap, setidaknya setiap setahun satu kali Museum Indonesia menyelenggarakan pameran dengan tema khusus, antara lain pameran topeng, kain, senjata dan lukisan. Acara ini dilakukan baik di dalam maupun di luar lingkungan yang kadang didukung dengan peragaan terkait dengan tema, misalnya peragan membatik dan menatah wayang.</span><br />
<br />
<br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">Pengunjung yang datang tidak hanya berasal dari Nusantara saja, melainkan juga wisatawan Mancanegara. Para pelajar dan mahasiswa yang diberi tugas terkait dengan mata pelajaran atau mata kuliah juga kerap mendatangi tempat ini. Museum ini bahkan secara khusus dijadikan tujuan kunjungan tamu Negara. Museum yang dilengkapi dengan bale panjang, bale bundar, dan bangunan soko tujuh ini dapat disewa oleh masyarakat umum untuk berbagai keperluan seperti </span><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;">pernikahan, seminar, pameran atupun pertemuan.</span>Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-84913102759619853022014-05-13T02:28:00.000-07:002015-02-25T08:28:00.414-08:00Sekilas Radio Pelangi Nusantara<div class="post-header" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="post-header">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqu4suevE7YyoNXj9fQMuvnQSQ9hHn8iN9Lc8CyweLwMnSjcvl48-d-MhkL2IS29pF6qM5DY7dc8yrp6dDQljJvLW9n7S1x5qFkI7-yDswPoLmiqGW3dMet0WL2dlaRKWpOaXcJmJ_3w9-/s1600/kecil+logo+Radio+Rangi+Nusantara.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqu4suevE7YyoNXj9fQMuvnQSQ9hHn8iN9Lc8CyweLwMnSjcvl48-d-MhkL2IS29pF6qM5DY7dc8yrp6dDQljJvLW9n7S1x5qFkI7-yDswPoLmiqGW3dMet0WL2dlaRKWpOaXcJmJ_3w9-/s1600/kecil+logo+Radio+Rangi+Nusantara.jpg" /></a></div>
Radio Pelangi Nusantara (RPN) berada di bawah naungan Pengelola TMII
dengan gelombang siaran pada AM 882 KHz. Radio ini mengudara mulai
pukul 05.50 sampai pukul 24.00 WIB, sedang untuk hari libur dan Sabtu
malam Minggu mengudara sampai pagi karena setelah pukul 24.00 WIB
siaran diisi dengan pergelaran wayang kulit atau wayang golek, baik
siaran langsung maupun siaran rekaman.</div>
<br />
Perbedaan Radio ini dengan radio swasta niaga lain adalah kekhasan
program dan acara yang lebih banyak diisi dengan mata siaran seni
daerah dan seni tradisional terutama yang diselenggarakan di TMII.
Selain siaran wayang, juga mempunyai mata acara keroncong, kecapi
suling, dendang daerah, jaipongan, dan berbagai macam jenis seni daerah
lainnya. Meskipun demikian, RPN juga memiliki acara yang terutama
untuk “menyapa” kawula muda berupa siaran musik <i>ndang-ndut</i> yang dikemas dalam tajuk “Terminal Ndang-ndut” dan musik pop yang diberi nama “Musik Kawula Muda”.<br />
<br />
Selain sebagai sarana promosi acara-acara TMII, RPN juga seringkali menggelar pentas massa melalui kerjasama dengan pihak lain.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbgU4Eese1SVZncwVgM6cFt_GRM2U4x8KqvLGV0OAA8ZP3NliqoaetTs27xIcMo0zYzL3ViKaKtlgVh_BDg1jNipKx0CGjHXIq5BGD22t6vTMuJ3lXm2iQFZCxEPpbKOVBs85OhAu8wZdv/s1600/333bllogheadercrew.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbgU4Eese1SVZncwVgM6cFt_GRM2U4x8KqvLGV0OAA8ZP3NliqoaetTs27xIcMo0zYzL3ViKaKtlgVh_BDg1jNipKx0CGjHXIq5BGD22t6vTMuJ3lXm2iQFZCxEPpbKOVBs85OhAu8wZdv/s1600/333bllogheadercrew.png" height="188" width="640" /></a></div>
<br /><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLjRAX9Q_63jcYmv3Sauk2NjTEPzzjrtAGDAfhcq3VO5z1bhZ5DGnVvZ0u-NoLNWRCoc8E9-b2FI7h3URfxcKHJ-zcXK9DRA2aiP4HdySQ1RvDxEwtd2Ja6puj_dlK2i-C1oFAeTd7tRbF/s1600/xxxx.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLjRAX9Q_63jcYmv3Sauk2NjTEPzzjrtAGDAfhcq3VO5z1bhZ5DGnVvZ0u-NoLNWRCoc8E9-b2FI7h3URfxcKHJ-zcXK9DRA2aiP4HdySQ1RvDxEwtd2Ja6puj_dlK2i-C1oFAeTd7tRbF/s1600/xxxx.gif" height="63" width="200" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-41846497441485370392014-04-18T01:42:00.000-07:002014-05-08T11:33:03.557-07:00Tarian Daerah Tarian Adat dan Daerah di Indonesia
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAkjpVvrJLkfY2gId0lEBljBKit_nemZpHGoDLhWamFvEs6ZfZxtrjCXQJFmrzFRtxZE2ufLNGLrocnL5KGThiAiHNDPreRUkWDKP3Y8_819oygDSrvhqoVd48PTztmJQCFLBQYhrRvD_3/s1600/dayak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;"><br /></span></i></span></a></div>
<span style="color: #999999;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">Tarian Daerah </span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;"><br /></span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">Tarian Adat dan Daerah di Indonesia</span></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAkjpVvrJLkfY2gId0lEBljBKit_nemZpHGoDLhWamFvEs6ZfZxtrjCXQJFmrzFRtxZE2ufLNGLrocnL5KGThiAiHNDPreRUkWDKP3Y8_819oygDSrvhqoVd48PTztmJQCFLBQYhrRvD_3/s1600/dayak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAkjpVvrJLkfY2gId0lEBljBKit_nemZpHGoDLhWamFvEs6ZfZxtrjCXQJFmrzFRtxZE2ufLNGLrocnL5KGThiAiHNDPreRUkWDKP3Y8_819oygDSrvhqoVd48PTztmJQCFLBQYhrRvD_3/s1600/dayak.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><i>1.Tarian Dayak</i>
</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicd4IraWwI-zMLDFKq75DEwXnOxA-juN7W79CUlOHOCrbOr-zT0lCygezeLGeRD_2FM0tr_OxmEQs_9LVMh6zr0mfETbNV1cRBZMbFA0SS9AGQg7Maew2u40KToGYYM_VCqNQP5djyPBbn/s1600/saman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicd4IraWwI-zMLDFKq75DEwXnOxA-juN7W79CUlOHOCrbOr-zT0lCygezeLGeRD_2FM0tr_OxmEQs_9LVMh6zr0mfETbNV1cRBZMbFA0SS9AGQg7Maew2u40KToGYYM_VCqNQP5djyPBbn/s1600/saman.jpg" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<i><span style="color: #999999;"> 2.Tari Saman Aceh</span></i><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqap9VxLTZJfSJt0bSLE7kKKzx0BvYs6N9d95bcYJb0zBu5HxuDHYnbG5Btp-U5eQmD6EcnOfu9m73jiJlmitvLAdN-Nd9s1zZIqIfOAEMAlYCmt4x4yMaR5C8jPICfJt-6aJB3T7BM5Fj/s1600/Tari-Tradisional-Legong-Bali.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqap9VxLTZJfSJt0bSLE7kKKzx0BvYs6N9d95bcYJb0zBu5HxuDHYnbG5Btp-U5eQmD6EcnOfu9m73jiJlmitvLAdN-Nd9s1zZIqIfOAEMAlYCmt4x4yMaR5C8jPICfJt-6aJB3T7BM5Fj/s1600/Tari-Tradisional-Legong-Bali.jpg" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;"><br />3. Tari Legong Bali</span></i></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPlYB7ueoL0IopXlKf3YoPikBTPqrg_WwB_ojeaLe9B51b3Un_q1JR1HOwuVgn7W0QZrTGbSSL7wJShvxFdk_Nw2juQAk6dVWP1H2laZvqoZ9klLTLA12hmCldQ7xXK3PnFWASdkJGzr7m/s1600/bengkulu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPlYB7ueoL0IopXlKf3YoPikBTPqrg_WwB_ojeaLe9B51b3Un_q1JR1HOwuVgn7W0QZrTGbSSL7wJShvxFdk_Nw2juQAk6dVWP1H2laZvqoZ9klLTLA12hmCldQ7xXK3PnFWASdkJGzr7m/s1600/bengkulu.jpg" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;">4.Tarian Bengkulu</span></i></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPh1qSNwxTRkh_ArB_0zGoYlQe9fxEoGsQ62XX2yqd8cNrxd_nEoOgZqqqXRW6WcgMS0hP2HyGnFdeqyfOGPrZDkp7SqKbNWVLNSZ5PU1bDx3pzYf-jV4SY52MklrXfG8idJbGg3_g6FjF/s1600/tari-topeng.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPh1qSNwxTRkh_ArB_0zGoYlQe9fxEoGsQ62XX2yqd8cNrxd_nEoOgZqqqXRW6WcgMS0hP2HyGnFdeqyfOGPrZDkp7SqKbNWVLNSZ5PU1bDx3pzYf-jV4SY52MklrXfG8idJbGg3_g6FjF/s1600/tari-topeng.jpg" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #999999;">5. <i>Tarian Jakarta</i></span></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBoM8BKwF0cW07cFn_xURy5asOnKhYal18BuJcqx0JYyRICVA_lOGIOItabQR8W_V96TdCyV0KUFDgHSkBsOCvaxGjegDi6oFozx2kM7BCsh37GSJaLfxVS8ffx0K2AiKGM0vC_fHmbeSQ/s1600/tari+sekapur+sirih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBoM8BKwF0cW07cFn_xURy5asOnKhYal18BuJcqx0JYyRICVA_lOGIOItabQR8W_V96TdCyV0KUFDgHSkBsOCvaxGjegDi6oFozx2kM7BCsh37GSJaLfxVS8ffx0K2AiKGM0vC_fHmbeSQ/s1600/tari+sekapur+sirih.jpg" height="212" width="320" /></span></a></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;">6. Tarian Daerah Jambi</span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;"><br /></span></i></div>
<span style="color: #999999;">Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYmv05LwVdnKwzKHA1veXMYl2TAwNtbD19Nua4LSW6CYzyfl-jPr78C32PSZbt6-88z-QO8Kw8Wnf42eIcrGa3IHTxRq8YNFyNUsOvkUiLJdiMX7Qm7hEb3P_PvoeTvyPISxapAHin3iAg/s1600/jawa+barat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYmv05LwVdnKwzKHA1veXMYl2TAwNtbD19Nua4LSW6CYzyfl-jPr78C32PSZbt6-88z-QO8Kw8Wnf42eIcrGa3IHTxRq8YNFyNUsOvkUiLJdiMX7Qm7hEb3P_PvoeTvyPISxapAHin3iAg/s1600/jawa+barat.jpg" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #999999;">7. <i>Tarian Jawa Barat</i></span></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnmxFNYJTcMVJQPy1B4DvVNl2L4nfhHD34tdAyi5gnnNnHKB4Wa1zik29PoKBV_gd19DUPkpRQO2dFVu7-JQIUWO6579GIX3cojaUPjQ-6ZvHzwT6XLPoTLwhiW3vuhYOniCJYDlspMT9J/s1600/Tari-driasmara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnmxFNYJTcMVJQPy1B4DvVNl2L4nfhHD34tdAyi5gnnNnHKB4Wa1zik29PoKBV_gd19DUPkpRQO2dFVu7-JQIUWO6579GIX3cojaUPjQ-6ZvHzwT6XLPoTLwhiW3vuhYOniCJYDlspMT9J/s1600/Tari-driasmara.jpg" height="213" width="320" /></span></a></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;">7. Tari Serimpi Daerah Jawa Tengah</span></i></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV3e_urztfpEtitAdG542NvZ3lJ6rvofaHMm_ozvtxTgAmskpwWRzSQFx2zy7VFmqJr0i_kbJSVILxjIr6gZP8DE93sW0IQK5C6eaK8WX1yaMCGKxtq8fa2kMshDFQ5LmsgZuV6lQlDRqg/s1600/Tari+Remong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV3e_urztfpEtitAdG542NvZ3lJ6rvofaHMm_ozvtxTgAmskpwWRzSQFx2zy7VFmqJr0i_kbJSVILxjIr6gZP8DE93sW0IQK5C6eaK8WX1yaMCGKxtq8fa2kMshDFQ5LmsgZuV6lQlDRqg/s1600/Tari+Remong.jpg" height="179" width="320" /></span></a></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;">8. Tari Remong Daerah JawaTimur</span></i></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg702T_A-5gYKjf38R9V1wBYomuFfMKS0ugy3Tw59FlPX7fOHb8co3ruiScm8ny5VBw20cweVUI0TUHTQTGdr_z0rs2iMZ0qzyQTL7Bxn3rJyiwZkB5bJAsDhdxs9DG3nyrQOutqZk_JQ_r/s1600/tari+monong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg702T_A-5gYKjf38R9V1wBYomuFfMKS0ugy3Tw59FlPX7fOHb8co3ruiScm8ny5VBw20cweVUI0TUHTQTGdr_z0rs2iMZ0qzyQTL7Bxn3rJyiwZkB5bJAsDhdxs9DG3nyrQOutqZk_JQ_r/s1600/tari+monong.jpg" /></span></a></div>
<i><span style="color: #999999;"><br /></span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;">9. Tari Monong Daerah kalimantan Barat</span></i></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tarri Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOcbzww2gE-go9UgJIo_jnI1xjueFnGeuD-SqmACl8bFME_3cBXj_rKe31N0147zTyk4RnyHH-1436QVJ6G_AVcUzn7SD6Sqy7K9lB8SRdEm7alcb8rY4OJLsUOcw3dsNShWViBUANHp25/s1600/tari+baksa+kembang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOcbzww2gE-go9UgJIo_jnI1xjueFnGeuD-SqmACl8bFME_3cBXj_rKe31N0147zTyk4RnyHH-1436QVJ6G_AVcUzn7SD6Sqy7K9lB8SRdEm7alcb8rY4OJLsUOcw3dsNShWViBUANHp25/s1600/tari+baksa+kembang.jpg" height="240" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;"><br /></span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;">10. Tari Baksa Kembang Daerah Katimantan Selatan</span></i></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0VSQ7vOHzkJA2fwcnBOzc6UqkwTnaJm-MVMYFBw_WgulH_piHq2KvH7vDqCoF_uVnfXmQ1Q0J4-yOVQsVOicWck1s3iUZ4MES6JjNZHfUuj70ZRlfap1Ep2Fs2qGCxGG8qLwbsf7X67s6/s1600/tari+tambun+dan+bungai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0VSQ7vOHzkJA2fwcnBOzc6UqkwTnaJm-MVMYFBw_WgulH_piHq2KvH7vDqCoF_uVnfXmQ1Q0J4-yOVQsVOicWck1s3iUZ4MES6JjNZHfUuj70ZRlfap1Ep2Fs2qGCxGG8qLwbsf7X67s6/s1600/tari+tambun+dan+bungai.jpg" height="289" width="320" /></span></a></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;">11. Tari tambun dan bungai Daerah Kalimantan tengah</span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;"><br /></span></i></div>
<span style="color: #999999;">Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5_0MRKfF2A5ah0bPg8ftTMOU7gR0rCt2D3Wpw6MNlsgCNCVZs6pI5V-oSqgB2HgyWL62gGWfLFMnuZo2ANqhJHQRBKZ61xcEY4PSwIn8Zi8tQ5uONL_a9C-8Z5WltIWhePK7bfTjgnz5-/s1600/tari+gong.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5_0MRKfF2A5ah0bPg8ftTMOU7gR0rCt2D3Wpw6MNlsgCNCVZs6pI5V-oSqgB2HgyWL62gGWfLFMnuZo2ANqhJHQRBKZ61xcEY4PSwIn8Zi8tQ5uONL_a9C-8Z5WltIWhePK7bfTjgnz5-/s1600/tari+gong.jpeg" /></span></a></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;">12. Tari gong Daerah Kalimantan Timur</span></i></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.Tarian Gong, sama seperti namanya, merupakan tarian yang dimainkan dengan menggunakan alat musik gong. Tarian ini sendiri menggambarkan kelembutan seorang gadis, yang meliuk-liuk bagaikan sebatang padi. Tarian ini dibawakan oleh seorang gadis dengan pakaian adat Dayak Kenyah. Gerakan tubuh dan tangan yang lambat dan lembut, serta dominasi bulu burung dalam corak pakaiannya merupakan ciri khas yang bisa kita lihat pada tarian ini.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang gadis.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbC1YtIx07Vp0yhugXVV9IrE9xeYnQZVDD69cUKsJyOYs-Yh5VVxm011ZDP5lcKmM80g1lhBeTyaJEDnJ3u4MkM3UFb9883gvTxYS-G6wwp1FpjrwtzsieApIf_TvQh1cqlQ0a6cYxI7k0/s1600/jangget.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbC1YtIx07Vp0yhugXVV9IrE9xeYnQZVDD69cUKsJyOYs-Yh5VVxm011ZDP5lcKmM80g1lhBeTyaJEDnJ3u4MkM3UFb9883gvTxYS-G6wwp1FpjrwtzsieApIf_TvQh1cqlQ0a6cYxI7k0/s1600/jangget.jpg" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;"><br /></span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #666666;">13. Tari Jangget Daerah Lampung.</span></i></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.Seni tari dari daerah Lampung ini sendiri juga mempunyai keistimewaan dan keunikan tersendiri, dimana tari dari daerah ini mempunyai ciri-ciri antara lain adalah pada mulanya hanya dilakukan dalam upacara-upacara tertentu, dalam hal ini upacara tersebut bersifat ritual dan sacral dan tentu saja bukan berupa tontonan untuk para masyarakat sendiri, kombinasinya serasi antara tari, music dan juga sastra, dimana tari ini dilakukan secara masal dengan tempat yang terbatas, serta pengulangan gerakan yang monoton dalam pola gerakan yang sederhana dan dilakukan secara berulang-ulang, serta waktu dari penyajian tarian ini juga relative panjang.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tarian-tarian yang ada pada daerah Lampung ini sendiri antara lain adalah Tari Jangget, Tari Melinting, Tari Kenui dan juga Tari Batin. Tetapi untuk tarian Lampung yang terkenal di Negara Indonesia sendiri adalah Tari Jangget dan Tari Melinting. Beberapa tarian yang ada di provinsi Lampung ini sendiri pun dibuat dengan beberapa sejarah yang terkandung didalam tarian tersebut, begitu juga dengan makna yang ada didalam tarian tersebut. sehingga kita dapat lebih mengerti dan juga memahami arti penting dan juga makna terbuatnya tarian yang berasal dari Lampung ini sendiri.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tarian ini sendiri biasanya dapat dihubungkan dengan sejarah yang ada pada masa lampau pada daerah tersebut, atau dapat juga berupa kata-kata yang sudah ada dan tentu saja dalam hal ini memiliki makna dan arti yang sangat banyak. Makna yang dibuat pun tidak sembarangan mengambil hal-hal yang tidak bisa diterima secara akal sehat, melainkan maknanya sendiri harus berupa hal-hal yang memang masuk akal dan bisa diterima oleh masyarakat secara luas. Seperti yang kita tahu terkadang ada beberapa tarian yang tidak memakai sebuah makna yang sesuai dengan apa saja yang dibutuhkan tersebut. tetapi untuk rata-rata tarian yang ada biasanya selalu memiliki makna tersendiri yang sangat luas dan juga memiliki pengertian yang luas yang terkadang tersirat dari beberapa arti dan hanya bisa dipahami oleh sebagian orang saja.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Jangget</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tarian yang pertama atau ada di Lampung ini sendiri adalah tarian jangget, dimana seperti yang kita tahu tarian ini sendiri sudah sangat terkenal di provinsi ini sendiri dan salah satu tarian yang paling sering digunakan oleh warga daerah provinsi ini sendiri. Dalam tarian ini sendiri tentu saja memiliki makna tersendiri bagi orang yang menciptakannya, seperti halnya pada tarian-tarian daerah Indonesia lainnya yang tercipta bukan karena tidak ada arti sama sekali tetapi dalam tarian ini tentu saja memiliki makna yang sangat besar sekali dalam isi dan juga gerakan yang ada pada tarian ini sendiri sehingga orang yang melihat pun dapat mengerti apa arti dari tarian ini sendiri. Selain daripada itu gerakan-gerakan yang dibuat sendiri memiliki makna dan juga arti yang penting.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tarian ini sendiri biasanya digunakan pada upacara-upacara adat yang biasa dilangsungkan dalam setiap kegiatan adat yang ada di daerah ini sendiri. Dalam hal ini biasanya daerah ini sering menampilkan tarian ini untuk upacara adat mereka sendiri, dan biasanya tidak semua orang atau kalangan bisa melihatnya, dikarenakan upacara adat yang dilakukan pun terkadang bersifat tertutup tapi ada juga terkadang terbuka sehingga masyarakat umum sudah sangat mengenal tarian ini sendiri. Tarian ini sendiri melambangkan keluhuran budi dan juga susila raykat provinsi Lampung ini.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tarian tradisional ini juga merupakan tari tradisional yang harus kita lestarikan, dimana seperti yang kita tahu bahwa tarian-tarian yang ada pada Negara Indonesia pada zaman sekarang pun sudah mulai memudar dan kurang adanya penampilan dari beberapa daerah tersebut karena banyaknya pemuda-pemudi yang sudah tidak bisa lagi melakukan budaya atau tarian dari daerah mereka masing-masing sendiri, bukankah hal tersebut sendiri merupakan hal yang memalukan khususnya bagi Negara kita sendiri yang merupakan Negara yang mempunyai banyak sekali budaya yang ada dan juga warisan yang tidak ada habis-habisnya. Jadi sebagai generasi muda kita harus senantiasa menjaga semua tari daerah yang ada.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYnnTIzXaxwgiDtzYebA6ljiMZvLRarchFqf01Girs02BNA2KPd5Z5F_hPEe1PvDyeKQhVoH3H1nSsn2X3cqqn42G6G9PKLAHOEjl9qd6dDXnCE2s1OlLhBbLp2lsLO6MMANSZ7SwKps0h/s1600/tari+lenso.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYnnTIzXaxwgiDtzYebA6ljiMZvLRarchFqf01Girs02BNA2KPd5Z5F_hPEe1PvDyeKQhVoH3H1nSsn2X3cqqn42G6G9PKLAHOEjl9qd6dDXnCE2s1OlLhBbLp2lsLO6MMANSZ7SwKps0h/s1600/tari+lenso.jpeg" /></a><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;">14. Tari Lenso Daerah Maluku</span></i></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5TYaeuT6CQytJg4L2BqAfSWSoZ8t_gybrG8aXY8K7doJ3Q0Q6FvwCEIFT4r1R-Gd9hX54MzFW8nCO9-G5p0CmzOaBDkXYy7Qgg4ON8v7Lgcj5WnZmjFhCewhu8iBxiZ5XfeNZvpVPQOlr/s1600/tari+perang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5TYaeuT6CQytJg4L2BqAfSWSoZ8t_gybrG8aXY8K7doJ3Q0Q6FvwCEIFT4r1R-Gd9hX54MzFW8nCO9-G5p0CmzOaBDkXYy7Qgg4ON8v7Lgcj5WnZmjFhCewhu8iBxiZ5XfeNZvpVPQOlr/s1600/tari+perang.jpg" height="212" width="320" /></span></a></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;">15. Tari Perang Daerah Maluku Utara</span></i></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan kampung untuk membangun.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoeQkWx5hpFFgYgUm0tm2l6iBj4pMaI8gSu7Lc9g5YtKDHZIrfDPw7sZt3vStYdI28aCLCjrJ0rYx0aIxxm7JFLN1xGdUlb9cD9apNSkxkN5uyec2DyqL9tKt-PjFAIOazgh3omA_sKXPt/s1600/tari+mpaa.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoeQkWx5hpFFgYgUm0tm2l6iBj4pMaI8gSu7Lc9g5YtKDHZIrfDPw7sZt3vStYdI28aCLCjrJ0rYx0aIxxm7JFLN1xGdUlb9cD9apNSkxkN5uyec2DyqL9tKt-PjFAIOazgh3omA_sKXPt/s1600/tari+mpaa.jpeg" /></span></a></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><i>16.</i><i>Tari Mpaa Lenggogo</i><i>
</i><i> Daerah Nusa Tenggara Barat</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #999999;"><br /></span></i></div>
<span style="color: #999999;">Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUw2HVcVQ7Ubvt4x00RYm7gGdtz6OJxtFFVjxgCm6euzuQdnozhe09D7jyw-37yWQTlnK1trMNLqv4rsW9pkoPRepfWp3KH4aemcq9aCOiTKLvFtlZd2ysFZmLudZCb0Ha94MotN-Ud-FV/s1600/Tari+Gareng+Lameng.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUw2HVcVQ7Ubvt4x00RYm7gGdtz6OJxtFFVjxgCm6euzuQdnozhe09D7jyw-37yWQTlnK1trMNLqv4rsW9pkoPRepfWp3KH4aemcq9aCOiTKLvFtlZd2ysFZmLudZCb0Ha94MotN-Ud-FV/s1600/Tari+Gareng+Lameng.jpeg" /></span></a></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #999999;"><i>17. Tari
Tari Gareng Lameng
Nusa Tenggara Timu</i>r</span></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfxHJzfU8j0QxOEbcUbVZcPeTdMJlI42wutnun_2tGX3itjBvf6eHK5YlpDhETI78eTVeTaCn2VvBaqCnCqe5Pp1VJpGXQo_GT0BjV8puEZylqaMufViHkJzBT3cN2yzRXUuS0nY77i7S1/s1600/Tari+Suanggi2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfxHJzfU8j0QxOEbcUbVZcPeTdMJlI42wutnun_2tGX3itjBvf6eHK5YlpDhETI78eTVeTaCn2VvBaqCnCqe5Pp1VJpGXQo_GT0BjV8puEZylqaMufViHkJzBT3cN2yzRXUuS0nY77i7S1/s1600/Tari+Suanggi2.jpg" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<em><span style="color: #999999;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em><span style="color: #999999;">18. Tari
Tari Suanggi
Daerah Papua Barat danTengah</span></em></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat Papua.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2tyGGYOKQESJqbToD07thedGNWWKy5RCNphwJjt2nahf9puZuUXmb3hXIFFNHhOWMtIBe_vjqSCF-LykzvBeZ_O4nPOPpof4ZXEZlybIbKi6Qftv_nppbAAH-beQcV1wyaoRDg4CMVJUW/s1600/Tari+Suanggi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2tyGGYOKQESJqbToD07thedGNWWKy5RCNphwJjt2nahf9puZuUXmb3hXIFFNHhOWMtIBe_vjqSCF-LykzvBeZ_O4nPOPpof4ZXEZlybIbKi6Qftv_nppbAAH-beQcV1wyaoRDg4CMVJUW/s1600/Tari+Suanggi.jpg" height="214" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<em><span style="color: #999999;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em><span style="color: #999999;">29. Tari Selamat datng Daerah Papua Timur</span></em></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah or¬ang meninggal karena kecelakaan.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLiOWJ7lTPqGKnT8Iuok1ei34GYiBdWze6A5-4c6G7YU1KHoiBlPlAFPINHOQwWRhsE77o_rTsBZN7f0g3iivu3fQb4PgxrSFRPJ9o8y3PMzJYOY9EE7WMZtZxbbOas-4XM3MjKQLrmESs/s1600/Tari+Tandak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLiOWJ7lTPqGKnT8Iuok1ei34GYiBdWze6A5-4c6G7YU1KHoiBlPlAFPINHOQwWRhsE77o_rTsBZN7f0g3iivu3fQb4PgxrSFRPJ9o8y3PMzJYOY9EE7WMZtZxbbOas-4XM3MjKQLrmESs/s1600/Tari+Tandak.jpg" /></span></a></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<em><span style="color: #999999;">30. Tari tandak Daerah Riau</span></em></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwCatouht9Dh4FNC7jynJOqb1ffc3tBhPY0dOElAjbDGkKFubpdQ3JNOvPsYTiMLuNBb8WkLYQjgu2BaCzrdZhNUP-pVUtIoBrFtDVvPemp7cm97IbMHTOZOyGnIftIvKs5Z5ZNBHyT9nB/s1600/tari+kipas.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwCatouht9Dh4FNC7jynJOqb1ffc3tBhPY0dOElAjbDGkKFubpdQ3JNOvPsYTiMLuNBb8WkLYQjgu2BaCzrdZhNUP-pVUtIoBrFtDVvPemp7cm97IbMHTOZOyGnIftIvKs5Z5ZNBHyT9nB/s1600/tari+kipas.jpeg" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<em><span style="color: #999999;"><br /></span></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em><span style="color: #999999;">31. Tari kipas Daerah Sulawesi Selatan</span></em></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCSrGTsX2Hk1CoQlytJRb4H_HqEtqXyUn8aTAFTo4r_ekAyktjgn73Ch0Vrby_Bc2OY3Vsh4saEFkGkgZcq1BfCo7GGXVJ6VDvOZzzMGhA598tnMOPOGjYnuGktSj8HxhhdcZZCY8Gaajs/s1600/tari+monong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #999999;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCSrGTsX2Hk1CoQlytJRb4H_HqEtqXyUn8aTAFTo4r_ekAyktjgn73Ch0Vrby_Bc2OY3Vsh4saEFkGkgZcq1BfCo7GGXVJ6VDvOZzzMGhA598tnMOPOGjYnuGktSj8HxhhdcZZCY8Gaajs/s1600/tari+monong.jpg" height="212" width="320" /></span></a></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">32. Tari Lumense Daerah Sulawesi Tengah</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk menyambut tamu agung.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">33. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">34. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">35. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat </span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">36. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">37. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">38. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;">Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai </span>.Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-73586966260116939972014-04-18T00:54:00.001-07:002014-04-18T00:57:58.306-07:00Sejarah Alat Musik Tradisional "Angklung"<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAzCj03SIDXrjrQBq3EP_KnHCpQex4-fOjnEb_oi_lA4PppiWFsIm1eaTZpioefIeujzCJ-pjX0EewV3t18YHjumJtsIhmg-uVK0PkJJJ_5EcKLL1_atx2U9PRQVi-PWZqt1SEY99TN0ky/s1600/angklung-767902.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAzCj03SIDXrjrQBq3EP_KnHCpQex4-fOjnEb_oi_lA4PppiWFsIm1eaTZpioefIeujzCJ-pjX0EewV3t18YHjumJtsIhmg-uVK0PkJJJ_5EcKLL1_atx2U9PRQVi-PWZqt1SEY99TN0ky/s1600/angklung-767902.jpg" height="200" width="172" /></a></div>
<i><b>Angklung</b></i> adalah alat musik terbuat dari dua tabung bambu yang ditancapkan pada sebuah bingkai yang juga terbuat dari bambu. Tabung-tabung tersebut diasah sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada yang beresonansi jika dipukulkan. Dua tabung tersebut kemudian ditala mengikuti tangga nada oktaf. Untuk memainkannya, bagian bawah dari bingkai ini dipegang oleh satu tangan, sementara tangan yang lain menggoyangkan angklung secara cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya. Hal ini akan menghasilkan suatu nada yang berulang. Dengan demikian, dibutuhkan sebanyak tiga atau lebih pemain angklung dalam satu ensembel, untuk menghasilkan melodi yang lengkap.<br />
Angklung telah populer di seluruh Asia Tenggara, namun sesungguhnya berasal dari Indonesia dan telah dimainkan oleh etnis Sunda di Provinsi Jawa Barat sejak zaman dahulu. Kata “angklung” berasal dari dua kata “angka” dan “lung”. Angka berarti “nada”, dan lung berarti “putus” atau “hilang”. Angklung dengan demikian berarti “nada yang terputus”.<br />
<br />
Pada perioda Hindu dan Kerajaan Sunda, Jawa Barat, angklung memegang peranan sangat penting pada beberapa upacara ritual masyarakat Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai perantara dalam ritual, angklung dimainkan untuk menghormati Dewi Sri, dewi kesuburan, dengan harapan agar negeri dan kehidupan mereka dapat diberkati. Di kemudian hari, menurut Kidung Sunda, alat musik ini juga digunakan oleh Kerajaan Sunda untuk penyemangat dalam situasi pertempuran di Perang Bubat.<br />
<br />
Angklung tertua yang masih ada sampai kini ialah Angklung Gubrag. Angklung ini dibuat pada abad ke-17 di Jasinga,Bogor. Pada saat ini, beberapa angklung dari zaman dahulu masih tersimpan di Museum Sri Baduga, Bandung.<br />
<br />
Seiring berjalannya waktu, angklung telah menarik banyak perhatian di dunia internasional. Pada tahun 1938, Daeng Soetigna, dari Bandung, menciptakan angklung yang berdasarkan tangga nada diatonik, alih-alih menggunakan tangga nada tradisional pélog atau saléndro. Sejak saat itu, angklung digunakan untuk tujuan pendidikan dan hiburan, dan bahkan dapat pula dimainkan bersama dengan alat-alat musik Barat dalam orkestra. Salah satu penampilan angklung dalam orkestra yang sangat terkenal ialah pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955. Udjo Ngalagena, seorang murid dari Daeng Soetigna, kemudian membuka “Saung Angklung” (Rumah Angklung) pada tahun 1966 sebagai pusat pengembangan angklung.<br />
<br />
UNESCO menetapkan angklung sebagai Karya Budaya Takbenda dan Warisan Budaya Dunia pada tanggal 18 November 2010. Di samping itu, UNESCO menyarankan dengan sangat kepadaIndonesia untuk senantiasa menjaga dan melestarikan karya dan warisan budayanya.Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-8973908978247200902014-04-18T00:29:00.001-07:002020-05-29T14:01:01.611-07:00PENGETAHUAN Nama-Nama Alat Musik Daerah (Tradisional) Di Indonesia<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">Indonesia adalah Negara yang kaya akan budaya, salah satu di antaranya adalah alat musik daerah yang banyak tersebar dipelosok negri dengan berbagai bentuk dan bahannya.
Untuk itu saya akan sedikit share tentang nama-nama alat musik daerah yang ada di Indonesia, lumayan buat tambah-tambah pengetahuan terutama buat para pelajar di seluruh Indonesia.
Berikut ini daftarnya:
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;"><br /></span></span>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">
</span></span><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">1. ANGKLUNG : Alat musik dari Jawa Barat yang terbuat dari Bambu.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">2. ANAK BECING : Alat musik yang berupa dua batang logam seperti pendayung, berasal dari Sulawesi Selatan.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">3. ALOSU : Alat musik yang berupa kotak anyaman daun kelapa. Di dalamnya berisi biji-biji, berasal dari Sulawesi Selatan.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">4. ATOWO : Sejenis genderang berasal dari Papua.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">5. ARUMBA : Alat musik yang dari bambu berasal dari Jawa Barat.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">6. ARAMBA : Alat musik yang bentuknya seperti bende berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">7. BASA BASI : Alat musik sejenis terompet yang terbuat dari bambu yang dipasang rangkap, berasal dari Sulawesi Selatan.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">8. BABUN : Alat musik sejenis kendang yang berasal dari Kalimantan Selatan.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">9. CALUNG : Alat musik yang terbuat dari Bambu berasal dari Jawa Barat.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">10.CUNGKLIK : Alat musik sejenis kulintang yang terbuat dari kayu, berasal dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">11. DOLI-DOLI : Alat musik yang berupa empat bìlah kayu lunak berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">12. DOG-DOG : Alat musik sejenis genderang yang berasal dari Jawa Barat. </span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">13. DRURI DANA : Alat musik berupa bambu yang dikerat seperti garpu penala, berasal dari Pulau Nias,Sumatera Utara.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">14. FARITIA : Aramba kecil yang berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">15. FLOIT : Seruling bambu yang berasal dari Maluku.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">16. FOI MERE : Sejenis seruling yang berasal dari Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">17. GAMELAN BALI : Seperangkat alat musik yang berasal dari daerah Bali.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">18. GAMELAN JAWA : Seperangkat alat musik yang berasal dari Jawa Tengah.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">19. GAMELAN SUNDA : Seperangkat alat musik yang berasal dari Jawa Barat.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">20. GARANTUNG : Alat musik yang berupa bilah-bilah kayu yang digantung, berasal dari Tapanuli,Sumatera Utara.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">21. GERDEK : Seruling tempurung yang berasal dari Dayak, Kalimantan.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">22. GONRANG : Alat musik sejenis kendang yang berasal dari daerah Simalungun, Sumatera Utara.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">23. HAPETAN : Alat musik sejenis kecapi yang berasal dari Tapanuli, Sumatera Utara.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">24. KECAPI : Gitar kecil dengan dua dawai yang terdapat di seluruh daerah di Indonesia.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">25. KELOKO : Terompet kulit kerang yang berasal dari Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">26. KERE-KERE GALANG : Alat musik sejenis rebab yang berasal dari daerah Gowa, Sulawesi Selatan.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">27. KESO-KESO : Senis Rebab yang berasal dari daerah Gowa, Sulawesi Selatan. </span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">28. KINU : Sejenis seruling dari Pulau Roti.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">29. KLEDI : Alat musik tiup yang berasal dari Kalimantan.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">30. KOLINTANG : </span></span><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">Alat musik berupa bilah-bilah kayu yang disusun di atas kotak kayu, berasal dari </span></span><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">Minahasa, Sulawesi Utara. </span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">31. LEMBANG : Seruling panjang yang berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">32. NAFIRI : Alat musik tiup yang berasal dari Maluku.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">33. POPONDI : Alat musik petik yang berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">34. REBAB : Alat musik gesek yang berasal dari Jawa Barat.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">35. SAMPEK : Sejenis gitar yang berasal dari Dayak, Kalimantan.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">36. SASANDO : Alat musik petik yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">37. SELUANG : Seruling bambu yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">38. SERUNAI : Alat musik tiup yang berasal dari Sumatera.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">39. SITER atau CELEMPUNG : Alat musik petìk yang berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">40. TALINDO : Alat musik petìk yang berasal dari Sulawesi.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">41. TALEMPOK PACIK : Alat musik pukul seperti gong kecil, berasal dari Sumatera Barat.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">42. TIFA : Genderang kecil yang berasal dari Maluku dan Papua.
</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">43. TOTOBUANG : Sejenis talempong, berasal dari Maluku.</span></span>Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-82815444346773137392014-04-02T02:34:00.000-07:002015-02-08T07:28:30.212-08:00VISI DAN MISI<span style="font-size: x-large;"><span style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;">VISI</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZXxczu1QF4J15ISq2bzRNkQ9zn165azbhQpmDwV6gZK9OcxANLsduNzfSojyIqZkXq3puqThXa4rxF5rITsgkz8d-RF4SO6JxBEibhnVl_RB6w2u-2dkpPvn4sm6PjZ2OvaejUUm5mCJ/s1600/10372.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZXxczu1QF4J15ISq2bzRNkQ9zn165azbhQpmDwV6gZK9OcxANLsduNzfSojyIqZkXq3puqThXa4rxF5rITsgkz8d-RF4SO6JxBEibhnVl_RB6w2u-2dkpPvn4sm6PjZ2OvaejUUm5mCJ/s1600/10372.jpg" height="145" width="200" /></a></div>
<span style="color: #999999;">* Meningkatkan kualitas hidup dan pembinaan kreatifitas pendengar akan penyelamatan kesenian dan seni Budaya indonesia untuk generasi penerus bangsa.
</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-family: "Courier New", Courier, monospace;">MISI</span></span><br />
<br />
<span style="color: #999999;">*Sebagi "corong"Semua Kegiatan Taman Mini Indonesia Indah dengan siaran yang di rancang khusus menjadikan program siaranya mengarah kepada pelestarian dan pengembangan bidang budaya wisata indonesia sekaligus sebagai ajang promosi ,hiburan dan informasi bagi pencinta seni budaya indonesia.</span><br />
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiim3qpxwC-BhkTTJwZWQtG2b-TAZ33cCsgFACxdrmxPmCwYCoB82hotl5To_tWfqTS6Z10Ssbjvt3jYep-wg_fYsWCo_WTZle6LSgZCZGuyo96KvhRnJCQ2yVuo4DABJO6Tn9zZ0tFBh1T/s1600/BACKGROUND.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiim3qpxwC-BhkTTJwZWQtG2b-TAZ33cCsgFACxdrmxPmCwYCoB82hotl5To_tWfqTS6Z10Ssbjvt3jYep-wg_fYsWCo_WTZle6LSgZCZGuyo96KvhRnJCQ2yVuo4DABJO6Tn9zZ0tFBh1T/s1600/BACKGROUND.jpg" height="254" width="640" /></a></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh281D9qF4K5F0-l4794QyQJd_Z0_J0TujsZbizPuXSWCEsEWjeE1CSl5fdocWYbK3n0EkrT5941-dL699axeQtiHzqliDfyCWespAqi6y8pYK6AgLW6IrTV-jGf7svFFnE1QdH42uRanWC/s1600/Untitled-1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh281D9qF4K5F0-l4794QyQJd_Z0_J0TujsZbizPuXSWCEsEWjeE1CSl5fdocWYbK3n0EkrT5941-dL699axeQtiHzqliDfyCWespAqi6y8pYK6AgLW6IrTV-jGf7svFFnE1QdH42uRanWC/s1600/Untitled-1.png" height="254" width="640" /></a></div>
<span style="color: #999999;"><br /></span>Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9130043903850532415.post-4826220380892797082014-04-02T01:01:00.002-07:002014-05-19T04:21:50.795-07:00TARIF IKLAN<style type="text/css">
table.tableizer-table {
border: 1px solid #CCC; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif
font-size: 12px;
}
.tableizer-table td {
padding: 4px;
margin: 3px;
border: 1px solid #ccc;
}
.tableizer-table th {
background-color: #104E8B;
color: #FFF;
font-weight: bold;
}
</style><br />
<table class="tableizer-table">
<tbody>
<tr class="tableizer-firstrow"><th>TARIF IKLAN </th><th></th><th></th><th></th><th></th></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td>LOOSE SPOT </td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td>30</td><td>Detik</td><td>Rp.30.000</td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td>45</td><td>Detik</td><td>Rp.50.000</td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td>60</td><td>Detik</td><td>Rp.75.000</td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td>AD LIPS</td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td>Rp.100.000</td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td>SPONSOR ACARA</td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td>5</td><td>Menit </td><td>Rp.650.000</td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td>15</td><td>Menit </td><td>Rp.900.000</td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td>30</td><td>Menit </td><td>Rp.1.350.000</td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td>45</td><td>Menit </td><td>Rp.1.700.000</td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td>60</td><td>Menit </td><td>Rp.2.100.000</td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td>TIME SIGNAL</td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td>30</td><td>Menit</td><td>Rp.150.000</td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td>60</td><td>Menit</td><td>Rp.300.000</td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td>PRODUKSI SPOT</td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td>Rp.150.000</td><td></td><td></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td></td><td></td><td></td></tr>
</tbody></table>
<style type="text/css">
table.tableizer-table {
border: 1px solid #CCC; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif
font-size: 12px;
}
.tableizer-table td {
padding: 4px;
margin: 3px;
border: 1px solid #ccc;
}
.tableizer-table th {
background-color: #104E8B;
color: #FFF;
font-weight: bold;
}
</style><table class="tableizer-table">
<tr class="tableizer-firstrow"><th>TARIF IKLAN BLOG</th><th> </th><th> </th><th> </th></tr>
<tr><td>Slot 728x90</td><td>Rp.25.000 - 40.000,-</td><td>/</td><td>Bulan</td></tr>
<tr><td>Slot 300x250</td><td>Rp.20.000 - 30.000,-</td><td>/</td><td>Bulan</td></tr>
<tr><td>Slot 125x125</td><td>Rp.10.000 - 15.000,-</td><td>/</td><td>Bulan</td></tr>
</table>
Radio Pelangi Nusantarahttp://www.blogger.com/profile/16925209371792370708noreply@blogger.com0